Menjadi Ketum PP DAIYAH Parmusi, Berikut Ini Profil Fahira Idris

1168
Fahira Idris saat menghadiri penandatanganan naskah Deklarasi PP DAIYAH Parmusi di Parmusi Center, Jl. Sagu Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2022) malam. (Foto: Edwin B/Muslim Obsession)

Jakarta, Muslim Obsession – Fahira Idris mengaku tak perlu berpikir lama saat ajakan bergabung dalam gerakan Dakwah Ilallah Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) datang kepadanya. Ajakan disampaikan Ketua Umum PP Parmusi H. Usamah Hisyam saat menerima kunjungan Fahira di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Senin (16/5/2022).

Keesokan harinya, Selasa (17/5/2022) malam, Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah Pemilihan DKI Jakarta ini pun ditetapkan menjadi Ketua Umum PP DAIYAH Parmusi, Selasa (17/5/2022) malam di Parmusi Center Markas Dakwah Parmusi di kawasan Ragunan Jakarta Selatan.

Penetapan tersebut diumumkan oleh Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam didampingi Sekjen Parmusi Abdurrahman Syagaff dan Bendahara Umum Dewi Achyani serta puluhan Pengurus dan Lembaga Pusat Parmusi yang menghadiri penandatanganan naskah Deklarasi DAIYAH Parmusi di Parmusi Center.

“Setelah menimbang sejumlah nama kandidat, kami menetapkan Ustadzah Fahira Idris menjadi Ketua Umum PP DAIYAH Parmusi. Semoga Allah Ta’ala meridhai penetapan ini agar Dakwah Ilallah yang menjadi gerakkan dakwah Parmusi berjalan lancar dan sukses,” ujar Usamah.

BACA JUGA: Ditetapkan Sebagai Ketum DAIYAH Parmusi, Fahira Idris Komitmen Gerakkan Dakwah Ilallah

Hj. Fahira Idris, S.E., M.H bukanlah sosok asing di Tanah Air. Perempuan kelahiran 20 Maret 1968 ini merupakan aktivis pergerakan Islam yang saat ini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan dikenal berani menyuarakan aspirasi masyarakat, terutama umat Islam.

Terpilih kembali sebagai anggota DPD RI periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Provinsi DKI Jakarta, Fahira sukses memperoleh 581.108 suara dan ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite III yang membidangi persoalan pendidikan, agama, kesehatan, pariwisata, tenaga kerja, serta pemberdayaan perempuan dan kebudayaan.

Sesuai dengan bidangnya, Fahira dikenal vokal dengan isu-isu perlindungan anak dan perempuan. Dia tidak segan-segan meminta kepada pemerintah untuk menghukum mati pelaku pedofil. Baginya, kejahatan terhadap anak merupakan kejahatan yang luar biasa, sehingga opsi hukuman mati dan kebiri bisa diutamakan sesuai dengan UU Perlindungan Anak yang belum lama ini disahkan di DPR.

Pendiri Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) ini merupakan putri sulung dari Fahmi Idris yang berdarah Minangkabau, seorang konglomerat dan politisi senior Partai Golkar yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja Indonesia pada pemerintahan Presiden Habibie dan sebagai Menteri Perindustrian Indonesia pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

BACA JUGA: FOTO: Tandatangani Naskah Deklarasi, Fahira Idris Resmi Pimpin DAIYAH Parmusi

Ibu dari Fahira, adalah Hj. Kartini Hasan Basri yang berdarah Banjar, putri dari KH. Hasan Basri, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1984-1990. Kiai Hasan Basri dikenal luas sebagai seorang dai dan pernah menjabat Imam Masjid al-Azhar, Jakarta. Beliau juga merupakan penggagas Bank Syariah di Indonesia.

Istri dari Aldwin Rahadian, SH. juga aktif di Kegiatan Sosial dan Kemasyarakatan. Di tahun 2006, Ibu dari Nabila Zahra dan Nazira Auliya ini menjadi Ketua Gerakan Sosial Bantu Korban Gempa Yogyakarta, (2009) Ketua Gerakan Sosial Bantu Korban Gempa Sumatera Barat, (2010) Ketua Gerakan Sosial Bantu Korban Letusan Merapi Jawa Tengah, dan 2013 Ketua Umum Gerakan Sosial Bantu Banjir Jakarta.

Hingga kini, Dosen STEBank Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Jakarta (dari 2013) ini masih menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Nasional #AntiMiras untuk anak dan remaja di bawah usia 21 Tahun (dari 2013), Ketua Gerakan Perlindungan Perempuan dan Anak (GPPA) dari 2016, Inisiator Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP) dan Ketua Gerakan Kebangkitan Jawara & Pengacara (Bang Japar) dari tahun 2017.

Sejak tahun 1995, Fahira menjabat sebagai Ketua Umum YAYASAN NABILA ZAHRA (yayasan amal untuk Anak Yatim dan Janda di Jakarta), Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Parcel Indonesia (APPI) dari tahun 2004, Ketua Umum Aries Shooting Club (dari 2005), Ketua Bidang Pembinaan, Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial DPP IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) dari tahun 2007.

BACA JUGA: 2,5 Juta Warga KTP DKI Belum Divaksinasi, Ini Saran Fahira Idris untuk Pemprov

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum SMM (Saudagar Muda Minangkabau) dari tahun 2008, Ketua Umum Gerakan Masyarakat Cinta Damai (GEMA DAMAI) dari tahun 2010, Ketua Umum Yayasan Anak Bangsa Mandiri dan Berdaya (dari 2013), Ketua Umum Perempuan Peduli Keadilan (dari 2014), Ketua Yayasan Fahira Fahmi Idris dan Ketua Koordinator Bidang Perempuan dan Tenaga Kerja Ikatan Cendiakawan Muslim Indonesia (ICMI) dari tahun 2016.

Fahira juga dikenal pemberani dalam jagad perbincangan twitter. Ia terpilih sebagai pengicau terinspiratif sejagad pada tahun 2010. Dalam polling yang bertajuk The Most Inspiring Twitter tahun 2010, Fahira Idris (@fahiraidris) dinyatakan sebagai juara. Ia memperoleh 71 persen suara, unggul dari Diana Adams (@adamsconsulting), penulis dan wirausahawan asal Atlanta, Amerika Serikat (AS), yang mendapatkan 11 persen suara, juga unggul dari Aaron Lee, seorang ahli pemasaran Internet asal Malaysia. Pesaing Fahira berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, India, Filipina, Malaysia dan lain-lain.

Penghargaan dan apresiasi terhadap Fahira dalam situs jejaring sosial itu dikarenakan keberaniannya mengkritik Front Pembela Islam (FPI), ia bahkan mendatangi markas FPI, berdialog dan menyampaikan kritikan masyarakat terhadap FPI. Pada tahun 2005 ia juga dinobatkan sebagai The Most Favourite Inspiring Woman oleh sebuah media.

Di bulan Januari 2013, Fahira terpilih lagi sebagai salah satu dari 8 Wanita Inspiratif & Informatif di Tweeter versi sebuah media online, dan pada tahun 2017, Fahira mendapatkan penghargaan Best Women Legislators and Senators dari Obsession Media Group (OMG) di ajang Obsession Awards. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here