Dzulqa’dah Bulan Teristimewa, Apa yang Harus Dilakukan?

397

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Ada ungkapan indah yang mestinya dijadikan pegangan:

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون

“Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia orang yang BERUNTUNG (Raabih). Siapa yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, dia adalah orang yang MERUGI (Maghbuun). Siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren, maka dia orang yang TERLAKNAT (Mal’uun)”.

(Ungkapan ini ada yang mengatakan Hadits Nabi, ada juga yang mengatakan ini adalah ungkapan Ali Bin Abi Talib RA. Wallaahu A’lam).

BACA JUGA: Hidup ini Pasti Berakhir

Alhamdulillah, saat ini kita sudah memasuki bulan-bulan yang dimuliakan Allah yang disebut bulan-bulan HURUM.

Ada empat bulan selain Ramadhan yang dimuliakan, diistimewakan Allah melebihi bulan-bulan lain, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.  Dan saat ini kita sudah berada di bulan Dzulqa’dah.

Empat bulan yang dimuliakan Allah ini disebut “Asyhurul HURUM”. Asyhurul, artinya bulan-bulan. Al-Hurum, artinya teristimewa, sangat TERHORMAT melebihi bulan-bulan yang lain. Jadi, “Asyhurul Hurum”, artinya adalah “bulan-bulan teristimewa”.

Sebagai orang Islam harus memuliakan bulan-bulan tersebut. Ada apa?

BACA JUGA: Sedikit-Sedikit Bacalah Al-Faatihah

TRUE STORY:

Di keempat bulan-bulan HURUM ini adalah bulan diciptakan nya Bumi oleh Allah SWT. Dan di bulan-bulan ini juga penuh dengan peristiwa yang bersejarah bagi para Rasul Allah.

Yang harus kita lakukan untuk memuliakan ke 4 bulan-bulan HURUM atau bulan teristimewa tersebut adalah:

1- ZERO KEZHALIMAN

Maksimalkan tidak melakukan kezoliman apapun, tidak menganiaya atau menzolimi diri sendiri dan makhluk lain. Menganiaya diri sendiri bisa berarti merusak, menyakiti badan diri sendiri dan juga bermakna menyakiti secara nonfisik, seperti sombong, iri, hasud atau melakukan dosa apapun.

Dalam bulan-bulan yang diistimewakan Allah ini, justru Ummat Islam dianjurkan memuliakan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhkuk Allah lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Sungguh, bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia MENCIPTAKAN Langit dan Bumi. Di antaranya ada empat bulan HURUM, bulan-bulan yang diistimewakan.

Itulah ketetapan Agama yang Syariatnya tegas dan lempeng, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri dalam bulan-bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah selalu bersama dengan orang-orang yang bertakwa,”  (QS. At-Taubah, Surah ke-9, Ayat 36, halaman 192).

BACA JUGA: Tiga Kunci Pembuka Pintu Keberuntungan

2- MENINGKATKAN AMAL SHALIH

Saatnya di bulan-bulan ini meningkatkan amal shalih berupa kegiatan-kegitan yang berdampak ke orang banyak, sosial kemasyarakatan, seperti pembagian sembako, khitanan masal, kerja bakti, dan bersih-bersih Masjid, agar muncul penguatan Silaturrahim dan kebersamaan, berjamaah.

Dan secara pribadi kita juga harus berusaha semaksimal mungkin memperbanyak ibadah-ibadah Sunnah dibanding dengab bulan-bulan lain seperti Shalat Tahajjud, Shalat Tasbih, Shalat Dhuha, Shalat Sunnah Rawatib, Shalat Taubat dan Shalat Witir.

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Dan siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sungguh hal itu timbul dari ketakwaan hati,” (QS Al-Hajj, Surah ke-22, Ayat 32, halaman 336).

BACA JUGA: Agar Hati Tenang dan Tidak Stress

3- BERPUASA

Perbanyak berpuasa dibanding bulan-bulan lain. Lakukan Puasa Senin-Kamis dan Puasa “Ayyamul Biidh” yaitu puasa di setiap pertengahan atau tanggal 13, 14 dan 15 di 4 bulan Hurum tersebut.

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

“Diriwayatkan oleh Al-Baahili, saya mendatangi Rasulullah ﷺ lalu berkata: “Yaa Rasulallah, saya adalah laki laki yang pernah mendatangimu di tahun pertama. Rasulullah ﷺ bersabda:  “Dulu saya tidak melihat badanmu lemah, kurus”.

Al-Baahili menjawab: “yaa Rasulallah, saya tidak makan di siang hari, aku hanya makan di waktu malam saja”. Rasulullah ﷺ bersabda:  “Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?” Saya menjawab: “Yaa Rasulallah, sungguh, saya mampu berpuasa terus-menerus”.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasalah di bulan SABAR (Ramadhan) dan di tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan HURUM juga,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, dan selainnya).

BACA JUGA: Lakukan 5 Hal ini Setelah Bangun Tidur

4- MENINGKATKAN KEHARMONISAN KELUARGA

Meningkatkan kepedulian dan menambah biaya belanja untuk keluarga sangatlah dianjurkan pada bulan-bulan Hurum atau di ke 4 bulan teristimewa ini, terutama di hari kesepuluh Muharram (Syuro) dalam rangka memuliakan sekaligus menyenangkan dan peduli terhadap kebahagiaan keluarga.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ.  (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُمَا)

“Siapa yang melapangkan nafkah belanja kepada keluarganya, istri, anak dan orang-orang yang ia tanggung hidupnya, pada hari Aasyuuraa, maka Allah akan melapangkan rezeki untuknya sepanjang tahun,’’ (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ath- Thabaraani, Al-Baihaqi dan lainnya).

5- UMRAH

Kalau bisa, usahakan berumrah di bulan Dzulqa’dah. Ibadah umrah merupakan ibadah yang sangat baik, ibadah umrah dinilai sebagai ibadah Haji kecil. Rasulullah ﷺ tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah.

Sahabat dekat Rasulullah bernama Anas Bin Malik RA menuturkan bahwa:

 اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ  (رواه البخاري)

“Rasulullah ﷺ berumrah sebanyak empat kali, semuanya dilakukan di bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau. Rasulullah berumrah, satu umrah dari miqat Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari miqat Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama hajinya.” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari).

BACA JUGA: Surga Tertutup Rapat Bagi Anak yang Mengecewakan Ayah-Ibunya

POINTERS:

1- Jangan lewatkan kesempatan emas “Asyhurul Hurum” ini untuk berbuat baik dari sebelumnya. Maksimalkan segalanya untuk beramal Shalih, berbuat kebaikan agar menjadi orang yang “Raabih” beruntung.

2- Waktu terus berjalan, dan tidak akan pernah bisa kembali. Orang yang abai dan tidak peduli pada waktu, dan membiarkan berlalu tanpa berbuat lebih baik dari sebelumnya, adalah orang yang “Maghbuun”, orang yang “Merugi”, bahkan bisa “Mal’uun” yaitu orang yang “terkutuk”.

3- Semua tergantung pada diri kita, mau atau tidak mau memanfaatkan waktu, mau atau tidak mau lebih baik lagi, ada pada diri kita masing-masing.

Mari kita berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan untuk selalu menjalankan apa-apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan menjauhi apa-apa yang diharamkan.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here