Ingat Umur Sebelum Batas Waktu

392

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Kita semua punyak waktu yang sangat terbatas, karena anak-anak generasi baru telah menunggu gilirannya untuk menggantikan kita. Hidup ini silih berganti.

Dan memang kita adalah pendatang di Dunia ini, akan tinggal sementara dan akan kembali ke rumah kita yang sebenarnya, yaitu Surga Al-Jannatul Firdausil A’laa.

Maka, sebelum “ajal” atau “batas waktu” keberangkatan Kafilah yang akan pulang ke Surga, persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, persiapkan bekal Amal Shalih untuk mendapatkan ticket dan jauhi BEBAN bawaan yang memberatkan di perjalanan.

Karena angkutan yang akan membawa kafilah kembali ke Surga perlu punya tiket yang cukup agar bisa ikut.

BACA JUGA: Dzikir Ringkas Tapi Dahsyat Memberi Solusi

TRUE STORY:

1- Jangan terlena, ingat umur.

نحن لسنا السكان الاصليين لهذا الكوكب الارض بل نحن ننتمى الى الجنة حيث كان ابونا ادم يسكن فى البداية. لكن نزلنا هنا مؤقتا لكى نؤدى اختبارا قصيرا ثم نرجع بسرعة. فحاول ان تعمل ما بوسعك للحاق بقافلة الصالحين التى ستعود الى وطننا الجميل الواسع فلا تضيع وقتك فى هذا الكوكب الصغير. (الامام احمد الشغيرى)

“Kita semua, bukanlah penduduk asli Planet Bumi ini, kita berasal dari Surga, tempat tinggal pertama ayah kita Adam. Kita diturunkan ke Bumi ini, untuk mengikuti ujian singkat, kemudian kita segera akan kembali lagi ke Surga.

Maka, usahakanlah terus berbuat dan berbuat, beramal sekuat tenaga, semaksimal mungkin, agar bisa ikut serta bersama rombongan Kafilahnya orang orang Shalih yang akan kembali ke Surga, tempat kita yang maha indah, luas lagi cantik. Janganlah sia siakan waktumu di Bumi yang sangat kecil ini,” (Al-Imam Ahmad Asy-Shugheri).

BACA JUGA: Kita Terus Melangkah ke Batas Kehidupan

2- Rasuulullaah SAW juga menegaskan, saat beliau ditawarkan akan dibuatkan kasur empuk oleh Para Sahabat, karena Sahabat Rasul tidak tega melihat bekas tikar kasar di pipi dan punggung Rasul saat baru bangun tidur, lalu Rasuulullaah menjawab:

ما لى وللدنيا، الا انا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها

“Apalah artinya Dunia ini bagiku, aku di Dunia ini hanya sebagai seorang PENGEMBARA yang terus berjalan dan mampir sejenak berteduh di bawah “pohon”, lalu akan pergi meninggalkannya untuk selamanya”.

3- Jika datang waktu pergi takkan bisa ditunda. Allaah SWT mengingatkan:

فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Maka, apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun,” (QS. An-Nahl, surah ke-16, ayat 61, halaman 273).

BACA JUGA: Sunnah Rasul: Minum yang Hangat, Jangan yang Panas

4- Usia manusia berkisar 60 – 70 Tahun. Rasuulullaah SAW bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَقليل مَنْ يَتجاوز عن ذَلِكَ. (رواه الترمذي)

“Usia Ummatku berkisar antara 60 sampai 70 tahun. Sedikit yang melewati angka itu,” (Hadits Sahih Riwayah Al Imam At-Tirmidzi).

POINTERS:

1- Dan terbukti, Rasuullaah SAW, dan para Sahabatnya: Abu Bakar RA, Umar RA dan Ali RA keempatnya tinggal di Dunia ini, sama semua, yaitu 63 tahun saja. Hanya Utsman Bin Affaan RA yang agak lama yaitu mencapai usia 82 tahun. Dan mereka semua kini telah berada di Alam Barzah sudah lebih dari 1445 tahun.

BACA JUGA: Cepat atau Lambat, Kaffaarat Itu Akan Terjadi

2- Amiirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib RA menuturkan:

الدنيا دار ممر لا دار مقر. والناس فيها رجلان:  رجل باع فيها نفسه فاوبقها  و رجل ابتاع نفسه فاعتقها

“Dunia adalah tempat lewat, bukan tempat tinggal yang kekal. Di dalamnya ada dua golongan Manusia: satu golongan yang menjual diri demi Dunia, maka Dunia pun mencekram dan mencekiknya. Satu golongan lagi, menjual Dunia demi Akhirat nya, maka Dunia pun memerdekakannya”.

3- Sungguh kehidupan di Planet Bumi ini senentara dan sangat sebentar saja. Dan kepergian kita dari Dunia ini terkadang tidak perlu menunggu tua atau sakit dahulu, bahkan terkadang kematian bisa saja datang tiba tiba dan mendadak.

لَا تُؤَخِّرِ التَّوْبَةَ، فَإِنَّ الْمَوْتَ يَأْتِي بغتة

“Jangan menunda nuda taubat, karena bisa saja kematian datang secara tiba tiba” demikian Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib RA mengungatkan kita semua.

4- Rasuulullaah SAW bersabda mengingatkan:

 الموت الفجائي علامة أشار إليها النبي –صلى الله عليه وسلم- وبينها ووضحها تمام الوضوح، والعمدة فيها حديث أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال :إن من أمارات الساعة أن يظهر موت الفجأة، (رواه الطبراني وحسنه الألباني)

“Salah satu pertanda Akhir Zaman, adalah akan banyak terjadi kematian yang tiba-tiba,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tabraani).

Penutup, mari kita berdoa: Yaa Allaah bimbing kami untuk selalu eling mengingat-Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya hanya kepada-Mu yaa Allaah;

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here