Orangtuamu Menanti Kiriman di Alam Kubur

Jangan membiarkan mereka tersiksa di dalam kubur.

940

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Setelah kepergian ayah atau ibu atau keduanya dari Dunia Fana ini untuk menghadap Allaah SWT, di saat itulah, mereka sangat amat membutuhkan tambahan pahala untuk bekal mereka kelak di Yaumil Hisaab, Hari perhitungan sekaligus meringankan siksa kuburnya.

Saat masih hidup, mereka masih bisa bebuat pahala sendiri, namun seetalah meninggal, terputuslah semua, kecuali doa anak-anaknya, sedekah jariahnya dan Ilmunya yang dimanfaatkan oleh orang banyak.

Maka, jangan membiarkan almarhum orangtua disiksa di kubur yang terus menanti penuh harap kiriman doa dan pahala dari anak-anaknya.

BACA JUGA: Agar Tak Menyesal, Wahai Ayah-Bunda..Didik Anak dengan Agama!

TRUE STORY:

1- Yang dirindukan orangtua di Alam Kubur, adalah doa dan pahala ibadah anak-anaknya. Setelah orangtua meninggal dunia ada banyak cara bagi anak untuk berbakti kepada orangtuanya, bahkan dapat menghilangkan siksa kuburnya.

2- Rasulullah ﷺ bersabda:

عن ابى هريرة رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah pahala amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak Shalih,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim 1631).

3- Setiap amalan yang dikerjakan oleh anak yang shalih akan memberikan kebaikan bagi orangtuanya yang telah meninggal dunia, karena anak yang shalih merupakan hasil jerih payah orangtua ketika masih hidup.

BACA JUGA: Ni’mat dan Niqmat

POINTERS:

Berikut adalah amalan yang dapat dilakukan oleh anak-anak untuk memberikan kebaikan dan menjauhkan orangtua dari siksa kubur, antara lain:

1- Mendoakan dan memohonkan ampunan.

Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Sungguh, Allaah benar-benar kelak di Akhirat mengangkat derajat Hamba-Nya yang Shalih di Surga”. Sang Hamba pun bertanya: “Yaa Allaah, Tuhanku, bagaimana ini bisa terjadi ?”. Lalu Allaah Berfirman: “Karena Istighfaar anakmu untuk dirimu,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad).

2- Bersedekah niatkan pahalanya untuk orangtua.

Sedekah mengatas namakan orangtua yang sudah meninggal, pahalanya akan sampai kepada orangtua.

Diriwayatkan oleh Aisyah RA isteri Rasuulullaah ﷺ, bahwa: Ada orang yang mendatangi Rasuulullaah ﷺ dan menuturkan: “Ibuku telah meninggal secara tiba-tiba dan tidak berwasiat apapun. Dan aku menduga kalau dia berwasiat maka dia akan bersedekah. Apakah Ibuku akan mendapat pahala apabila aku bersedekah atas nama dan untuknya?” Rasuulullaah ﷺ menjawab: “Ya, tentu”,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

BACA JUGA: Urus dan Ramaikan Masjid, Allaah Pasti Penuhi Kebutuhan Hidupmu

3- Menjaga silaturrahim (bukan silaturrahmi ya), dengan keluarga dan sahabat-sahabat orangtua.

Salah satu bentuk berbakti kepada orangtua yang tingkatannya sangat tinggi adalah, menjaga hubungan silaturrahim (bukan silaturrahmi) dengan seluruh keluarga, kerabat dekat, sahabat-sahabat dan teman dekat orangtua.

Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Bentuk kebaktian kepada orangtua yang paling tinggi, adalah menyambung hubungan silaturrahim dengan orang yang dicintai ayahnya setelah ayahnya meninggal,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

4- Berdoa kepada Allaah SWT untuk mereka yang sudah meninggal merupakan anjuran syariat, Sunnah Rasul.

5- Rasuulullaah ﷺ suka mendoakan orang yang sudah meninggal.

Dalilnya diterangkan secara tegas dalam Al-Quran. Allaah SWT Berfirman:

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٞ رَّحِيمٌ. (الحشر ١٠)

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa: “Yaa Allaah, Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman LEBIH DAHULU dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Yaa Allaah, Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang,” (QS Al-Hasyr, surah ke-59, ayat 10, halaman 547).

BACA JUGA: Allaah Menjawab Setiap Kalimat yang Kita Ucapkan

6- Rasulullaah ﷺ juga bersabda: “Ummu Salamah RA menuturkan: Ketika Abu Salamah RA meninggal, Rasuulullaah ﷺ datang ke rumah kami untuk takziyah. Saat itu, mata jenazah Abu Salamah tengah terbuka lebar, maka Rasuulullaah ﷺ pun merapatkan dan menutupnya.

