Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-84)

VII. Nabi Ilyas, Ilyasa, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Aqsha), Bani Israel Terjajah dan Diperbudak Lagi.

518
Lukisan Raja Ahas menyingkirkan menorah dan peralatan peribadatan lainnya dari Haikal Sulaiman dan menutup Haikal Sulaiman. (Sumber: wordpres.com)

Pul menjadi orang ketiga yang menggunakan nama gelar Tiglat Piliser. Raja baru ini ingin memperluas negerinya dengan menganeksisasi negeri berwilayah subur, seperti Aram, Tirus, hingga ke Yudea. Tiglat Pileser dengan cepat membangun angkatan perangnya lebih besar lagi.

Saat itu raja kerajaan Israel Samaria telah beralih kepada Menahem bin Gadi. Menahem menjadi raja sekitar sepuluh tahun, ketika meninggal digantikan oleh anaknya yaitu Pekahya. Namun Pekahya digulingkan oleh perwira tentaranya yaitu Pekah bin Remalya bersama sekutunya yaitu Rezin, raja Aram di Damsyk.

Kedua kerajaan ini kemudian bersepakat bersekutu dan membangun kekuatan untuk menandingi kekuatan Asyiria. Selain itu, dua raja ini bersekongkol menyerang wilayah kerajaan Yudea yang saat itu diperintah oleh Ahas bin Yotam, agar tidak menusuk dari belakang dengan meminta bantuan Asyiria. Namun persekutuan ini hanya mampu merebut wilayah Edom dan mengusir orang-orang Yudea dari wilayah Edom dan tidak mampu merebut wilayah Yudea.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-81)

Ahas membalas serangan Samaria dan Aram dengan mengirim utusan menemui Tiglat Pileser III untuk menyerahkan surat pengakuan kekuasaan Asyyiria atas kerajaan Yudea, sekaligus meminta pertolongan kepada Tiglath Pileser III agar kerajaan Yudea dibebaskan dari serangan kerajaan Aram dan Israel Samaria.

Pul dengan senang hati kemudian menyerang Aram, merebut Damsyk dan membunuh raja Rezin, kemudian terus masuk menyerang ke wilayah kerajaan Israel. Iyon, Abel-bet-Maakha, Yanoah, Kadesh dan Hazor, Gilead dan Galilea dan seluruh wilayah Naftali dikuasai Assyiria. Penduduk yang kuat diangkut dibawa ke Asyyur untuk diperbudak. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 733 SM.

Israel Samaria kemudian berunding dan berjanji membayar upeti kepada Asyiria. Dengan demikian Tiglat Pileser III telah menguasai wilayah bagian utara Kerajaan Israel Samaria dan juga menjadikan kerajaan Yudea dan Samaria sebagai kerajaan taklukannya. Setelah serangan tersebut Ahas bin Yotam mengunjungi Tiglath Pileser III di Damsyk.

Namun ketika Ahas meminta bantuan Tiglat Pileser III untuk merebut Edom dari penguasaan Samaria, Ahas harus rela membayar tinggi dengan memberikan harta simpanan istana dan Haekal Sulaiman. Edom memang dapat kembali mejadi bagian wilayah Yudea, namun dengan membayar upah yang tinggi pada kerajaan Asyiria.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-80)

Setelah peristiwa tersebut, Ahas melihat penyembahan berhala dan ibadah pengurbanan raja Asyur sebagai peribadatan penyembahan yang harus diikutinya karena terbukti membuat raja Asyur menjadi raja yang kuat. Kemudian memerintahkan Uria, Imam Haikal Sulaiman merombak mezbah untuk penyembelihan kurban di Haikal Sulaiman.

Ahas menyingkirkan semua peralatan peribadatan Haikal Sulaiman dan menutup Haikal Sulaiman demi menjalankan peribadatan seperti peribadatan dan penyembahan berhala bangsa Asyur. Untuk pertama kalinya Haekal Sulaiman di tutup oleh Raja Yudea.

Ahas sama sekali tidak mempertimbangkan bahwa nenek moyang dan bangsanya pernah jaya dan kerajaan bangsanya disegani oleh kerajaan disekitarnya karena taat pada ajaran Tauhid. Ahas justru menyalahkan ajaran tauhid yang menjadi sebab keterpurukan kerajaan bangsanya. Pada masa raja Ahas, Kerajaan Yudea tenggelam dalam penyembahan berhala, meninggalkan ajaran tauhid.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here