Bahaya Jika Orang-Orang Thalih Merajalela!

224

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

MALAIKAT yang diciptakan oleh Allah semuanya shalih. Sedang MANUSIA terbagi dua, ada yang SHALIH dan ada yang THALIH.

Shalih adalah orang-orang baik. Thalih, adalah orang-orang brengsek.

JIN terbagi dua, yaitu Iblis dan Setan. Iblis adalah Jin yang kadang-kadang baik, kadang brengsek. Setan adalah Jin yang tidak pernah baik. Selamanya, setan selalu brengsek dan kejam.

Jika, Manusia yang thalih sudah mayoritas, sudah merajalela dan yang shalih diam saja dan ada pembiaran, maka Allah SWT akan menurunkan PERINGATAN sekali atau dua kali dalam setahun sesuai kadar kenakalan dan kemungkaran yang dilakukan terang-terangan oleh kaum Thalih.

BACA JUGA: Duduklah Tenang Sejenak

TRUE STORY:

1- Allah SWT mengingatkan agar manusia, memperhatikan fenomena alam yang sering terjadi, minimal sekali setahun atau dua kali setahun, seperti; gempa, gerhana, banjir bandang, angin kencang taifun, longsong, kebakaran besar dll. Ini semua terjadi, agar manusia segera sadar, bertaubat dan tidak tambah menjauh dari Tuhan.

Allah SWT berfirman:

اَوَلَا يَرَوۡنَ اَنَّهُمۡ يُفۡتَـنُوۡنَ فِىۡ كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً اَوۡ مَرَّتَيۡنِ ثُمَّ لَا يَتُوۡبُوۡنَ وَلَا هُمۡ يَذَّكَّرُوۡنَ. (التوبة الاية ١٢٦)

“Dan tidakkah mereka orang-orang munafik itu memperhatikan bahwa mereka akan diuji SEKALI atau DUA KALI setiap tahun, namun mereka tidak juga bertobat dan tidak pula mengambil pelajaran?” (QS. At-Taubah, surah ke-9, ayat 126, halaman 207).

2- Rasulullah ﷺ mengingatkan, apabila orang-orang Thalih, yaitu orang-orang brengsek, nakal, pembohong, inkar janji, khianat amanah berbuat seenaknya, cawe-cawe menyebar kemungkaran, dan orang-orang Shalih atau orang-orang baik diam berpangku tangan, maka Allah SWT akan menurunkan peringatan agar segera sadar.

BACA JUGA: Anak Perempuan Dapat Membawa Orangtuanya ke Surga

Rasulullah ﷺ bersabda:

عن زينب بنت جحش أم المؤمنين -رضي الله عنها- قالت :أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا فَزِعًا يقولُ: لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ! ويْلٌ لِلْعَرَبِ مِن شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ؛ فُتِحَ اليومَ مِن رَدْمِ يَأْجُوجَ ومَأْجُوجَ مِثْلُ هذِه. وحَلَّقَ بإصْبَعِهِ الإبْهَامِ والَّتي تَلِيهَا، قالَتْ زَيْنَبُ بنْتُ جَحْشٍ: فَقُلتُ: يا رَسولَ اللَّهِ، أَنَهْلِكُ وفينَا الصَّالِحُونَ؟ قالَ: نَعَمْ؛ إذَا كَثُرَ الخَبَثُ. (صحيح البخارى ٣٣٤٦)

Inti makna dari Hadits Sahih di atas adalah: “Saat Istri Rasulullah ﷺ Zainab RA bertanya kepada Rasulullah: “Yaa Rasulallah, apakah Allah akan mengadzab kita semua, padahal di antara kita ada orang-orang Shalih?”

Rasulullah ﷺ menjawab: “Iyya, jika sudah banyak orang-orang kotor, nakal dan brengsek,” (Hadits Shahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari no. 3346).

3- Allah SWT menegaskan agar berhati hati dan takutlah akan datangnya musibah yang tidak hanya menimpa orang-orang Thalih dan Zhalim saja.

Allah SWT berfirman:

إذا عزَّ الأشرارُ وذلَّ الصَّالِحون، فيَهلِكُ العامَّةُ بفَسادِ الخاصَّةِ ولو كان فيهم الصَّالِحون، إذا انتَشَرَت الفواحشُ، وفَشَت المنكَراتُ، ولم يُنكِرْها أحدٌ، كما قال تعالَى: {وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً. واعلموا ان الله شديد العقاب. (الأنفال ٢٥)

“Takutlah kepada musibah, cobaan dan ujian berat yang datang tidak hanya menimpa mereka orang-orang zhalim saja. Ketahuilah, bahwa Allah sangat keras siksanya,” (QS Al-Anfaal, surah ke-8, ayat 25, halaman 179).

