Setelah Shalat, Selingi dengan Tegur Sapa atau Bergeser Tempat

315

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Ada Shalat Sunnah Ba’diyah, yaitu Shalat Sunnah setelah Shalat Wajib: Zhuhur, Jumat, Maghrib, dan Isya.

Nah, jika setelah Shalat Fardhu, ingin Shalat Sunnah Ba’diyah, maka jangan langsung, tapi harus diselingi di antara Shalat Fardhu dengan Shalat Sunnahnya dengan berbicara dahulu, bertegur sapa dengan jemaah sebelah, atau dengan mengucapkan kalimat ISTIGHFAAR atau kalimat TASBIIH minimal 3 x, atau berpindah tempat atau bergeser sedikit ke sebelah kanan atau ke kiri atau ke belakang atau ke depan.

BACA JUGA: Setiap Kita Bisa Tiba-Tiba Meninggal

TRUE STORY:

1- Rasulullah ﷺ bersabda agar kita tidak langsung nyambung dua Shalat, tapi diselingi dengan bertegur sapa dahulu:

ﻫﻞ ﻭﺭﺩ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﻷ‌ﺩﺍﺀ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺑﻌﺪ ﺻﻼ‌ﺓ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ ؟ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ: ﻧﻌﻢ . ﻭﺭﺩ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ :ﺇﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻮﺻﻞ ﺻﻼ‌ﺓ ﺑﺼﻼ‌ﺓ ﺣﺘﻰ ﻧﺘﻜﻠﻢ، ﺃﻭ ﻧﺨﺮﺝ (ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ) ﻓﻳﻨﺒﻐﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻔﺮﺽ ﻭﺳﻨﺘﻪ، ﺇﻣﺎ ﺑﻜﻼ‌ﻡ، ﺃﻭ ﺑﺎﻧﺘﻘﺎﻝ ﻋﻦ ﻣﻜﺎﻧﻪ

2- Rasulullah ﷺ juga bersabda agar bergeser pindah tempat dahulu, atau dengan beristighfar, bertasbih baru Shalat lagi;

ﻋﻦ ﺍﻟْﺄَﺯْﺭَﻕُ ﺑْﻦُ ﻗَﻴْﺲٍ ﺃﻥ ﺭﺟﻠًﺎ ﺻﻠَّﻰ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﺛﻢ ﻗﺎﻡ ﻟﻴﺸﻔﻊ،  ﻓﻮﺛﺐ ﻋﻤﺮ بن الخطاب ﻓﺄﺧﺬ ﺑﻤﻨﻜﺒﻪ ﻓﻬﺰﻩ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ:  ﺍﺟﻠﺲ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻬﻠﻚ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺑﻴﻦ ﺻﻼ‌ﺗﻬﻢ ﻓﺼﻞ،  ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﺻﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻚ ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ (رواه أبو داود وصححه الألباني) ويكفي في الفصل بينهما الاستغفار ولو ثلاثا.  فالخلاصة ان من صلى الفريضة عليه ان يفصل بينها وبين صلاة النافلة بكلام او استغفار او تسبيح او حركة او انتقال

BACA JUGA: Amalkan Sunnah Rasul Agar Sehat Raga dan Jiwa

POINTERS:

Berusahalah tekun melaksankan Shalat Sunnah Rawatib setelah atau sebelum Shalat Fardhu.

1- Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

“Siapa yang mengerjakan Shalat 12 raka’at Sunnah Rawatib dalam sehari semalam, akan dibangunkan untuknya Istana di Surga,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim no.728).

2- Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ

“Siapa yang dalam sehari semalam mengerjakan Shalat 12 raka’at Sunnah Rawatib, akan dibangunkan untuknya Istana di Surga, yaitu: 4 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelah Zhuhur, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah ‘Isya, dan 2 raka’at sebelum Shubuh,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tirmidzi no. 415 dan An-Nasaai no.1794).

BACA JUGA: Orang yang Dibenci Allah

3- Yang lebih utama adalah Shalat Sunnah Fajar alias Shalat Sunnah Qabliyah Subuh. ‘Aisyah RA isteri Rasulullah ﷺ menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat Sunnah Fajar Subuh lebih baik dari Dunia dan seisinya,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim no.725).

4- Rasulullah ﷺ bersabda:

لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ (أخرجه الشيخان)

“Rasulullah ﷺ tidak melakukan satu Shalat Sunnah yang melebihi keistimewaannya dari dua rakaat Shalat sunnah Qabliyah Subuh,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al Bukhari no.1169 dan Muslim no.724).

5- Allah SWT berfirman:

أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آَنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآَخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Apakah kamu hai orang orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab Akhirat dan mengharapkan Rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sungguh, orang yang ber akallah yang dapat menerima pelajaran,” (QS. Az Zumar, surah ke-39, ayat 9, halaman 459).

BACA JUGA: Agar Tak Menyesal, Lakukan Ini Setelah Shalat

6- Rasulullah ﷺ bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan bulan yang diistimewakan Allah yaitu “Asyhurul Hurum”. Sebaik-baik Shalat setelah Shalat Fardhu adalah Shalat malam,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim dari Abu Hurairah).

7- Jikapun setelah Shalat Fardhu, tidak bisa bergeser, tidak bisa pindah tempat karena kondisi, maka tidak usah pindah, tapi cukup dengan beristighfar atau bertasbih minimal 3 kali. Yang penting, jangan habis Shalat Fardhu langsung Shalat Sunnah tanpa jeda.

Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu melaksanakan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan menjauhi apa yang diharamkam.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here