Loyalitas Sesama Muslim

232
Ilustrasi: Ukhuwah.

Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)

Konsekuensi loyalitas sesama muslim adalah saling membantu dan mendukung berbagai amal kebaikan sebagai ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Belum sempurna loyalitas seseorang hanya dalam batin tanpa upaya saling berhubungan baik dan mendukung amal ketaatan mereka.

***

Loyalitas tanpa batas! Begitulah slogan yang kita pernah mendengarnya beberapa kali digaungkan. Generasi kini suka sensasi. Bahasa formal bisa jadi hal yang menjemukan bagi sebagian kalangan. Sayangnya hanya demi sensasi, batasan agama tak jarang diabaikan.

BACA JUGA: Jujur, Kita Sering Dibikin Pusing Kalau Rezeki Seret

Slogan itu kerap dijadikan seruan pendukung tokoh politik, penyemangat kampanye partai, dukungan suporter pertandingan cabang olahraga, atau bahkan merambah ke dunia dakwah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebagian mereka merupakan penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Luas Hikmah-Nya,” (QS. At-Taubah: 71).

Permisalan sempurna loyalitas sesama kaum beriman telah diterapkan secara konsisten oleh para sahabat Muhajirin dan Anshor yang langsung dibimbing dengan wahyu dari atas langit yang disampaikan melalui lisan Nabi ﷺ kepada mereka. Allah menggambarkan keteladanan mereka:

BACA JUGA: Sudah Bermaknakah Hidup Kita?

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوا وَّنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُم مِّن وَلَايَتِهِم مِّن شَيْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, tidaklah ada kewajiban sedikitpun bagi kalian melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah.

(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan kecuali dalam menghadapi kaum yang telah ada perjanjian antara kalian dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan,” (QS. Al-Anfal: 72).

Salam loyal sesama muslim…

 


#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here