Risiko di Akhirat Lebih Dahsyat

221

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Saatnya kita bersatu padu. Janganlah membiarkan diri kita susah di dunia, lebih-lebih kelak di akhirat.

Bermula dari ego dan ketamakan pada harta, tahta dan wanita, maka perselisihan dan perpecahan pun menganga, akibatnya kerukunan, kesejahteraan dan kedamaian dalam kehidupan social bermasyarakat dan beragama menjadi punah.

Inilah yang terjadi di Suria, Iraq, Yaman, Sudan, Afghanistan dan di beberapa negara lainnya. Tidak lagi membangun masyarakat, bangsa dan negara, tetapi berlomba dalam kehancuran dan saling membunuh.

Yang selamat dari ledakan bom dan tembakan, berlarian keluar meninggalkan negaranya menjadi PENGUNGSI di banyak negara yang mereka bisa gapai dengan berjalan kaki atau dengan perahu over muatan sambil menenteng bungkusan barang seadanya yang bisa terbawa atau menggendong bayi-bayi yang tak berdosa.

BACA JUGA: Setelah Ramadhan, Mestinya Lebih Baik Lagi

TRUE STORY:

1- Rasulullah ﷺ bersabda mengingatkan: “Tanda-tanda akhir zaman, adalah disingkirkannya orang-orang baik dan diangkatnya orang-orang jahat,” (HR. Al-Imam Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak)

2- Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنِّي لاَ أَخَافُ عَلىَ أُمَّتيِ إِلاَّ الأَئِمَّةَ المُضَلِّينَ  (رواه ابن حبان)

“Aku tidak khawatir dan tidak takut ujian yang akan menimpa pada Ummatku, kecuali ujian akan dipimpin oleh para Pemimpin sesat,” (HR.  Al-Imam Ibnu Hibbaan).

3- Jabir Bin Abdillah RA menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ berkata kepada Ka’ab Bin Ajzah:

أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ (رواه احمد)

“Aku memohon pada Allah perlindungan untukmu dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR.  Al-Imam Ahmad).

Al-Imam Ahmad menjelaskan, bahwa yang dimaksud “Pemimpin Bodoh” adalah Pemimpin yang tidak taat beragama, jauh dari penghayatan dan pengamalan Agama.

BACA JUGA: Pilih Pemimpin? Pilih yang Shalat

4- Rasulullah ﷺ bersabda:

سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ

“Kalian akan dipimpin oleh Pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui, tidak kalian imani dan juga tidak yakini. Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini, tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya,” (HR.  Al-Imam Ibnu Abii Syaibah).

5- Rasulullah ﷺ bersabda:

سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ. (رواه الطبرانى)

“Kalian akan dipimpin oleh Pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara dan benjanji kepada kalian, kemudian mereka mengingkari janjinya. Mereka melakukan tugasnya, tapi pelaksanaan tugas mereka sangatlah buruk. Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik dan memuji keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberikan kepada mereka hak yang mereka senangi.” (HR.  Al-Imam At-Thabraani).

6- Rasulullah ﷺ bersabda:

يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا. (رواه الطبرانى)

“Akan muncul di Akhir Zaman para Penguasa yang sewenang-wenang, para pejabat pemerintah fasik, para Hakim pengkhianat, dan para Alim Ulama, dan ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mengalami zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai, pegawai dan polisinya mereka.” (HR.  Al-Imam At-Thabraani).

BACA JUGA: 5 Surah yang Akan Ubah Kehidupan

7- Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالا: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيَأْتِيَنَّ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُقَرِّبُونَ شِرَارَ النَّاسِ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلا يَكُونَنَّ عَرِيفًا، وَلا شُرْطِيًا، وَلا جَابِيًا، وَلا خَازِنًا. (رواه ابن حبان)

“Akan datang atas kalian Pemerintah yang rapat dengan seburuk-buruk Manusia dan melewat-lewatkan Shalat sehingga lewat waktunya. Maka siapa di antara kalian yang mengalami keadaan ini, janganlah menjadi pegawai dan tangan kanannya, jangan polisi, jangan pemungut cukai dan juga jangan menjadi bendaharanya,” (HR.  Al-Imam Ibnu Hibbaan dalam kitab Sahih-nya).

8- Rasulullah ﷺ bersabda:

وسَيَلي أُمَرَاءُ إنْ اسْتُرْحِمُوا لَمْ يَرْحَمُوا، وإنْ سُئِلُوا الحَقَّ لَمْ يُعْطُوا، وإِنْ أُمِرُوا بالمَعْرُوفِ أَنْكَرُوا، وسَتَخَافُوْنَهُمْ وَيَتَفَرَّقَ مَلأُكُمْ حَتى لاَ يَحْمِلُوكُمْ عَلى شَيءٍ إِلاَّ احْتُمِلْتُمْ عَلَيْهِ طَوْعاً وَكَرْهاً، ادْنَى الحَقِّ أَنْ لاَ تٌّاخُذُوا لَهُمْ عَطَاءً ولا تَحْضُروا لَهُمْ في المًّلاَ. (رواه الطبرانى)

“Dan berikutnya adalah para Pemimpin jika mereka diminta untuk mengasihani rakyat, mereka tidak mengasihani; jika mereka diminta untuk menunaikan hak rakyat, mereka tidak memberikannya; dan jika mereka disuruh berlaku baik, adil, mereka akan menolaknya.