Kemudian Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Apabila roh telah dicabut, maka penglihatan akan mengikutinya dan keluarganya pun meratap sedih. Dan janganlah sekali-kali mendoakan atas diri kalian kecuali kebaikan, sebab ketika itu Malaikat akan mengaminkan apa yang kalian ucapkan.”

Setelah itu, Rasuulullaah ﷺ berdoa: “Allaahummaghfir li abii Salamah warfa’ darajatahu fil mahdiyyiin wakhlufhu fii ‘aaqibihii fil ghaabiriin. Waghfir lanaa wa lahuu yaa Rabbal ‘Aalamiin, wafsah lahuu fii Qabrihii wa nawwir lahuu fiihi”.

 اللهم اغفر لابى سلمة وارفع درجته فى المهديين واخلفه فى عاقبه فى الغابرين واغفر لنا و له يا رب العالمين وافسح له فى قبره و نور له فيه

(Ya Allaah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu dan gantikanlah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Wahai Tuhan seru semesta Alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalam kuburnya),” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

BACA JUGA: Dulu Disapa ‘Abang’, Sekarang Dipanggil ‘Kakek’

7- Hadits lain, Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Mayat di dalam Kuburnya seperti orang tenggelam yang berteriak teriak meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa Ayah, Ibu, Anak, dan kawan yang tepercaya.

Apabila doa itu sampai kepadanya, itu lebih ia sukai dari pada dunia dan segala isinya. Dan sungguh, Allaah menyampaikan doa penghuni dunia untuk yang ada di dalam Kubur sebesar gunung.

Dan hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah wafat ialah memohonkan Istighfar kepada Allaah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ad-Dailami).

8- Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan doa dan bersedekah, keduanya telah disepakati oleh ijmaa’ Ulama akan sampai kepada orang yang telah wafat dan keduanya memiliki dasar dan dalil yang sangat kuat.

Kaum Salaf dan Khalaf terus menerus mendoakan orang yang sudah wafat, memohonkan Rahmat dan ampunan, dan tidak ada satu pun yang mengingkarinya.

BACA JUGA: Jika Terlanjut Berbuat Dosa, Apa yang Harus Dilakukan?

9- Imam Ahmad Bin Hambal dan ulama Syaafi’iyyah bahwa doa dan pahala membaca Al-Quran sampai kepada orang yang telah meninggal.

10- Hendaknya setelah membaca Al-Quran disertai dengan berdoa: “Yaa Allaah sampaikanlah pahala membaca Al-Quran ini kepada Almarhum atau Almarhumah.”

11- Berikut cara mengirim doa untuk yang telah wafat:

a) Berwudhu

b) Berniat untuk mendoakan kebaikan dan mengirim doa kepada almarhum atau almarhumah.

c) Bersalawat kepada Rasuulullaah Muhammad ﷺ dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

“Dengan menyebut nama Allaah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Untuk junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, segenap keluarga, dan para sahabatnya, bacaan Al-Faatihah ini kami tujukan kepada Allaah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Faatihah…”

BACA JUGA: Nikmatnya Iman Akan Nyata Terasa

d) Membaca Surah Al-Faatihah untuk ahli kubur, orangtua, nenek kakek hingga kepada guru lalu menkhususkannya kepada almarhum atau almarhumah orangtua, keluarga dan orang-orang sengaja kita adakan acara berdoa bersama ini:

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا (اَلْفَاتِحَة…)

“Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum Muslimin laki-laki dan perempuan, dan kepada kaum mukminin laki-laki dan perempuan dari dunia bagian timur sampai bagian barat, baik yang di Darat maupun di Laut. Khususnya bapak-bapak kami dan ibu kami, nenek kami yang laki-laki dan perempuan, para guru kami dan para guru besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami dan kepada orang yang menyebabkan kami semua berkumpul di sini. Dan khususnya kepada arwah….. (sebutkan nama Almarhum atau Almarhumah). Lalu baca Al-Faatihah.”

12- Baca juga Surah YAA SIIN.

Rasuulullaah ﷺ bersabda:

لكل شيئ قلب و قلب القران يس فاقرؤوها على موتاكم

“Setiap sesuatu punya JANTUNG, dan jantungnya Al-Quran adalah Surah YAA SIIN, maka bacalah Surah Yaa Siin untuk keluargamu yang telah meninggal”.

(Ada yang mengatakan bahwa hadits ini agak dha’if, namun baik untuk meningkatkan keinginan kita membaca Al-Quran, minimal pahala membaca Al-Quran didapat oleh yang membacanya”.

Mari berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu BERDOA, BERDZIKIR dan MENGAJI.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allaah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here