Pejabat Negara Tertahan Dulu dan Lebih Ketat Hisabnya

846

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Kelak semua kita akan ke Mahsyar, tempat untuk dihisab.

Yang lebih ketat dalam Hisab, dan tertahan dahulu adalah orang-orang kaya, dan orang-orang yang hidup dari gaji dan dapat fasilitas dari uang rakyat melalui negara, karena akan dimintai pertanggung jawaban dari mana dan bagaimana memperolehnya, serta bagaimana dan ke mana digunakan.

BACA JUGA: Tahun Baru, Kita Berusaha Lebih Baik Lagi

TRUE STORY:

Rasuulullaah ﷺ. bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: قمت على باب الجنة، فاذا عامة من دخلها المساكين. واذا اصحاب الجد محبوسون الا اصحاب النار. فقد امر بهم الى النار. وقمت على باب النار فاذا عامة من دخلها النساء. (رواه البخارى ومسلم)

“Saat saya berdiri di depan pintu Surga, kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin, sedang orang-orang kaya tertahan untuk dihisab, diverifikasi dari mana harta diperoleh dan bagaimana memperolehnya serta ke mana digunakan di Dunia, kecuali calon penghuni Neraka, tidak dihisab lagi, melainkan langsung digiring ke Neraka. Saat Saya berdiri di depan pintu Neraka, kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah wanita,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Berlama-Lama Rukuk dan Sujud Atasi Sakit Punggung dan Pinggang

POINTERS:

1- Hadits ini, mengingatkan kita agar berhati hati dalam mencari harta, karena akan ditanya dari mana, bagaimana cara memperoleh harta kekayaan, dan ke mana dihabiskan.

2- Hisab atas orang kaya di Akhirat, lebih rumit daripada hisab atas orang miskin. Karena orang kaya, banyak yang harus diperiksa.

3- Dan yang lebih berat lagi Hisabnya, adalah para Pejabat Negara yang hidup dan makan dari gaji bulanan dan mendapat fasilitas dari uang rakyat melalui Negara, karena mereka harus mempertanggung jawabkan telah berbuat apa untuk jutaan orang yang telah membayar pajak dan zakat, berbeda dengan mereka yang hidup dari hasil keringat berniaga, berkebun, bertani, peternak, petambak, pengrajin dan lain lain yang tidak hidup makan gaji.

4- Hati-hatilah yang hidup makan dari uang rakyat banyak, dan mendapat fasilitas Negara. Ada amanah dan beban tugas yang harus dihisab kelak.

BACA JUGA: Awal Tahun Baru, Start Peningkatan Kualitas Ibadah

Saking takutnya akan beratnya Hisab dan siksa api Neraka, Khalifah umat Islam yang mendapat minyak dari Negara untuk penerangan lampu, ia memadamkan lampu pelitanya saat anaknya datang bertamu kerumahnya, karena kedatangan anaknya adalah untuk membicarakan urusan keluarga, bukan urusan dinas.

Ini hanya sekedar minyak bakar untuk lampu penerang, bagaimana mereka yang mendapat rumah dinas, mobil dinas dan fasilitas Negara lainnya, sungguh berat pertanggung jawabannya kelak di Akhirat. Maka hati hati dan jujurlah menjaga amanah.

5- Perbanyaklah Istighfar, bertaubat dan amal shalih sebelum terlambat.

Mari berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu jujur dan meninggalkan semua yang diharamkan.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here