Sedang Tidak Baik-Baik Saja

1007

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Banyak orang yang bilang, bahwa bangsa ini sedang tidak baik-baik saja. Kenapa sampai pada kondisi yang sedang tidak baik-baik saja?

Karena, sudah banyak yang bersikap seperti “watak kepiting” alias “crab mentality”, yaitu banyaknya orang yang saling menjatuhkan demi memenuhi ambisinya.

Padahal, untuk menjadi yang baik dan mulia, adalah mereka yang selalu saling peduli, saling tolong-menolong dan saling menunjang, bukan saling menjatuhkan.

BACA JUGA: Akan Ada Peringatan Sekali atau Dua Kali Setiap Tahun

TRUE STORY:

1- Beberapa ekor kepiting yang diletakkan di dalam ember, kepiting-kepiting itu akan berusaha naik untuk keluar dari ember.

Namun, sayang seribu kali sayang, kepiting-kepiting itu, saling menjatuhkan atau menarik kepiting yang lain agar kembali turun dan terjatuh ke dasar ember. Sehingga tidak ada yang bisa keluar dari kungkungan ember.

2- Prilaku kepiting inilah yang ditiru oleh manusia, saling menjatuhkan. Watak ini, disebut dengan “crab mentality” alias “mental kepiting”, saling menghambat, menjatuhkan, menghalangi, sehingga tidak bisa keluar dari kungkungan keterpurukan, maka keadaan tidak sedang baik-baik saja.

3- Padahal bertaburan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits Rasuulullaah ﷺ yang mensyaratkan bahwa jika ingin hidup bahagia, sukses dan dirahmati, maka syaratnya harus saling peduli, saling tolong-menolong, saling menyayangi.

BACA JUGA: Hidup Ini Sangat Singkat

POINTERS:

1- Crab Mentality, adalah sebuah analogi dari perilaku egois dan iri yang dialami seseorang terhadap keberhasilan orang lain. Crab mentality juga didefinisikan sebagai perilaku orang yang berusaha untuk menjatuhkan orang lain yang berkinerja lebih baik darinya.

2- Orang yang bermental kepiting, memiliki prinsip bahwa “bila dia tidak dapat memilikinya, maka orang lain juga tidak boleh mendapatkannya.” Ada perasaan iri, cemburu, hasad, hasud, jeles. Padahal ini adalah dosa besar yang mengundang kehancuran.

3- Terbukti bahwa saling menolong dan saling mendukung adalah anak tangga untuk bahagia dalam kesuksesan:

 التعاون يين الناس ليست مصالح دنوية فقط بل أعمال صالحة ترفع بها درجاتك (من كلمات الشيخة منى عبد الجابر حفظها الله)

“Saling tolong-menolong antar manusia, bukanlah sekedar hanya urusan duniawi belaka, tetapi juga bernilai pahala amal shalih yang akan mengangkat derajat melambung tinggi dunia dan akhirat”.

BACA JUGA: Jin Pengganggu Bernama “Al-‘Aasyiq”

4- Jika tidak bisa membahagiakan orang lain, minimal doakan mereka:

إن لم تستطِع إسعاد شخصًا تحبه فادع الله أن يُسعده فهو أعلم منك بمواطن إسعاده

“Jika belum bisa membahagiakan orang yang engkau cintai, orang yang engkau sayangi, maka teruslah ber DOA pada Allaah agar Allaah Membahagiakan mereka. Sungguh Allaah itu lebih Mengetahui dari engkau bagaimana cara Membahagiakan mereka”.

5- Allaah SWT berfirman agar kita saling tolong-menolong, dan mengharamkan bekerja sama dalam perbuatan dosa dan permusuhan:

 وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ. (المائدة ٥ الاية ٢)

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan, kebajikan dan Takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa, permusuhan dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allaah, sungguh, Allaah sangat berat siksa-Nya,” (QS. Al-Maaidah, surah ke-5, ayat 2, halaman 106).

