Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)
Tentu semua mendambakan keluarga bahagia, harmoni dan adem, bukan yang tegang dan penuh pertengkaran.
Salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga, adalah shalat berjamaah sekeluarga di rumah masing-masing, dan setelah terbiasa berjamaah di rumah, tingkatkan lagi sering berjamaah sekeluarga di masjid.
Shalat Fardhu BERJAMAAH adalah ibarat pesawat yang akan mengangkut ke surga menjauhkan dari api neraka. Jangan sampai ketinggalan pesawat.
BACA JUGA: Shalat Menjauhkan Kesulitan Hidup dan Siksa Kubur
TRUE STORY:
1- Allah SWT perintahkan kita:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ. (التحريم)
“Wahai orang-orang yang Beriman, jauhkanlah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah Manusia dan batu batu; Penjaganya adalah Malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa apa yang diperintahkan,” (QS At-Tahriim 66, ayat 6, halaman 561).
BACA JUGA: Kenapa di Tengah Malam?
2- Sahabat dekat Rasulullah ﷺ bernama Abdullah Bin Mas’ud RA menjelaskan:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ غَدًا مُسْلِمًا فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلاَءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَإِنَّ اللَّهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- سُنَنَ الْهُدَى وَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى وَلَوْ أَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ كَمَا يُصَلِّى هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِى بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ
“Siapa yang ingin berbahagia penuh senyum ketika berjumpa dengan Allah ﷺ kelak dalam keadaan Muslim, maka jaga dan utamakan Shalat berjama’ah apabila sudah diseru untuk melakanakannya. Karena Allah telah mensyari’atkan bagi Nabi kalian ﷺ berupa “Sunanul Hudaa” (petunjuk Nabi).
Dan Shalat berjama’ah termasuk Sunanul Hudaa (petunjuk Nabi). Seandainya kalian Shalat di rumah kalian, sebagaimana orang yang menganggap remeh dengan Shalat di rumahnya, maka ini berarti kalian telah meninggalkan Sunnah, ajaran Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan Sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan hidup sesat.”
BACA JUGA: Penyembuh Terampuh
POINTERS:
Selagi sehat, kuat, jangan pernah tinggalkan shalat BERJAMAAH.
1- Pahala Berlipat
Rasulullah ﷺ bersabda:
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjama’ah lebih istimewa daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat.”
Hadits lain diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudari, Rasulullah ﷺ bersabda:
الصَّلاَةُ فِى جَمَاعَةٍ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ صَلاَةً فَإِذَا صَلاَّهَا فِى فَلاَةٍ فَأَتَمَّ رُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا بَلَغَتْ خَمْسِينَ صَلاَةً
“Shalat berjama’ah, bernilai ganda sama dengan 25 Shalat tanpa berjamaah. Jika seseorang mengerjakan Shalat ketika dia bepergian, lalu dia menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, maka Shalatnya tersebut mencapai pahala 50 Shalat.”
BACA JUGA: Pilih Waktu Sedekah yang Tepat Agar Bernilai Lebih
2- Menghapus Dosa
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلاَةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ فَصَلاَّهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِى الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَهُ
“Siapa berwudhu untuk Shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia berangkat berjalan untuk menunaikan Shalat wajib dengan melaksanakan Shalat bersama manusia lainnya, atau bersama jama’ah, atau melaksanakan Shalat di Masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”
3- Disayangi Allah Lebih dari yang Lain
Rasulullah ﷺ bersabda:
عن ابى هريرة رضى الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
“Shalat seseorang dengan berjama’ah memiliki nilai lebih 20 sekian derajat daripada Shalat seseorang di rumahnya, dan melebihi Shalatnya di pasar. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara mereka berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendatangi Masjid, tidaklah mendorong melakukan hal ini selain untuk semata mata melaksanakan Shalat; maka setiap langkahnya akan meninggikan derajatnya, dan setiap langkah lainnya akan menghapuskan kesalahannya.
BACA JUGA: Cari Teman Ayah dan Ibu
Ganjaran ini semua diperoleh sampai dia memasuki Masjid. Jika dia telah memasuki Masjid, dia telah berada dalam keadaan Shalat selama dia menunggu Shalat. Malaikat pun akan mendo’akannya selama dia berada di tempat dia Shalat. Dan Malaikat itu mendoakannya:
“Yaa Allaah, rahmatilah dia. Yaa Allaah, ampunilah dia. Yaa Allaah, terimalah taubatnya”.
Hal ini akan berlangsung selama dia tidak menyakiti orang lain dengan perkataan atau perbuatannya, dan selama dia dalam keadaan tidak berhadats, selama wudhunya belum batal”.
Berbahagialah mereka yang mangutamakan rutin shalat berjamaah.
Yaa Allaah, anugerahilah kami kemampuan dan kemudahan untuk selalu shalat berjamaah, baik di masjid maupun di rumah. Jadikanlah kami hambaMu yang selalu menjaga dan memperkokoh silaturrahim.
Ampuni dosa-dosa kami, rahmati dan berkati hidup mati kami yaa Allaah. Dan bimbing kami yaa Allah, untuk selalu eling mengingat Mu, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Mu yaa Allaah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
