Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-25)

III. Nabi Ya’qub dan Nabi Yusuf.

547

Sangat mungkin sebelum Nabi Yusuf memanggil saudara-saudaranya, dia telah melaporkan kedatangan saudara-saudaranya dari Hebron. Kemudian Raja memerintahkan kepada Yusuf agar disampaikan kepada saudara-saudaranya untuk membawa bapaknya dan seluruh keluarganya datang ke Mesir untuk pindah ke Mesir dan untuk mereka diberikan tempat untuk bermukim di tempat yang baru dan membangun hidup baru.

Kekeringan baru masuk tahun kedua dan segera memasuki tahun ketiga. Kekeringan masih berjalan lima tahun lagi. Nabi Yusuf juga diperintahkan untuk membekali saudara-saudaranya dengan kereta untuk bapaknya, keluarga maupun untuk mengangkut harta benda mereka.

Dengan berpindah ke Mesir, Nabi Yusuf akan dapat membantu keluarganya menghadapi musim kering yang masih panjang, dengan tanpa kekhawatiran terhadap keluarganya sehingga Nabi Yusuf dapat mencurahkan perhatiannya membantu rakyat Mesir menghadapi musim kering yang masih panjang.

Dengan penuh rasa gembira kemudian anak-anak Israel kembali ke Hebron. Masih dalam jarak yang jauh dari rumah, bahkan rombongan anak-anaknya belum kelihatan, namun Nabi Ya’qub telah mencium bau tubuh Yusuf. Kemudian dipanggilnya semua keluarganya bahwa dirinya merasa mencium bau Yusuf yang tentu membuat keluarganya heran dengan perkataan Nabi Ya’qub sehingga mengatakan: “Sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu yang dulu,” (QS. Yusuf ayat 94-95).

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-19)

Tetapi tidak lama kemudian dari kejauhan nampak Lewi memacu kudanya menuju rumah mereka. Ketika Lewi sampai di depan rumah bapaknya, langsung menghambur ke bapaknya dan mengatakan bahwa telah bertemu Yusuf yang ternyata adalah Al-Azis. Lalu diberikannya baju Yusuf kepada bapaknya untuk diusapkan ke wajah bapaknya.

Ketika baju itu diusapkan tiba tiba mata Nabi Ya’qub dapat melihat lagi. Tidak lama kemudian seluruh anak-anak Israel telah datang semua dengan iring-iringan kereta dan kuda sebagai bukti bahwa mereka telah bertemu Yusuf yang telah menjadi pemimpin yang mempunyai kekuasaan tinggi di Mesir.

Kemudian mereka bercerita tentang Yusuf yang menjabat sebagai Al-Azis di Mesir dan menjadi pemimpin Mesir paling berkuasa di Mesir setelah Raja Mesir. Nabi Ya’qub kemudian berkata: “Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui,” (QS. Yusuf ayat 96). Kemudian anak-anaknya memohon agar bapaknya memohonkan ampunan Allah untuk mereka dan Nabi Ya’qub berjanji memohonkan ampunan kepada Allah atas perbuatan anak-anaknya tersebut (QS. Yusuf ayat 97-98).

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here