Maksimalkan, Jangan Sekadarnya

667
Ilustrasi: Para santri Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu sedang mengikut program Muqaddaman, yakni kegiatan mengkhatamkan Al-Quran dalam satu kesempatan. (Foto: istimewa)

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Jika untuk ketaatan pada Allaah SWT kita maksimalkan kemampuan kita, tidak sekedarnya, tidak asal asalan, maka Allaah pun akan memberi lebih dari apa yang kita dambakan dan duga, Allaah memberi yang terbaik.

Makanya, orang yang mengejar Ukhrawi akan memperoleh Duniawi dan Ukhrawi sekaligus. Sedang orang yang mengejar Duniawi belum tentu memperoleh Ukhrawi.

Maka, dalam realita kehidupan sehari hari, kita saksikan: tidak ada orang yang pemurah, peduli, taat beribadah, kiyai atau ustadz beneran, tidak ada yang miskin, semua mulia, terhormat dan kaya. Jika ada yang miskin, maka perlu dipertanyakan kejujuran dan keikhlasannya.

BACA JUGA: Pada Saatnya, Semua Akan Berpindah Tangan

POINTERS:

1- Mengejar dan berhasil memiliki semua isi Dunia, belum tentu membuat bahagia. Sungguh, kebahagiaan itu diraih jika dekat dengan Tuhan Pemilik Kebahagiaan, dan selalu mensyukuri apa yang sudah ada.

2- Surga itu mahal, tetapi yang miskin mampu memilikinya, karena harga Surga itu bukan pada harta, tetapi pada ketaatan dan TAQWA pada Allaah SWT.

3- Dalam beribadah, mengerjakan ibadah apapun, jangan dilakukan sekedarnya, jangan asal asalan, tetapi lakukanlah dengan serius, sungguh sungguh, maksimalkan yang terbaik, maka Allaah pun akan memberikan yang TERBAIK. Demikian inti makna kata (ما استطعتم) dalam QS. At-Taghaabun, surah ke-64, ayat 16, halaman 557).

BACA JUGA: Mengapa Harus Simpati ke Palestina?

TRUE STORY:

1- Allaah SWT berfirman agar dalam beribadah dan ketaatan, kita harus memaksimalkan kemampuan yang Allaah anugerahkan kepada masing-masing kita:

فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُمۡ وَٱسۡمَعُواْ وَأَطِيعُواْ وَأَنفِقُواْ خَيۡرًا لِّأَنفُسِكُمۡ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ. (التغابن ٦٤ الاية ١٦)

“Maka bertaqwalah engkau kepada Allaah dengan segala kemampuanmu, dengarkanlah dan taatlah. Dan berinfaklah yang terbaik, karena ini adalah kebaikan untuk dirimu. Dan siapa yang dijauhkan Allaah dari sifat pelit, kikir, mereka itulah orang-orang yang beruntung,” (QS. At-Taghaabun, surah ke-64, ayat 16, halaman 557).

2- Ayat berikutnya, ayat ke-17:

اِنْ تُقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعِفْهُ لَـكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌ. (التغابن ٦٤ الاية ١٧)

“Jika engkau menabung dengan cara bersedekah di jalan Allaah dengan sedekah yang baik, niscaya Allaah Melipatgandakannya untukmu dan mengampunimu. Dan sungguh Allaah Maha Mensyukuri Lagi Maha Penyantun,” (QS. At-Taghaabun, surah ke-64, ayat 17, halaman 557).

BACA JUGA: Agar Dosa Tidak Makin Bertumpuk

3- Dekati Allaah, Allaah akan mendekat. Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sahabat Abu Waaqid Al-Laitsi menuturkan, bahwa:

Ketika Rasuulullaah ﷺ bersama para sahabat, duduk melingkar di Masjid di Madinah, tiba-tiba ada tiga lelaki lewat. Dua orang dari mereka singgah duduk mendengar dzikir dan pengajian yang Rasuulullah adakan itu.

Salah seorang dari dua laki-laki itu, melihat ada tempat yang kosong di tengah-tengah lingkaran pengajian, ia segera duduk mengisi tempat yang lowong itu. Laki-laki kedua, karena agak sungkan, malu melangkahi orang-orang yang lagi duduk, maka dia duduk di belakang para Sahabat yang sudah duduk duluan. Laki-laki ketiga pergi, keluar dari masjid membelakangi pengajian Rasuulullaah, tidak duduk ikut pengajian.

Setelah selesai pengajian dan Dzikir, Rasuulullaah ﷺ bersabda: “Inginkah aku beritahukan kalian semua tentang 3 laki-laki tadi? Laki-laki pertama, datang mendekatkan diri kepada Allaah, maka Allaah menjadikannya orang “Muqarrabiin”, yaitu orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah, maka Allaah melindungi mereka.

BACA JUGA: Jangan Tambah Derita Mereka

Sedang laki-laki kedua, sungkan dan malu-malu, maka Allaah juga malu kepadanya dengan menjadikannya orang yang dekat kepada-NYA. Adapun laki-laki ketiga keluar, pergi dari pengajian Rasuulullaah ﷺ, tidak ikut pengajian, maka Allaah juga membelakanginya dan Allaah tidak akan mempedulikannya”.

4- Sheikh Bin Baaz Rahimahullaah tentang Hadits ini menjelaskan:

“Memanfaatkan Majlis Ta’lim, pengajian atau majelis Dzikir untuk mendapatkan ilmu, akan mengundang Rido dan Rahmat Allaah SWT. Sedang orang yang menjauh dari majelis taklim, Pengajian dan Majelis Dzikir atau Doa bersama, maka Allaah SWT akan murka pada mereka, dan Diabaikan Allaah SWT”.

Mari berdoa, agar Allaah SWT Menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allaah SWT dengan segala kemampuan, bukan sekadarnya saja.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here