BACA JUGA: Tersebutlah “Monyet”

6- Rasulullah ﷺ bersabda agar kita umatnya selalu saling peduli dan tolong-menolong, serta saling menutupi:

(صَحِيحٌ) حَدَّثَنَا فَتَيَبةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: ((مَنْ نَفْسَ عَنْ مُؤْمِن كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ). رواه مسلم الترمذى)

“Siapa yang menghilangkan satu kesulitan orang Mukmin ketika di Dunia, maka Allaah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di Akhirat. Siapa yang menutupi keburukan seorang Muslim, Allaah akan menutupi keburukannya di Dunia dan di Akhirat. Allaah senantiasa Menolong HambaNya selama Hamba itu menolong saudaranya,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim dan At-Tirmidzi).

7- Rasuulullaah ﷺ Bersabda agar kita selalu menolong siapapun:

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالَ تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ

“Bantulah saudaramu, baik ia dalam keadaan sedang berbuat zhalim ataupun sedang dizhalimi. Ada yang bertanya: “Yaa Rasuulallaah, kami akan menolong orang yang teraniaya, yang dizhalimi, tapi bagaimana harus menolong orang yang sedang berbuat zhalim?”.  Rasuulullaah menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman, itulah bentuk bantuanmu kepadanya”,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari).

BACA JUGA: Buka Mata Shalat

8- Rasuulullaah ﷺ bersabda menegaskan bahwa orang yang tidak menyayangi orang lain, Allaah juga tidak akan menyayanginya:

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

“Siapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari No. 328).

9- Rasuulullaah ﷺ bersabda mengajarkan kepada umatnya untuk menyayangi siapapun yang ada di muka bumi ini:

ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Sayangilah siapa yang ada di muka bumi ini, niscaya kamu akan disayangi oleh siapa yang ada di langit,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tirmidzi no. 1924).

10- Rasuulullaah ﷺ bersabda mengajarkan kita agar menyayangi yang lebih muda, termasuk anak kecil:

عن أنين، قال: قال رسول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَنسُ وَقَر الكبير وَارْحَمِ الصَّغِيرَ تُرَافِقْنِي فِي الْجَنَّةِ

“Rasuulullaah ﷺ bersabda: ‘Yaa Anas, hormati yang lebih tua dan sayangi yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Baihaqi).

BACA JUGA: Jangan Ikut Merusak Keadaan

11- Rasuulullaah ﷺ bersabda bahwa orang yang tidak memiliki rasa kasih sayang pada sesama, maka dia termasuk orang yang celaka dan sengsara:

لا تَنْزَعُ الرَّحْمَةُ إِلَّا مِن شَقِيَ

“Tidaklah kasih sayang itu dicabut kecuali dari orang yang sengsara,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Abu Dawud No. 4942).

12- Rasuulullaah ﷺ bersabda bahwa kasih sayang antar sesama muslim layaknya satu tubuh:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوادِهِمْ، وتَراحُمِهِمْ، وتَعَاطْفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذا اشْتَكَى مِنهُ عُضْقَ تَداعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ والحُمّى. (رواه مسلم)

“Perumpamaan sesama umat Mukminiin dalam menjaga hubungan kasih sayang dan kebersamaan seperti satu tubuh, jika satu anggota tubuh merasakan sakit, maka akan membuat seluruh tubuhnya terjaga dan merasakan demam,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim No. 2586).

BACA JUGA: Sedekah Boleh Diumumkan untuk Menggugah yang Lain

13- Rasuulullaah ﷺ bersabda menegaskan bahwa rasa kasih sayang diberikan tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga dianjurka kepada hewan. Ketika ada orang menyembelih hewan, hendaknya menyembelihnya didasari kasih sayang:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسَنُوا الديح وليحدٌ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ. (رواه مسلم)

“Sungguh, Allaah menentukan kebaikan terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh, maka hendaknya membunuh dengan baik. Jika kalian menyembelih, maka hendaknya menyembelih dengan baik, hendaknya kalian menajamkan pisaunya dan gembirakanlah hewan itu pada saat akan disembelih,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

14- Rasuulullaah ﷺ bersabda agar kita menyayangi hewan. Bahwa ada seorang wanita yang masuk Neraka karena ia membunuh kucing semasa hidupnya.

“Ada seorang wanita masuk ke Neraka karena seekor kucing yang diikatnya dan tidak diberi makan, serta tidak membiarkannya makan rerumputan yang tumbuh di Bumi,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari).

Mari berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu menolong dan membantu dan peduli.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here