Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-67)

VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.

657
Perkiraan Haekal Sulaiman pertama kali dibangun oleh Nabi Sulaiman. Tiang kanan diberi nama Yakhin, sedang tiang kiri diberi nama Boas. Terdapat guci yang melambangkan laut berada di atas punggung 12 lembu (mungkin simbul 12 suku Bani Israel adalah penyangga keyakinan dan ilmu pengetahuan). Juga terdapat altar tempat pembakaran hewan kurban. (Sumber: biblestudytools)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Dengan situasi negeri yang kuat, aman, sejahtera, pada tahun keempat menjadi raja, Nabi Sulaiman kemudian mulai membangun Bait Suci. Sebelum ada Bait Suci, untuk kegiatan kurban dalam jumlah besar, baik Nabi Dawud maupun Nabi Sulaiman menyelenggarakannya di bukit pengurbanan Gibeon, tidak bisa dilakukan di depan kemah suci tempat tabut Taurat disimpan.

Untuk membangun Bait Suci yang kemudian dikenal dengan Haikal Sulaiman, Nabi Sulaiman bekerja sama dengan Hiram raja Tirus untuk mendatangkan kayu aras dan kayu sanobar yang tumbuh di bukit Lebanon. Hiram raja Tirus adalah anak raja Tirus dari istri suku Israel yaitu suku Naftali.

Kayu tersebut dikerjakan dan dipahat di negeri Tirus dan dalam jumlah yang besar kemudian dibawa ke Yerusalem melalui laut. Baik di Tirus maupun di Yerusalem dikerahkan ribuan tenaga kerja. Dengan pembangunan kompleks Haikal Sulaiman ini, Bani Israel mempunya Baitullah setelah sekitar 180 tahun-190 tahun sejak masuk ke wilayah Baitul Maqdis.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-66)

Berdasarkan Kitab 1 Raja-Raja : 6-7, kompleks Haikal Sulaiman antara lain terdiri dari:

a- Bait EL panjang 60 hasta (lebih kurang 27,43 m), lebar 20 hasta (lebih kurang 9,14 m), tinggi 30 hasta (lebih kurang 13,7 m).

b- Balai depan Bait El berukuran panjang 20 hasta (9,14 m) searah lebar Bait EL sedang lebar balai 10 hasta (4,57 m) kearah memanjang Bait EL.

c- Kamar-kamar bertingkat menempel pada dinding Bait EL dengan ukuran dengan lebar bervariasi yaitu 5 hasta (2,25 m), 6 hasta (2,7 m) dan 7 hasta (3,15 m). Kamar bagian bagian bawah dengan kamar atas dihubungkan dengan tangga.

d- Bagian belakang Bait EL sepanjang 20 hasta (9,14 m) dan lebarnya 20 hasta (9,14 m) dijadikan tempat maha kudus (Devir), dimana bangunan Devir terletak di atas balok-balok bagian atas Bait EL dengan tinggi 20 hasta (9,14 m). Bangunan Devir juga digunakan untuk menempatkan tabut Taurat.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-65)

Tabut Taurat ditempatkan di bawah sayap Kerubim (binatang surga). (Sumber: Alkitab SABDA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here