Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-68)

VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.

364
Lukisan dialog antara Nabi Sulaiman dengan Ratu Syeba. (Sumber: The journey of art)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Usai membangun Bait EL, Kitab 1 Raja-Raja 7 menginformasikan pembangunan kemudian dilanjutkan dengan membangun istana Nabi Sulaiman yang terletak di dekat Bait EL. Pembangun kompleks istana lebih besar dari kompleks Bait EL yang letaknya tidak jauh dari Bait EL. Semua temboknya terdiri dari batu-batu besar berpahat mulai dari dasar bangunan, lantai bangunan sampai bangunan bagian atasnya.

Bangunan istana tinggi-tinggi. Istananya dikelilingi pelataran yang luas dan sekeliling pelataran dibangun tembok pagar dari batu-batu pahat yang besar. Pembangunan istana ini memakan waktu sampai tiga belas tahun. Letak kompleks Haikal Sulaiman dan istana Sulaiman di luar kota Dawud di sebelah utara kota Dawud, di bukit Moriah.

Untuk membangun istana diperlukan waktu selama 13 tahun. Genap 20 tahun masa pembangunan. Dengan selesainya pembangunan Bait EL dan istana ini, maka identitas kebangsaan dan kenegaraan dan agama Bani Israel menjadi lengkap. Bait EL sebagai identitas keagamaan Bani Israel berbeda dengan kuil-kuil agama bangsa-bangsa lain yang didalam kuil terdapat berhala dewa-dewa yang disembah suku atau bangsa.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-67)

Usai membangun istana dilanjutkan membangun tembok benteng kota yang tinggi dan kokoh. Ketika membangun istana dan tembok benteng kota ini, terlibat makhluk lain ikut membangun, yaitu Jin yang dapat diperintah oleh Nabi Sulaiman.

Dalam QS. Saba’: 12 dijelaskan tentang kemampuan mencairkan tembaga. Hal itu menunjukkan bahwa pada masa ini, Bani Israel telah memiliki kemampuan teknik mencairkan tembaga dan kemudian membentuknya dalam cetakan tuangan.

Dengan demikian Bani Israel saat itu juga sudah mempunyai kemampuan menambang bahan dan mengolah besi, tembaga dan emas, atau bila tidak mempunyai tambang, maka kerajaan Israel telah berdagang dengan negeri lain yang mempunyai hasil tambang bahan logam logam tersebut.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-66)

Dengan kemampuan seperti itu, maka kerajaan Israel tentu sudah dapat membuat peralatan perang yang cukup maju pada masanya. Mungkin karena itu, maka dalam Kitab 1 Raja-Raja, tidak disebutkan kerajaan Israel pada masa Nabi Sulaiman mendapatkan serangan dari negeri lainnya.

Disamping itu, dalam QS. Saba’: 13 diterangkan bahwa Jin juga dilibatkan dalam membuat gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, membuat piring-piring logam sebesar kolam, membuat periuk pengecoran atau tungku, membuat peralatan militer.

Kekuatan Kerajaan Bani Israel dengan demikian ditopang oleh kekuatan lain, yaitu Jin yang dapat dikerahkan untuk membuat peralatan militer dan menjaga negeri, menjaga perbatasan-perbatasan. Kerajaan Israel pada masa Nabi Sulaiman menjadi negeri yang aman dan damai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here