Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-68)

VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.

370
Kota Sulaiman meliputi Kota Dawud dan Kota baru yang dibangun Nabi Sulaiman dengan membangun Bait EL atau Haikal Sulaiman dan Istana Sulaiman di bukit Moria. (Seumber: ancient-world-project.nes.Isa.umich.edu.)

17. Kunjungan Balqis ratu negeri Saba’ (Syeba).

Negeri Saba’ adalah negeri di jazerah Arabia di bagian selatan (sekarang Yaman), adalah negeri yang subur, banyak kebun, dan ternak sehingga menjadi negeri kaya serta mempunyai bala tentara yang kuat.

QS. An-Naml: 20-44, menceritakan Nabi Sulaiman memperoleh infomasi dari burung Hud-hud tentang negeri Saba’ yang diperintah oleh seorang perempuan, dan penduduknya menyembah selain Allah padahal telah diberikan kekayaan oleh Allah. Kemudian Nabi Sulaiman berkirim surat yang dibawa oleh burung Hud-hud untuk disampaikan kepada Ratu Balqis.

Ketika surat telah sampai, Ratu Balqis kemudian mengumpulkan para ahli dan para pembesar istana dan para penasehatnya meminta pertimbangan. Kebanyakan dari mereka menyarankan agar menyerang negeri Sulaiman. Namun Ratu Balqis justru mengambil keputusan yang berbeda, yaitu mengirim utusan ke raja Israel dengan membawa surat balasan kepada Raja Sulaiman.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-65)

Tidak cukup membawa surat, namun juga membawa harta baik berupa ternak seperti unta, lembu, domba serta rempah-rempah dan emas yang cukup banyak sebagai pertanda ingin melakukan perdamaian.

Namun ketika utusan menghadap Nabi Sulaiman, raja Israel tersebut justru menolak pemberian hadiah tersebut dan menyuruh utusan negeri Saba’ membawa pulang semua harta benda yang dibawanya. Bahkan Nabi Sulaiman juga berjanji akan menaklukkan negeri Saba’ dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan atau taklukan. Yang tidak bersedia bekerja sebagai orang talukan akan diusir dari negeri tersebut.

Suatu ancaman yang serius pada negeri Saba’. Pasti ada maksud tertentu dari Nabi Sulaiman, mengingat negeri Saba’ letaknya sangat jauh dibanding negeri tetangga kerajaan Israel, seperti negeri Edom, Moab dan Amon. Bahkan negeri Saba’ letaknya lebih jauh dari Mesir dan untuk mencapainya harus melalui negeri Edom, Moab, Madyan.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-64)

Tidak lama setelah utusan tersebut pergi, Nabi Sulaiman mengumpulkan bala tentaranya dan bertanya siapa yang sanggup mendatangkan singgasana Ratu Balqis dengan cepat. Jin Ifrit menyanggupi mendatangkannya sebelum Nabi Sulaiman berdiri (pergi) dari tempat duduknya. Namun seorang yang salih yang mempunyai ilmu dari kitab menyatakan sanggup mendatangkannya sebelum Nabi Sulaiman berkedip.

Saat itu pula singgasana tersebut telah berada di hadapan Nabi Sulaiman yang kemudian langsung bersyukur atas karunia yang diberikan kepada dirinya. Ketika Balqis datang, maka ditunjukkan singgasana tersebut, yang kemudian mengakuinya bahwa itu adalah singgasananya, dan Balqis juga menyatakan bahwa dirinya telah diberi pengetahuan sebelumnya (tentang keNabian Sulaiman) sehingga menyatakan dirinya adalah orang yang berserah (kepada Allah).

Kitab 1 Raja-Raja 10 : 1 – 13 menyebutkan bahwa Ratu Syeba atau Ratu Balqis datang dengan membawa banyak emas dan batu permata yang mahal, banyak unta, dan banyak rempah-rempah yang sangat banyak. Ketika bertemu di Istana Salomo, banyak pertanyaan dari Ratu Syeba tentang segala hal yang semuanya dapat dijawab oleh Nabi Sulaiman.

Dengan segala yang dilihat dan didengarnya itu, melihat bangunan maupun dari dialog, membuat Ratu Syeba bertaubat dan menyatakan berserah diri bersama Sulaiman. Setelah beberapa saat di Yerusalem, Ratu Syeba pulang ke negerinya dengan membawa barang-barang yang diberikan oleh Nabi Sulaiman sesuai dengan permintaan Ratu Syeba.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here