Kejar Kesempatan Emas Setelah Pertengahan Ramadhan

492
Marhaban Yaa Ramadhan

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Kita tidak tahu, jangan-jangan Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir kita. Mari kita perbanyak doa ini:

اللهم بارك لنا فى رمضان و بلغنا رمضان ثم رمضان ثم رمضان

Allaahumma baarik lanaa fii Ramadhaana, wa ballighnaa Ramadhaana, tsumma Ramadhaana, tsumma Ramadhaana.

“Yaa Allah, berkati hidup kami di Bulan Ramadhan ini, dan berilah kami kesempatan mengalami Ramadhan mendatang dan Ramadhan Ramadhan berikutnya).

Kemudian kita tambah lagi dengan doa penting ini:

اللهم انا نسألك السكينة فى قلوبنا والسعادة فى بيوتنا والصحة فى ابداننا واجسادنا والبركة فى ارزاقنا

Allaahumma innaa nas alukas sakiinata fii quluubinaa, Was sa’aadata fii buyuutinaa, Was sihhata fii abdaaninaa wa ajsaadinaa, Wal barakata fii arzaaginaa.

“Yaa Allah, Tuhan kami, sungguh kami memohon padaMu, anugerahilah kami: ketenangan dan kedamaian dalam hati dan jiwa kami, kebahagiaan dalam rumah tangga kami, kesehatan pada badan dan jasad kami, dan keberkahan pada rezeki kami”.

BACA JUGA: Ramadhan Mengikis Noda-Noda Hitam

TRUE STORY:

1- Rasulullah ﷺ bersabda, menegaskan bahwa jika Hamba mendekat kepada Allah, Allah akan lebih mendekat lagi kepada hamba-Nya:

عن أنس بن مالك وأبي هريرة رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل قال: «إذا تَقَرَّبَ العبدُ إليَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إليه ذِرَاعًا، وإذا تَقَرَّبَ إليَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وإذا أتاني يمشي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً».  صحيح حديث أنس -رضي الله عنه- رواه البخاري . حديث أبي هريرة -رضي الله عنه- متفق عليه.

“Rasulullah ﷺ bersabda, bahwa Allah berfirman; “Jika seorang Hamba mendekati Aku sejengkal, niscaya Aku Mendekatinya satu hasta. Jika dia mendekati-Ku satu hasta, niscaya Aku Mendekatinya satu depa. Jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku mendatanginya dengan berlari kecil,” (Hadis sahih, riwayah Al-Imam Al-Bukhari & Muttafaq ‘Alaih).

2- Rasulullah ﷺ bersabda menegaskan ada ampunan Allah SWT bagi mereka yang berpuasa:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.  (رواه البخارى و مسلم)

“Siapa yang berpuasa karena Iman dan mendambakan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Keutamaan Membuat “Lingkaran” Al-Quran di Masjid

3- Rasulullah ﷺ bersabda menegaskan ada ampunan bagi mereka yang Shalat di malam malam Ramadhan;

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه مسلم)

“Siapa yang melaksanakan Shalat shalat malam pada bulan Ramadhan karena Iman dan mendambakan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

4- Rasulullah ﷺ bersabda menegaskan, sungguh runyam dan celaka besar orang yang jika Ramadhan datang, dia tidak memanfaatkannya untuk mendapatkan ampunan dan Surga Allah SWT:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ . (رواه احمد)

“Sungguh celakalah orang yang mengalami bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad).

BACA JUGA: Tiga Kunci Surga

POINTERS:

Untuk menggapai ampunan dan Surga Allah SWT, mari lakukan hal hal penting ini, setelah melewati setengah bulan Ramadhan, apalagi setelah malam ke dua puluh sbb:

1- Mulailah dengan niat yang tulus. Jika sampai hari ini ibadah belum maksimal, berusahalah memaksimalkannya. Inilah kesempatan emas jika ingin memperbaikinya.

2- Bacalah Surat Al-Qadr, dan hayati maknanya. Sungguh, apa yang telah terjadi di “Lailatul Qadr” akan dapat dirasakan keagungan dan kedahsyatannya.

