Ternyata, Ini Cara Mudah Cek Biskuit Halal!

6196

Selain itu jangan lupa pula mengkritisi bahan baku yang ada dalam biskuit tersebut, sebab bisa saja bahan tersebut berasal dari bahan yang tidak jelas kehalalannya. Osmena menambahkan, ada beberapa titik kritis peluang masuknya bahan haram ke dalam produk biskuit.

Berikut beberapa di antara bahan pembuat biskuit, yang dirangkum dari berbagai sumber:

Tepung Terigu

Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan produk biskuit. Di Indonesia terigu terkena aturan fortifikasi vitamin dan mineral. Oleh karena itu kejelasan kehalalan vitamin dan mineral yang ditambahkan perlu diperhatikan.

Telur

Telur mengandung albumen (putih telur) yang berfungsi sebagai pengeras, dan kuning telur yang berfungsi sebagai pengempuk. Penambahan telur dalam pembuatan biskuit juga berfungsi menambah cita rasa, dan menambah nilai nutrisi.

Bahan Pengembang

Bahan pengembang berfungsi untuk mengembangkan adonan supaya adonan menggelembung, bertambah volumenya, dan lebih mengembang. Dari semua bahan-bahan ini yang mesti diwaspadai adalah adalah cream of tartar.

Cream of tartar sebetulnya adalah garam potasium dari asam tartarat yang bisa diperoleh dari hasil samping industri wine (sejenis minuman keras). Itu sebabnya mengapa bahan ini perlu diwaspadai kehalalannya.

Flavor

Flavor menghasilkan aneka rasa dan aroma dari biskuit yang diproduksi. Flavor dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu flavor sintetis dan flavor alami. Flavor yang menggunakan aroma tertentu yang dimirip-miripkan dengan barang haram (babi dan minuman keras) tidak diizinkan.

Bahan penyususn flavor bisa diperoleh dari senyawa sintetik kimia, tumbuhan maupun hewan. Apabila diekstrak dari hewan atau berbahan dasar asam amino hewan, maka harus dipastikan bahwa flavor ini berasal dari hewan halal yang disembelih secara syar’i.

Pewarna

Bahan pewarna (colorings) yang biasa dipakai dalam makanan olahan terdiri dari 2 jenis, yaitu: pewarna sintetis dan pewarna alami.

Pewarna sintesis disukai produsen makanan karena memiliki tingkat kestabilan warna yang cukup baik serta harga yang relatif murah.

Meskipun tidak mengandung bahan haram, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak tidak baik pada kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.

Adapun pewarna alami biasanya bersifat kurang stabil. Untuk menghindari kerusakan warna dari pengaruh suhu, cahaya, serta pengaruh lingkungan lainnya, maka seringkali pada pewarna ini ditambahkan senyawa pelapis (coating agent) melalui proses micro-encapsulation.

Salah satu jenis pelapis yang sering dipakai adalah gelatin. Oleh karena berasal dari hewan, maka harus dipastikan apakah gelatin yang dipakai berasal dari hewan halal atau hewan haram.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here