Memaknai Sulitnya Hidup

197

Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)

Kalau ada yang mendengar orang lain entah saudara, tetangga atau teman mengeluh perihal hidup yang sulit, maka tak perlu heran. Bahkan sejak nabi Adam AS hidup yang sulit sudah ada, sudah dirasakan.

***

Nabi Adam AS dulu sewaktu di surga hidup dalam serba berkecukupan dan menyenangkan, apa saja yang dia inginkan, saat itu juga ada di hadapannya, baik berupa makan-makanan, minum-minuman, buah-buahan dan lain-lainnya.

BACA JUGA: Nikmatnya Berbagi Kebaikan

Bahkan karena dia merasa hidup sepi, Allah ciptakan isterinya dari tulang rusuknya sendiri, sehingga hidupnya menjadi sempurna dan bahagia. Tetapi ada larangan Allah SWT kepada keduanya; yaitu jangan memakan buah kholdi. Itu saja yang dilarang, yang lain tidak ada.

Ternyata Adam dan isterinya Hawa tidak dapat mengendalikan hawa nafsu mereka berdua. Mereka memakan buah kholdi yang dilarang Allah tersebut, mereka pun berdosa. Sejak itu kehidupan mereka menjadi berubah seratus persen, dari hidup yang serba berkecukupan, kini hidup serba kekurangan dan menyulitkan.

Bahkan Allah SWT mengusir mereka keluar dari surga dan tercampak ke alam dunia yang serba menyusahkan ini. Adam terpisah dari isterinya selama seratus tahun dan terpaksa mencari makan dan minum untuk mempertahankan hidup.

BACA JUGA: Saling Berkabar Baik

Lebih dari itu mereka hidup dalam penyesalan yang tidak berkesudahan, suatu penyesalan yang terlambat dan tidak berguna. Memang penyesalan itu datangnya sering terlambat.

Kesimpulan kisah … dari kisah nenek moyang kita Adam AS tersebut dapat diambil pelajaran bahwa hidup ini menjadi susah dan menyulitkan ada dua macam; karena dosa dan karena nafsu serakah.

Kini anak-anak Nabi Adam AS pun banyak yang terjebak dalam dua macam penyebab hidup menyusahkan dan menyulitkan.

Pertama, karena dosa, jadi karena dosa hidup manusia menjadi sengsara. Dosalah yang membuat hidup manusia menjadi menderita. Dosalah yang membuat kehidupan manusia menjadi tersiksa baik di dunia maupun di akhirat.

Sebelum Nabi Adam dan Hawa berbuat dosa hidup mereka berkecukupan dan menyenangkan, bahagia sejahtera tiada kesulitan hidup yang menyusahkan. Sebaliknya, tetapi setelah mereka berdua berbuat dosa, dengan melanggar larangan Allah SWT hidup mereka menjadi susah dan menyulitkan.

BACA JUGA: Kecenderungan Mencari Keburukan Orang Lain

Juga dosa merusak hati, seperti sabda Nabi Muhammad, “Setiap kamu berbuat dosa maka akan muncul satu titik hitam dalam hatimu, demikian seterusnya sampai hati itu menjadi menghitam”.

Kalau hati sudah rusak maka akan hancurlah kehidupan manusia. Dosa juga dapat melemahkan iman manusia, kalau iman sudah lemah maka tak akan dapat lagi orang berbuat kebajikan dalam kehidupan ini.

Dosa pun dapat membuat orang menjadi manusia yang gelisah, stres, murung dan gundah dalam hidup. Sekali lagi, dosa penyebab siksa Allah datang kepada manusia.

Semoga kita semua bisa tetap istiqomah mengikuti tuntunan agama, tuntunan Allah SWT dan NabiNya agar tidak mengalami kesulitan dalam hidup.

Wabasysyiril mukminin ….

 


#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here