3- Jangan terlalu fokus dan membatasi diri hanya di malam ke-27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari bulan Ramadhan, terutama setelah malam ke 15, apalagi di malam malam 10 terakhir. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai “Lailatul Qadr” terlewati begitu saja.

4- Ikutilah sunnah Rasulullah ﷺ bagaimana beliau mengisi malam malam Ramadhan. Rasulullah ﷺ memberi tuntunan sbb:

“Siapa yang begadang, tdk tidur, menyibukkan diri dengan doa pada malam “Qadr” dengan Iman dan penuh pengharapan akan ganjarannya, maka dosa dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

BACA JUGA: Hindari Penyebab Siksa Kubur

5- Hafalkan Doa “Lailatul Qadr” yang diajarkan Rasulullaah ﷺ ini:

اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عنى

Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’ fu’annii.

“Yaa Allah, sungguh Engkau Maha Pengampun dan Menyukai Mengampuni, maka ampunilah aku”.

6- Persiapkanlah dan buatlah catatan doa-doa yang akan dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa untuk berdoa. “Lailatul Qadr” yaitu malam ditetapkannya “Takdir” kehidupan seseorang.

Panjatkan doa-doa terbaik untuk keteguhan dalam ber Islam, untuk kesuksesan Duniawi, keselamatan Akhirat dan kebahagiaan keluarga. Dan selipkan doa untuk kedua orangtua dan orang-orang kita sayangi.

BACA JUGA: Keistimewaan Luar Biasa Orang yang Memberi Makanan dan Minuman Buka Puasa

7- Tidurlah segera setelah Shalat Tarawih dan Witir, agar segar bisa bangun tengah malam setelah jam 2 subuh untuk Qiyaamullail.

8- Ajak keluargamu, isteri dan anak. Rasulullah ﷺ membangunkan istrinya pada malam malam Ramadhan. Latih dan didik anak-anak sedini mungkin agar terbiasa bisa diajak beribadah.

9- Cara berpakaian dan mempersiapkan diri, sangat berpengaruh secara psikologis.  Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian.

Ingat Firman Allah SWT Surah Al-A’raaf, surah ke-7, Ayat 31 halaman 154:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

“Wahai Manusia, pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki Masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan”.

10- Pilihlah tempat yang nyaman, bersih dan tenang, untuk beribadah, utamakan yang berjamaah di masjid. Letakkan sejadah, Mushaf dan air minum serta buah kurma dan roti secukupnya, sehingga tidak perlu beranjak dari tempat Beri’tikaf jika perlu minuman dan makanan ringan.

BACA JUGA: Pilihlah Jalan yang Membahagiakan, Bukan yang Menyengsarakan

11- Variasikan bentuk ibadah antara Shalat, bermunajat dan membaca Al-Quran. Lakukan bergantian, agar tidak jenuh, bosan dan mengantuk.

12- Sabar adalah kunci dan modal utama. Pada 10 malam terakhir dari Ramadhan, mungkin akan melelahkan, karena masih harus bekerja, sekolah atau aktifitas lainnya.

Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu kesempatan berharga untuk menggapai ampunan yang mungkin saja kesempatan ini tidak datang lagi.

Bukankah, kita akan berlari kencang walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah Ramadhan terakhir kita dan Surga hanya selangkah lagi.

13- Ini yang paling penting: “Husnuz Zhan” berbaik duga lah pada Allah SWT. Ketika bermunajat, ingatlah, kita sedang memohon pada Allah Yang Maha Pemurah.  Jika memohon yang terbaik, Allah akan memberi yang terbaik.

Jangan ragu, yakinlah dengan haqqul yaqiin, dan tumpahkan seluruh isi hati dan pikiran. Jangan ada keraguan dan “Suu Zhan” prasangka buruk, karena inilah yang menjauhkan dari Allah, Tuhan yang Ar Rahmaanur Rahiim.

Mari kita berdoa agar Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here