Tamu adalah Penggerus Dosa

712

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Berbahagialah orang-orang yang sering kedatangan tamu.

Karena setiap tamu yang datang, saat mereka keluar dari rumah untuk pulang, saat itulah Dosa-dosa pemilik rumah ikut keluar dan pergi menghilang.

Selain dosa-dosa menghilang, pahala pahala pun bertambah: pahala Silatur Rahim, pahala memberi minum dan makan, pahala memberi rasa bahagia dan lain-lain.

BACA JUGA: Keistimewaan dan Amalan Nishfu Sya’ban

TRUE STORY:

1- Inilah sebuah kisah nyata pada Rasuulullaah ﷺ dengan sahabatnya:

Seorang isteri datang mengeluhkan suaminya kepada Rasuulullaah ﷺ karena sikap suaminya yang selalu ingin mencari pahala dengan menjamu tamu.

Kebiasaan suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya, menyebabkan sang isteri repot dan merasa kelelahan.

Setelah perempuan itu puas mengadukan kebiasaan suaminya, diapun pulang meninggalkan Rasuulullaah ﷺ tanpa mendapatkan jawaban apa pun dari Rasuulullaah ﷺ.

Setelah beberapa waktu berlalu, Rasuulullaah ingin datang berkunjung ke rumah suami-isteri itu, dan Rasuulullah ﷺ mengabarkan kepada sang suami: “Aku adalah tamu di rumahmu hari ini.”

BACA JUGA: Agar Tidak Diganggu Jin, Lakukan Hal Ini..

Betapa bahagianya sang suami mendengar ucapan Rasuulullaah tersebut, maka dia segera menghampiri isterinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasuulullaah ﷺ.

Si Isteri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera mempersiapkan jamuan makanan yang terbaik. Dia lakukan hal ini dengan penuh rasa bahagia, bangga dan hati yang berbunga-bunga.

Ketika Rasuulullaah ﷺ akan pergi dari rumahnya setelah menikmati hidangan, dan sambutan hangat dari tuan rumah, Rasuulullaah pun bersabda kepada sang suami:

“Saat Aku nanti hendak melangkah keluar dari rumahmu, panggil Isterimu dan minta dia melihat ke pintu tempat aku keluar.”

Saat Isteri melihat Rasuulullaah keluar dari rumahnya, terlihatlah hewan-hewan melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbisa lainnya ikut di belakang Rasuulullaah ﷺ. Terkejutlah sang Isteri dengan apa yang dilihat di depannya.

Maka Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Seperti itulah yang terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala’, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari dalam rumahmu.”

BACA JUGA: Pelaku Kecurangan Akan Disiksa Allah

2- Memuliakan tamu adalah bagian dari iman. Hukumnya wajib. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. (رواه البخارى و مسلم)

“Siapa yang beriman pada Allaah dan Hari Akhirat, hendaknya ia memuliakan tamu tamunya,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim).

3- Memuliakan tamu juga dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS meskipun tamu yang belum dikenal.

True Story, kisah nyata ini, tercantum dalam Al-Quran Surah Adz-Dzaariyaat ayat 24-30:

هَلْ أَتٰكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ إِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَ ۘ (٢٤) إِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗ قَالَ سَلٰمٌ ۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ (٢٥) فَرَاغَ إِلٰى أَهْلِهٖ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍ ۙ (٢٦) فَقَرَّبَهٗ إِلَيْهِمْ ۚ قَالَ أَلَا تَأْكُلُوْنَ (٢٧) فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗ قَالُوْا لَا تَخَفْ ۗ وَبَشَّرُوْهُ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ (٢٨) فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ (٢٩) قَالُوْا كَذٰلِكِۙ قَالَ رَبُّكِ ۗ إِنَّهٗ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ (٣٠)

“Sudahkah sampai kepadamu Muhammad, kisah tamu Ibrahim yang dimuliakannya? Ingatlah ketika mereka masuk ketempatnya lalu mengucapkan: Salaaman (salam). Ibrahim menjawab: “Salaamun (salam)” padahal tamu tamu itu belum dikenalnya.

