Dulu Disapa ‘Abang’, Sekarang Dipanggil ‘Kakek’

707

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Sungguh waktu sangat cepat berlalu. Belum sempat berdzikir di pagi hari, tahu-tahu sudah siang. Belum sempat bersedekah di pagi hari, tahu-tahu matahari sudah meninggi.

Rencana jam 8.00 pagi akan Shalat Dhuha, tahu-tahu adzan Zhuhur sudah berkumandang. Rencana ingin menambah hafalan 1 ayat, 1 doa dan 1 Hadits, inipun belum dilakukan tahu-tahu sudah harus pakai kacamata baca.

Rancana ingin bangun tengah malam Tahajjud, inipun hanya angan-angan.

BACA JUGA: Jika Terlanjut Berbuat Dosa, Apa yang Harus Dilakukan?

Akan, akan dan akan terus. Rencana tinggal rencana. Janji tinggal janji.

Akan, akan dan akan beginikah terus menerus? Hidup hanya menghabiskan umur, berlomba dengan usia, tiba-tiba sudah ubanan, kulit mulai berkeriput, mulai sakit-sakitan, lutut melemah, punggung sulit dibawa pergi.

Dahulu yang suka memakai parfum, kini berganti balsem dan minyak kayu putih.

TRUE STORY:

1- Kini usia tidak muda lagi, sudah di atas 40 tahunan, sebentar lagi 50. Tidak terasa menjadi 60. Bayi tetangga yang dahulu mungil lucu dan sering kita gendong, kini sudah menikah dan ada yang sudah punya anak.

2- Dahulu, orang-orang menyapa kita dengan panggilan Abang, kini kita disapa dengan panggilan Om, Tante, Opa, Kakek atau Nenek dan panggilan lainnya yang menunjukkan kita sudah “bau tanah”.

Bau Tanah!? Ya, bau tanah!

Itulah ungkapan yang mengingatkan kita bahwa kita tidak akan lama lagi akan menjadi “penghuni tanah”.

BACA JUGA: Nikmatnya Iman Akan Nyata Terasa

3- Rasuulullaah ﷺ mengingatkan:

لا تقوم الساعة حتى يتقارب الزمان: فالسنة كالشهر والشهر كالجمعة والجمعة كاليوم واليوم كالساعة والساعة كالضرمة من النار

“Dunia tidak akan Kiamat, sebelum engkau merasakan waktu itu sangat cepat berlalu, masa saling berlomba, sehingga satu tahun itu dirasakan seolah olah 1 bulan.

Satu bulan dirasa hanya 1 jumatan saja. Satu jumatan (sepekan) dirasa hanya 1 hari. Satu hari dirasa hanya 1 jam. Satu jam dirasa seperti kilatan cahaya saja”.

Demikian Rasul ﷺ mengingatkan kita. Sungguh kini telah terasa waktu itu cepat sekali berlalu.

BACA JUGA: Terus Menerus dalam Pengawasan

POINTERS:

1- Ke mana dan apa saja yang telah dibuat selama 30, 40, 50 atau 60 tahun itu kita lewatkan? Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang agar pagi, siang, sore dan malam?

Atau perlu berapa pekan, bulan, dan tahun lagikah agar kita bisa melaksanakan apa yang sudah kita rencanakan, inginkan untuk kita lakukan sebagai bekal kita untuk menjadi “penghuni tanah” yang disebut BARZAH itu ?

2- Kini masih ada kesempatan, masih ada sisa umur, meski kita tidak tahu kapan kita harus pindah dari Alam Fana ini ke Alam Baka yang memang sudah menanti kita.

3- Maka, perbanyaklah: Shalat Dhuhaa, Tahajjud dan baca Al-Quran, sedekah, rajin memberi makan orang-orang miskin, serta bersilaturrahim.

Mari berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita “Husnul Khaatimah” jauh dari “Suu-ul Khaatimah”.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here