Gunakan Medsos untuk Kebaikan

231

Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)

Berdasarkan dari pendapat para ulama dan pleno MUI, setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan untuk: melakukan ghibah, fitnah, namimah (mengutip suatu perkataan dengan tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si pembicara) dan penyebaran permusuhan.

Juga dilarang untuk melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar suku, agama, ras, atau antar golongan.

Nah, kenyataannya saat ini medsos telah menjadi ladang ghibah itu, hati-hati!

BACA JUGA: Jaga Hati, Jangan Sampai Mati!

***

Suatu hari, Rasulullah ditanya soal apa yang dimaksudkan dengan ghibah, kemudian Rasulullah ﷺ menjawab:

ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ

“Ghibah adalah ketika kamu mengisahkan teman kamu tentang suatu yang tidak ia sukai.”

Lalu ada yang tanya kembali kepada Nabi:

أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ؟

“Bagaimana kalau yang saya katakan itu memang sesuai faktanya, Ya Rasul?”

إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

“Ya kalau memang yang kamu katakan itu fatka, berarti kamu menggujingnya. Namun jika yang kamu bicarakan tidak sesuai fakta, maka kamu membuat kedustaan terhadap dirinya,” (HR. Muslim).

BACA JUGA: Waspada, Jangan Jadi Pengikut Pemimpin Pembohong

Islam melarang umatnya untuk berbuat ghibah, karena perbuatan ini masuk dalam kategori dosa. Allah berfirman dalam Al-Quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hujurat: 12).

Orang yang berbuat ghibah adalah mereka yang pandai mencari-cari kesalahan orang lain. Kelak, ia akan dibeberkan aibnya oleh Allah SWT.

BACA JUGA: Loyalitas Sesama Muslim

Dalam sebuah hadits, Nabi ﷺ bersabda:

يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ، وَلَمْ يَدْخُلِ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ، لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ، وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

“Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya akan tetapi iman belum masuk kedalam hatinya, janganlah kalian mengghibahi kaum muslimin, dan janganlah pula mencai-cari aib mereka, sesungguhnya barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim maka Allah akan mencari-cari kesalahannya, dan barangsiapa yang Allah mencari-cari kesalahannya maka Allah akan mempermalukannya meskipun ia berada di dalam rumahnya,” (HR Abu Dawud).

Pada zaman yang serba digital saat ini, tidak sedikit orang-orang yang berbuat ghibah di media sosial. Mereka melakukan dengan tanpa sadar, seperti menjelekkan pemerintah, tokoh masyarakat, atau orang lain yang tidak disukainya.

Sebagai orang Islam, jangan pernah melakukan ghibah, karena perbuatan ini bisa merugikan banyak orang, termasuk merugikan diri sendiri. Wallahu ‘alam..

Salam fastabiqul khairat.

 


#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here