Mereka akan membuat hidup kalian dalam ketakutan; dan memecah-belah tokoh-tokoh kalian. Sehingga mereka tidak membebani kalian dengan suatu beban, kecuali mereka membebani kalian dengan paksa, kalian suka atau tidak suka.

Serendah-rendahnya hak kalian, adalah kalian tidak mengambil pemberian mereka, dan kalian tidak menghadiri pertemuan mereka.” (HR.  Al-Imam At-Thabraani).

9- Rasulullah ﷺ bersabda:

«صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَنْ تَنَالَهُمَا شَفَاعَتِي: إِمَامٌ ظَلُومٌ، وَكُلُّ غَالٍ مَارِقٍ»

“Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa’at pertolonganku: Pemimpin yang bertindak zalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari Agama.” (HR.  Al-Imam At-Thabraani).

BACA JUGA: Banyak Anak Tapi Sepi

10- Rasulullah ﷺ bersabda:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه أحمد وابن ماحه وغيرهما)

“Akan datang kepada Masyarakat tahun-tahun yang penuh tipu tipuan. Pada tahun-tahun itu pembohong dipandang benar, yang benar dianggap pembohong; pada tahun-tahun tersebut pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang yang jujur dianggap pengkhianat.

Pada saat itulah yang berbicara adalah “Ruwaibidhah.” Lalu ada sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu?” Rasulullah ﷺ menjawab: “Orang bodohlah akhirnya yang berbicara, mengurusi urusan umat”.

(Dalam riwayat lain disebutkan, Ruwaibidhah itu adalah “orang fasik yang berbicara dan mengurusi urusan orang banyak” dan “Al-Umaraa atau Pemerintah yang fasik yang berbicara dan mengurusi urusan orang banyak.” (HR.  Al-Imam Ahmad, Ibnu Maajah, Abu Ya’laa dan Al-Bazzaar).

BACA JUGA: Teruslah Berpuasa

POINTERS:

1- Ketidakseragaman, dan adanya perbedaan adalah sunnatullah, taqdir dan Iradah Allah SWT. PENILAIAN akhir dan penentuan yang benar ada pada Allah. Allah pulalah yang memberikan Imbalan bagi yang benar dan siksa bagi yang salah pilih.

2- Jika kita tidak bijak menghadapi perbedaan, lalu memperbesar perbedaan untuk saling menghujat, memusuhi, mencaci, fitnah dan melecehkan, maka 1 akan jadi arang, yang 1 jadi abu, yang 1 lagi jadi kambing aduan, dan yang lainnya jadi kambing guling disantab ramai-ramai oleh yang bayar.

3- Jadikanlah pelajaran berharga, apa yang terjadi di Suria, Iraq, Yaman, Sudah dan Afghanistan yang saling membunuh.

4- Cara menghadapi perbedaan pendapat adalah:

– Kembalikan pada tuntunan Agama dengan pemahaman yang betul. Ikuti Ijtimaa Ulama Pewaris Nabi. Yaitu Pewaris Ajaran Rasulullah ﷺ yang santun, jujur, bijak dan “Bil Hikmat Wal Mau’idzatil Hasanah”.

Bukan ulama dadakan, muncul musiman menjelang PEMILU, tukang caci maki, penyebar ujaran kebencian dan hasud. Memuja junjungan pilihannya setinggi langit tapi memfitnah, menghujat, melecehkan dan memusuhi yang lain meski sesama Muslim.

BACA JUGA: Bangunlah di Tengah Malam

– Bermusyawarah, berdialog dan diskusi dalam suasana sejuk penuh persaudaraan dan santun. Bukan saling menyalahkan, merendahkan, melecehkan dan menjatuhkan.

5- Dengan demikian, terciptalah suasana harmoni dan damai, sebagai TUJUAN utama beragama. Mari kita jadikan “Perbedaan itu INDAH” dan saling melengkapi.

Rasulullah ﷺ mengingatkan:

عنْ أَبِى مُوسَى – رضى الله عنه – قَالَ:  قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الإِسْلاَمِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Abu Musa RA menjelaskan bahwa; “Para Sahabat bertanya; “Yaa Rasulallah, Bagaimanakah ber Islam yang paling baik?”. Rasulullah ﷺ menjawab: “Muslim yang terbaik adalah yang menyelamatkan orang orang Islam dari LIDAHnya dan TANGAN nya”.

6- Saatnyalah kita bersatu padu, kompak agar kita tidak dipimpin oleh orang yang tidak mampu memegang Amanah Allah SWT.

Yaa Allaah, Bimbinglah kami agar kami mampu bersatu, jauhkan kami dari perselisihan dan permusuhan di antara kami bangsa Indonesia. Anugerahi kami di dunia penuh kebaikan, dan di akhirat penuh kebaikan.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here