BACA JUGA: Saat Menghadapi Masalah, Baca Dzikir dan Doa Ini

Maka diam-diam Ibrahim pergi menemui keluarganya, kemudian dibawanya hidangan daging anak sapi gemuk yang telah dipanggang. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Meskipun mereka tidak mau makan. Ibrahim berkata: “Mengapa tidak kamu makan?”.

Maka Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata; “Janganlah kamu takut,” dan memberi kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang alim yang kelak bernama Ishak.

Kemudian Isterinya datang sedikit berteriak tercengang lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata: “Aku ini seorang perempuan tua yang mandul.”

Mereka berkata: “Demikianlah Tuhanmu Berfirman; “Sungguh, Dialah Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Mengetahui”,” (QS Ad Zaariyaat, surah ke-51, ayat 24-30, halaman 521).

BACA JUGA: Kondisi Kita Sedang Tidak Baik-Baik Saja

POINTERS:

1- Inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangan tamu. Tidak cemberut.

2- Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai Allaah. Sungguh bahagia rumah yang selalu terbuka untuk tamu, terutama anak-anak yatim dan tak berpunya. Rumah inilah yang selalu dinaungi rahmat, keberkahan dan perlindungan Allaah SWT.

3- Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Jika Allaah Menginginkan kebaikan terhadap satu keluarga, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka”.

Para Sahabat bertanya: “Hadiah apakah itu, yaa Rasuulullaah?

Rasuulullaah bersabda: “Tamu yang datang berkunjung akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan menghapus dosa-dosa penghuni nya”.

Kemudian Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Rumah yang tidak dimasuki tamu, Malaikat Rahmat tidak akan masuk ke dalamnya.”

BACA JUGA: Jangan Sepelekan yang Sunnah

4- Selanjutnya Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Tamu adalah penunjuk jalan menuju Surga.”

5- Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Siapa yang beriman pada Allaah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia memuliakan Tamunya.”

6- Jangan pernah bosan menerima tamu di rumah, karena tamu adalah utusan Allaah untuk mencurahkan rahmat-Nya kepada rumah dan keluarga penghuninya. Senyumlah dan jangan pernah cemberut pada tamu.

7- Jika ada perasaan enggan, bosan dan apalagi menggerutu jika kedatangan tamu di rumah, ini adalah pertanda Iblis dan Setan sudah menghuni rumah tersebut bersama keluarga penghuninya.

8- Disunnahkan mengucapkan “selamat datang” kepada para tamu. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA: Tatkala Abi Qais sebagai utusan datang kepada Rasuulullaah ﷺ, Rasuulullaah bersabda:

مَرْحَبًا بِالْوَفْدِ الَّذِينَ جَاءُوا غَيْرَ خَزَايَا وَلاَ نَدَامَى

“Selamat datang para utusan yang datang terhormat, tanpa merasa diabaikan dan menyesal,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari).

BACA JUGA: Jangan Langsung Ditinggal Pergi, Bertafakurlah Sejenak

9- Wajib memuliakan tamu dan menyediakan hidangan yang terbaik namun sesuaikan dengan kemampuan, jangan memaksakan diri.

Allaah SWT berfirman, mengisahkan Nabi Ibrahim AS bersama tamu-tamunya:

فَرَاغَ إِلىَ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍ . فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ آلاَ تَأْكُلُوْنَ. الذاريات ٢٦-٢٧

“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia mendekatkan makanan tersebut kepada para tamu nya, sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?’” (QS Adz-Dzaariyaat, ayat 26-27)

Dalam penyajiannya tidak bermaksud untuk bermegah-megah dan berbangga-bangga, tetapi bermaksud untuk mencontoh Rasuulullaah ﷺ dan para Nabi sebelum nya; seperti Nabi Ibrahim AS. Sehingga Nabi Ibrahim AS diberi gelar “Abu Dhiifan” (Bapaknya para tamu) karena betapa mulianya beliau dalam menjamu tamu.

10- Usahakan mendahulukan melayani tamu yang berada di sebelah kanan daripada yang sebelah kiri. Hal ini dilakukan apabila para tamu duduk dengan tertib.

Penutup, mari kita berdoa: “Yaa Allaah, anugerahkan kami jiwa dan hati yang selalu bahagia menerima dan menjamu tamu. Yaa Allaah bimbing kami untuk selalu eling mengingat Mu, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya hanya kepada Mu yaa Allaah”.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here