Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-62)

VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.

518
Dawud diurapi oleh imam dan penduduk Hebron untuk menjadi raja suku Yehuda. Peristiwa ini merupakan pertama kalinya suku Yehuda mengangkat seorang raja untuk sukunya. (Foto: Look and Learn)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

9. Kematian Saul.

Meskipun Dawud pergi, bala tantara Filistin dapat mengalahkan bala tentara Saul di Gilboa. Kitab Samuwel 1 : 31 menginformasikan, bala tentara Saul dikalahkan suku Filistin, tercerai berai melarikan diri tanpa arah. Bala tentara Filistin terus mengejar rombongan Saul dan anak-anaknya serta pasukan pengawal Saul.

Akhirnya mereka dapat mengejar dan membunuh anak-anak Saul yaitu Yonathan, Abinadab dan Malkisua. Pengawal Saul semakin kesulitan menghadapi gempuran bala tentara Filistin. Para pengawalnya kemudian membawa Saul melarikan diri dari medan pertempuran.

Di suatu tempat, Saul yang menjadi putus asa karena terus dikejar oleh bala tantara Filistin, meminta pengawalnya membunuhnya agar dirinya tidak dibunuh oleh orang-orang Filistin. Namun para pengawalnya tidak ada yang mau membunuhnya, kemudian Saul mengambil beberapa pedang pengawalnya, menatanya dengan ujung pedang menghadap ke atas lalu Saul menjatuhkan dirinya di atas pedang-pedang tersebut. Maka matilah Saul.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-61)

Para pengawalnya kemudian berbuat serupa dengan Saul, bunuh diri di atas pedangnya masing-masing. Pada hari itu, Saul, ketiga anaknya dan para pengawalnya menemui kematiannya di pegunungan Gilboa. Ketika bala tentara Filistin menemukan jasad Saul, kepala Saul lalu dipenggal, kemudian tubuh dan kepalanya dipakukan di tembok kuil Asytoret di kota Beit-Shean.

Ketika penduduk Yabesh Gilead mendengar kabar kematian Saul tersebut, kemudian dalam jumlah orang yang banyak mereka pergi ke kota Bet-Sean, mengambil jenazah Saul. Jenazah bala tentara Bani Israel yang dapat ditemukan mereka bawa pulang ke Yabesh untuk dikuburkan di Yabesh.

Setelah penguburan selesai, penduduk Yabesh Gilead kemudian puasa selama tujuh hari sebagai ungkapan rasa duka mereka. Raja pertama kerajaan Israel telah dikalahkan oleh suku Filistin. Dengan meninggalnya raja Israel, maka wilayah lembah Yesreel dikuasai oleh suku Filistin. Saul menjadi raja Bani Israel selama lebih kurang empat puluh tahun.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-60)

Saul meninggal dengan cara menjatuhkan dirinya di pedang. (Sumber: DWELING in the word –WordPress.com)

10. Dawud menjadi raja suku Yehuda dan perang saudara Bani Israel.

Di Ziklag, Dawud menerima kabar kematian Saul dan Yonathan serta dua saudara Yonathan dari orang-orang yang melarikan diri dari peperangan. Para pelarian ini kemudian bergabung dan berkabung bersama Dawud dengan melantunkan nyanyian ratapan untuk Saul. Setelah masa berkabung selesai dan karena ancaman dari raja Saul telah berlalu, kemudian Dawud membawa pengikut dan istrinya pindah ke Hebron. Tidak berapa lama di Hebron, oleh suku Yehuda, Dawud diurapi sebagai raja suku Yehuda. Peristiwa ini merupakan pertama kalinya satu suku dari Bani Israel yaitu suku Yehuda menyatakan mempunyai raja tersendiri.

Dawud tidak lupa memberikan penghargaannya kepada penduduk Yabesh Gilead yang telah berani mengambil jenazah Saul dan menguburkannya. Ketika Abner bin Ner panglima Saul mengangkat Isyboset bin Saul menjadi raja Kerajaan Israel, maka perang saudara antara Kerajaan Israel dengan Kerajaan Yehuda tidak bisa dihindari. Perang berjalan berlarut-larut, namun semakin lama kekuatan pasukan Dawud semakin membesar sedang kekuatan Abner-Isyboset semakin melemah. Namun dalam kondisi yang semakin melemah itu, kekuasaan Abner atas Isyboset justru semakin menguat.

