Ta’liful Quluub untuk Wihdatul Ummah

833

Muslim Minoritas 

Sementara itu dengan meningkatkan sentimen “national conservatism” yang ditandai dengan menguatkan “White supremacy” di dunia Barat, minoritas Muslim juga semakin tertantang. Hal ini membawa kepada situasi politik yang aneh, termasuk terpilihnya seorang presiden seperti Donald Trump di Amerika Serikat.

Di berbagai negara kekerasan terjadi di mana-mana, menjadikan kehidupan komunitas Muslim di negara-negara mayoritas non Muslim juga menjadi “minor hell”. Baik serangan fisik maupun non fisik.

Minoritas Muslim di berbagai negara non Barat pun semakin memprihatinkan. Kita mengenal penderitaan Saudara-Saudara kita Di Palestina yang belum nampak berujung. Di negara Burma Saudara-Saudara kita Rohingya mengalami modern human tragedy yang luar biasa. Di bawah pemerintahan Komunisme China Saudara-Saudara kita komunitas Uighur mengalami penyiksaan yang di luar prikemanusiaan.

Mestinya melakukan apa? 

Selama ini nyanyian lama pasti adalah karena Amerika dan sekutunya, Barat, yang menjadikan dunia Islam demikian. Atau karena Yahudi dan Nashora yang berkolaborasi dalam upaya menghangcurkan Islam dan umatnya. Dan oleh karenanya dengan terorika tinggi dikumandangkan perang melawan mereka.

Tapi benarkah demikian? Benarkah bahwa orang lain selalu ditempatkan pada posisi “tertuduh” di saat kita menghadapi permasalahan-permasalahan itu?

Jawabannya bisa benar, tapi bisa juga salah. Atau juga bisa dua-duanya. Artinya bisa benar jika Amerika dan sekutunya menjadi biang keladi jahannam kecil itu. Tapi juga bisa salah karena Amerika belum tentu “penyebab awal” dari semua itu. Amerika kemungkinan hanya mendapatkan “kesempatan atau peluang” untuk melakukan itu.

Artinya ada faktor utama dan pertama dari keterlibatan orang lain sehingga terjadi berbagai “jahannam kecil” di dunia Islam itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here