Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-65)

VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.

450
Absalom ibn Dawud, yang memberontak dan akan merebut kerajaan ayahnya, kepalanya tersangkut cabang pohon tarbantin sehingga badannya tergantung, kemudian Yoab melemparkan lembingnya hingga menembus badan Absalom sehingga mati seketika. (Sumber: Fine Art Storehouse)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Jika ditelusuri dalam kitab Samuel, dikisahkan bahwa Nabi Dawud telah mempunyai banyak istri dari berbagai suku Kanaan dan suku lainnya yang berada diwilayah kerajaannya. Pengambilan istri istri tersebut semuanya mempunyai riwayat sendiri sendiri yang kebanyakan bertujuan untuk menghindari peperangan.

Sedang terhadap Batsyeba Nabi Dawud digambarkan telah jatuh hati sehingga mendorongnya melakukan perbuatan yang tidak seharusnya. Namun setelah diingatkan, kesalahan tersebut disadarinya dan segera memohon ampunan kepada Allah, dan Allah mengampuni atas perbuatan dosanya. Allah Maha Pengampun terhadap hamba-hamba-Nya.

Setiap Nabi pernah berbuat salah yang kemudian sadar atas kesalahannya dan bersegera bertaubat memohon ampunan kepada Allah, dan Allah segera mengampuninya. Dari Batsyeba ini Nabi Dawud akhirnya memperoleh anak yaitu Salomo yang dikenal juga dengan nama Sulaiman.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-64)

Perang di Raba, pada awalnya pasukan Nabi Dawud selalu dapat dipukul mundur oleh pasukan suku Amon. Atas permintaan panglimanya yaitu Yoab agar Nabi Dawud menambah pasukannya dan memimpin sendiri pertempuran itu, kemudian Nabi Dawud yang telah bertobat atas kesalahannya terhadap Uria, berangkat dengan pasukan tambahan.

Peperangan yang berlangsung lama dan berat bagi Yoab tersebut, setelah Nabi Dawud datang dan memimpinnya sendiri pasukannya, akhirnya suku Amon dapat dikalahkan. Kota Raba dapat ditaklukkan dan direbutnya. Harta penduduk Raba yang menurut hukum Musa dapat diambil dibawa ke Yerusalem oleh Nabi Dawud, dan sebagian penduduknya dibawa ke Yerusalem untuk dipekerjakan membangun kota Dawud.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-63)

14. Kemenangan-kemenangan dan Pemberontakan

Dalam kitab Samuel dikisahkan ketika Nabi Dawud menjadi raja Israel, banyak sekali peperangan yang harus dijalani Bani Israel yang kebanyakan dimenangkan oleh Bani Israel. Selain mengalahkan suku Filistin, Bani Israel juga memenangkan peperangannya terhadap suku moab, suku Aram, suku Amon, suku Amalec, suku Edom.

Selain memenangkan peperangannya, namun Nabi Dawud juga menghadapi masalah keluarga. Nabi Dawud pernah mengampuni anaknya yaitu Absalom yang membunuh saudara tirinya karena saudara tirinya itu telah memperkosa adiknya. Namun setelah dimaafkan Nabi Dawud, Absalom justru membuat permufakatan permufakatan untuk merebut kedudukan raja. Absalom mempersiapkan semuanya di Hebron hingga sangat banyak pendukungnya dari suku-suku Bani Israel.

Nabi Dawud yang tidak menduga perbuatan Absalom harus menyelamatkan diri dengan keluar dari Yerusalem bersama dengan cukup banyak pengikut setianya. Zadok, imam Bani Israel menyusul dengan beberapa imam yang menandu Tabut Taurat, namun oleh Nabi Dawud di suruh pulang kembali ke Yerusalem. Ketika Dawud telah meninggalkan Yerusalem, tidak lama kemudian Absalom datang dan menduduki Yerusalem.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-62)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here