Selama di Hebron, Dawud mengambil beberapa istri lagi, dan dari istri-istrinya tersebut Dawud memperoleh beberapa anak. Di tengah situasi peperangan, di Hebron istri-istri Dawud melahirkan. Dari Ahinoam, Dawud mempunyai anak lelaki yaitu Amnon dan dari istri kedua yaitu Abigail diperoleh anak lelaki yaitu Kileab, dan dari istri ketiga yaitu Maakha diperoleh anak lelaki yaitu Absalom, dari istri keempat yaitu Higit diperoleh anak lelaki yaitu Adonia, dari istri kelima yaitu Abital diperoleh anak lelaki yaitu Sefaca, dari istri keenam yaitu Egla diperoleh anak lelaki Yitream. Dawud masih akan memperoleh anak dari istri-istrinya yang lain.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-59)

Suatu saat, Dawud mengirim pesan kepada Abner, meminta agar anak wanita Saul yang sebelumnya akan dijodohkan oleh Saul pada Dawud agar diantarkan ke Hebron untuk dinikahinya, karena telah diserahkan harta untuk mas kawinnya. Ini isyarat dari Dawud bahwa dia tidak ingin berperang dengan keluarga Saul karena sudah berjanji pada Saul akan melindungi keluarga Saul.

Baik Al-Quran maupun kitab Samuel tidak menceritakan kapan dan pada saat bagaimana Dawud diangkat menjadi Rasul, namun kitab Samuwel menceritkan tentang wahyu yang diterima Samuwel untuk mengurapi Dawud sebagai raja Israel. Dalam banyak pengembaraannya, Dawud dikisahkan sering mendapat wahyu dari Allah yang menuntun perjalanannya. Dengan demikian, ketika Dawud dalam pengejaran Saul, Allah telah menetapkannya sebagai Nabi dan Rasul.

Suatu hari Abner kemudian mendatangi para tetua Israel untuk meminta dukungan, namun ternyata mereka lebih mendukung Dawud sebagai raja Israel. Abner kemudian datang kepada Dawud dengan membawa Mikhal anak Saul istri Dawud. Abner datang untuk menyerahkan kerajaan Israel tanpa sepengetahuan Isyboset.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-58)

Setelah bertemu Dawud dan menyampaikan maksudnya, Dawud kemudian membiarkan Abner pergi dengan selamat. Namun di tengah jalan, Abner dihadang Yoab orang Yehuda yang adiknya dibunuh oleh Abner dalam suatu peperangan, kemudian Yoab membunuh Abner. Namun Dawud mengkutuk pembunuhan itu, karena bagi Dawud, Abner adalah orang yang telah berjasa kepada Bani Israel ketika menjadi panglima Saul.

Kematian Abner membuat goncangan pada pihak Isyboset. Terjadi pengkhianatan dari dua orang pembantu keluarga Isyboset. Mereka mendatangi secara diam-diam Isyboset yang sedang tidur malam, kemudian memanggal kepala Isyboset. Semalaman mereka berjalan ke Hebron kemudian menghadap Dawud dengan membawa kepala Isyboset. Atas kejadian tersebut, Dawud menjadi marah dan memerintahkan menghukum mati dua orang tersebut. Kepala Isyboset kemudian dikuburkan di dalam kubur Abner. Dengan kejadian ini maka dalam kerajaan Israel, Dawud tidak lagi mempunyai lawan yang kuat.

11. Dawud diurapi menjadi raja Israel.

Setelah Isyboset meninggal, Kitab 2 Samuwel 5 menginformasikan bahwa para tetua suku suku Israel mendatangi Dawud di Hebron. Mereka menyatakan bahwa ketika Dawud masih bergabung dalam pasukan Saul, banyak kemenangan yang diperoleh Bani Israel. Saat itu, bagi mereka, sudah terlihat gamblang bahwa pemimpin Bani Israel telah berpindah ke Dawud. Kemudian Dawud membuat perjanjian dengan para tetua Bani Israel di Hebron. Setelah itu Dawud diurapi untuk menjadi raja Israel. Saat itu umur Nabi Dawud sekitar tiga puluh tahun.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here