BACA JUGA: Marah Itu Mengundang Setan

POINTERS:

1- Segera cegah jika melihat kemungkaran, namun dengan santun. Cegahlah dengan tangan, kekuatan atau wenang, jika tidak bisa, maka cegalah dengan mulut, nasehat, dakwah dan tilisan, jika tidak bisa, maka cegalah dengan hati, tidak ikut-ikutan.

Perintah Rasulullah ﷺ:

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Siapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman,” (Hadits Shahih Riwayah Al-Imam Muslim no. 49).

2- Ketahuilah, Allah SWT telah menegaskan bahwa banyak orang-orang sebelum kita, telah dihancurkan karena dosa-dosa mereka. Allah SWT berfirman:

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّكُمْ وَاَرْسَلْنَا السَّمَاۤءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَارًا ۖوَّجَعَلْنَا الْاَنْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ. (الانعام: ٦)

“Tidakkah mereka memperhatikan betapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Yaitu, generasi yang telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka Bumi, yang belum pernah Kami lakukan kepada kamu; dan Kami curahkan air hujan yang lebat, Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka; lalu Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka, selanjutnya Kami munculkan sesudah mereka generasi lain,” (QS. Al-An’aam, surah ke-6, ayat 6, halaman 128).

BACA JUGA: Perlukah Ganti Istri?

3- Allah SWT menegaskan bahwa, Allah akan menyiksa jika orang-orang banyak yang berbuat zhalim. Allah SWT berfirman:

وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرٰىٓ اِلَّا وَاَهْلُهَا ظٰلِمُوْنَ

 “Tidak pernah Kami membinasakan sebuah bangsa, kecuali penduduknya melakukan kezaliman,” (QS. Al-Qaṣaṣ, surah ke-28, ayat 59, 392).

Adzab Allah yang dijatuhkan kepada umat yang ingkar, Thalih atau Zhalim ada dua macam, yaitu:

a. Adzab dengan cara membinasakan secara menyeluruh sampai musnah.

b. Adzab dengan cara melenyapkan kemerdekaan dan kekuatan umat itu sehingga mereka menjadi umat yang lemah dan hina meski mayoritas.

4- Mengingat dewasa ini, kemungkaran, kebohongan, kecurangan dan kezoliman sudah merebak dan terang terangan, maka umat yang beriman, hendaknya perbanyak BERDOA, Tahajjud, Istighfar secara bersama sama dan sendiri sendiri agar Allah tidak menyiksa kita dengan musibah dan cobaan berat.

BACA JUGA: Berawal dari Dosa Kecil

Minimal perbanyak DOA yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ ini:

1- Doa memohon perlindungan dari orang-orang Thalih:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Allahumma innii a-‘uudzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya.

“Yaa Allah, ungguh aku berlindung pada-Mu, janganlah sampai aku tersesat atau disesatkan oleh setan dan orang Thalih, tergelincir atau digelincirkan orang, menganiaya atau dianiaya orang lain, dan berbuat bodoh atau dibodohi orang lain,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

2- Doa keselamatan dalam ketaatan menjalankan agama:

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Allaahumma innaa nas aluka salaamatan fiddiini wa ‘aafiyatan fil jasadi waziaadatan fil’ilmi wabarakatan firrizqi wataubatan qablal mauut warahmatan ‘indal mauut wa maghfiratan ba’dal maut.

Allaahumma hawwin’alainaa fii sakaraatil mauti wa najjaata minanaari wal’afwa indal hisaab.

“Yaa Allaah, sungguh kami memohon pada-Mu keselamatan dalam ketaatan menjalankan Agama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah maut.”

BACA JUGA: Memang Sudah Waktunya

3- Doa keselamatan dari bencana, kesulitan, kemahalan, dan tolak bala:

اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaa khaassatan, wa min buldaanil Muslimiina ‘aammatan, Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

“Yaa Allaah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka ragam, kekejaman, kekacauan dan peperangan, yang tampak dan yang tersembunyi dalam negara kami dan dalam negara kaum Muslimin umumnya. Sungguh, Engkau Yaa Allaah Maha Berkuasa atas segala sesuatu”.

  1. Doa keselamatan dunia dan akhirat:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatinaa fiddun yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

“Yaa Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di Dunia dan kebaikan di Akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka”.

BACA JUGA: Cara Bersyukur di Usia 60 Tahun ke Atas

5- Doa keselamatan dari kesulitan hidup, dari siksa kubur dan ancaman Dajjal:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabin naari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

“Yaa Allaah, sungguh aku berlindung pada-Mu dari adzab Jahannam, adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari ancaman dan keburukan Dajjal,” (Hadits Shahih Riwayat Al-Imam Al Bukhari dan Muslim).

Mari berdoa, agar Allah SWT selalu menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu berbuat baik, menjadi orang Shalihiin Shalihaat, bukan Thalihiin dan Thalihaat.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here