Hati-Hati Berbicara Karena Diaminkan oleh Malaikat

298

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Setiap apa yang keluar dari mulut kita dicatat, disaksikan dan diaminkan oleh Malaikat. Maka berhati-hatilah berbicara, pilihlah kata dan kalimat yang baik baik.

Jauhi kata yang buruk, apa lagi yang berkonotasi menghina atau memarahi Tuhan.

Lho kok menghina Tuhan, memarahi Tuhan? Iyya!

Ungkapan kesal, tidak terima apa yang terjadi, kalimat tidak menyenangkan dengan berkata, misalnya:

BACA JUGA: Tiga Pilihan Hidup

“Habislah uangku!”

“Waduh hujan lagi, hujan lagi!”

“Ahh! Panas lagi, panas lagi, bussett!”

“Sialan! Macet terus!”

“Habislah harta kita”

“Hujan terus! Kita jadi susah!”

“Celakalah kita!”

“Mampuslah kita!”

“Matilah kita!”

Dan ungkapan lain yang senada dengan ungkapan kesal, marah dan mencaci maki kejadian yang ada. Ini semua adalah ungkapan yang tidak disukai Allah.

Dan semua ungkapan ini dicatat dan DIAMINKAN OLEH MALAIKAT, dan bisa betul-betul terwujud, bisa betul mampus, uang habis, celaka dan lain-lain.

BACA JUGA: Doa Agar Terhindar dari Kecelakaan Maut

TRUE STORY:

Allah SWT berfirman mengingatkan melalui Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari berikut ini:

لا تَسُبُّوا الدهر

عن أبي هريرة -رضي الله عنه-أنَّ رسولَ اللهِ-ﷺ-قال: قالَ اللَّهُ تَعالَى: يُؤْذِينِي ابنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ:، وأنا الدَّهْرُ، بيَدِي الأمْرُ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ والنَّهارَ. (المصدر: صحيح البخاري – 7491)

الشرح :  يَقولُ رَبُّ العِزَّةِ في الحَديثِ القُدسِيِّ: يُؤذيني ابنُ آدَمَ، أي: بِأن يَنسُبَ إلَيَّ ما لا يَليقُ بِجَلالي، يَسُبُّ “الدَّهرَ”، أي: يَشتُمُ الزَّمانَ قَلَّ أو كَثُرَ، فَيَقولُ إذا أصابَهُ مَكروهٌ عِندَ النَّوازِلِ والحَوادِثِ والمَصائِبِ النَّازِلةِ به، مِن مَوتٍ عَزيزٍ، أو هَرَمٍ، أو تَلَفِ مالٍ أو غير ذَلِكَ: يا خَيْبةَ الدَّهرِ، أو بُؤسًا لِلدَّهرِ، وَتَبًّا لَهُ، ونحو ذلك.  وَأنا الدَّهرُ، أي: خالِقُهُ، بيَدي الأمرُ الَّذي يَنسُبونَهُ إلى الدَّهرِ،  “أُقَلِّبُ اللَّيلَ والنَّهارَ”، يَعني: أنَّ ما يَجري فيهِما مِن خَيرٍ وَشَرٍّ بِإرادةِ اللَّهِ وَتَدبيرِهِ، وَبِعِلمٍ مِنهُ تَعالى وَحِكمةٍ، لا يُشارِكُهُ في ذَلِكَ غَيرُه، ما شاءَ كانَ وَما لَمْ يَشَأ لَمْ يَكُنْ

“Sungguh Manusia telah menyakiti Aku dengan mencaci maki “Ad-Dahra” (waktu dan keadaan). Padahal Akulah “Ad-Dahra” itu. Semua yang terjadi itu, ada di Tangan Aku, semua kejadian adalah atas kehendak-Ku. Akulah Yang mempergantikan Malam dengan Siang”.

BACA JUGA: Yang Tidak Mendengar Adzan Lebih Nakal dari Setan

POINTERS:

1- Ucapkanlah kata-kata yang bermakna DOA, antara lain: Innaa Lillaah, Subhaanal Laah, Sitrak Yaa Raab (Mohon lindunganMu yaa Rabb), Yaa Haafidz (Wahai Yang Maha Pelindung), Yaa Rahiim (Wahai Yang Maha Penyayang), dan “Asmaaul Husnaa” lainnya.

2- Semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT.

3- Jadikanlah setiap peristiwa, sebagai pendorong untuk bersyukur dan introspeksi diri. Bukan justru menambah dosa dengan mengeluh, dan marah marah.

4- Setiap kejadian, ada hikmah di baliknya. Jadikan pelajaran yang berharga, agar lebih soleh lagi.

Semoga Allah SWT, senantiasa melindungi kita, dijauhkan dari segala musibah dan kesulitan hidup.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here