Dijamin Halal, Vaksin Merah-Putih Simbol Kemajuan dan Kemandirian Bangsa

927
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menghadiri Peresmian Pengoperasian Mesin Deteksi Covid-19 Cobas 6800 Fully Automated Moleculer System LBM Eijkman, Kamis (16/7/2020). (Foto: ristekbrin)

Inovasi untuk Kemandirian Bangsa

Terkait merespons pandemi COVID-19, Kemenristek/BRIN terus melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (Litbangjirap), untuk memperbaiki dan menghasilkan produk inovasi dalam rangka kemandirian bangsa di bidang alat kesehatan dan bahan baku obat.

Kemenristek/BRIN sangat mengapresiasi Bapak Presiden RI yang telah meluncurkan produk inovasi untuk percepatan penanganan COVID-19 pada 20 Mei 2020, tepat pada hari peringatan HARKITNAS dan menandai “Kebangkitan Inovasi Indonesia”.

Produk-produk ini merupakan beberapa dari 61 jenis produk inovasi untuk percepatan penanganan COVID-19, yaitu sebanyak 5 ventilator dengan izin edar, inovasi Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk deteksi IgG/IgM terhadap SARS-CoV-2, perlengkapan PCR test kit , Reverse-Transcriptase Loop-Mediated Isothermal Amplification (RTLAMP) Turbidity , deteksi dini COVID-19 berbasis Microchip Surface Plasmon Resonance (SPR), Mobile Laboratory BSL-2, produk sel punca, pengembangan Vaksin Merah-Putih, dan imunomodulator.

Lima ventilator yang telah mendapatkan izin edar, hasil inovasi ITB-Salman-Unpad, UI, LIPI, BPPT, dan PT Dharma, telah diproduksi lebih dari 1.000 ventilator, sebagian besar merupakan bantuan untuk masyarakat dan telah disalurkan ke rumah sakit di seluruh Indonesia. Selanjutnya Tim Jogja, dipimpin UGM, menghasilkan tipe ventilator ICU yang telah lulus uji Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan Kemenkes.

“Inovasi RDT dilakukan atas kerja sama BPPT, UGM, dan Unair yang hasilnya diproduksi oleh perusahaan dalam negeri dengan kapasitas pada Agustus sebanyak 350 ribu/bulan, dan kedepannya ditingkatkan menjadi 1 – 20 juta/bulan. Segera, juga akan diluncurkan rapid test IgG dan IgM secara terpisah. Adapun perlengkapan PCR test kit yang dikembangkan telah diproduksi Bio Farma sebanyak 1,4 juta kit/bulan, dan pada September akan menjadi 2 juta kit/bulan,” ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Selain itu, sedang disiapkan test yang diharapkan dapat setara dengan PCR. Pertama, Reverse-Transcriptase Loop-Mediated Isothermal Amplification (RTLAMP) Turbidity, inovasi LIPI yang memiliki kelebihan yaitu lebih memungkinkan dilakukan di Faskes dengan fasilitas yang lebih sederhana dengan hasil kuantitatif dan kualitatif.

Kedua, inovasi deteksi dini COVID-19 berbasis Microchip Surface Plasmon Resonance (SPR) kerja sama BPPT, ITB dan UNPAD, yakni teknik deteksi yang memiliki reprodusibilitas tinggi, real time, dan relatif murah. Reagen utamanya dapat kita produksi sendiri dan hanya butuh satu jenis reagen utama, sehingga lebih efisien. Selain itu, pemrosesan deteksi virus langsung dan kecepatan deteksi yang lebih cepat, 30 menit sampai maksimal 2 jam. Saat ini sudah ada mitra swasta yang siap bekerja sama.

Mobile Lab BSL-2 karya BPPT telah dipesan sejumlah 12 buah oleh berbagai pihak. Kini tim BPPT sedang membuat versi mobil berbasis bus yang lebih user-friendly dan murah. Mobile Lab BSL-2 telah memenuhi Standar WHO (BSL 2+), memenuhi standar laboratorium pengujian dengan sertifikasi Kemenkes tentang laboratorium klinik, mudah dipindah tempatkan, dan dilengkapi Aplikasi Pantau COVID-19.

Tim Sel Punca RSCM-FKUI-Kimia Farma telah melaksanakan uji klinis fase-3. Produk sel punca telah diujicobakan sebagai terapi adjuvant pada pasien COVID-19 derajat kritis untuk mengatasi badai sitokin, melalui kemampuan imunomodulasi pada sel punca. Produk ini diharapkan dapat memperoleh izin edar dari BPOM tahun ini.

Sebagai upaya Kemandirian Kesehatan dan Bahan Baku Obat Nasional, pengembangan Vaksin Merah-Putih terhadap semua strain virus COVID-19 terus dilakukan. Saat ini, upaya produksi protein rekombinan untuk membuat vaksin telah diselesaikan. Tim Vaksin Merah-Putih juga akan mencoba platform lainnya. Tidak terbatas pada LBM Eijkman, para peneliti vaksin terbaik dari berbagai perguruan tinggi, LPNK, Kementerian/Lembaga, dan badan usaha akan turut melaksanakan tugas mulia ini.

Selanjutnya, produk Imunomodulator berbahan herbal yang merupakan kombinasi dari jahe merah, sambiloto, meniran, sembung, dan jamur cordyceps. Hasil penelitian membuktikan bahwa senyawa aktif dari berbagai herbal asli Indonesia yang telah digunakan sejak zaman dahulu oleh masyarakat kita, dapat memulihkan respon imun, menekan peradangan, dan melawan infeksi virus. LIPI bersama mitra dan asosiasi terapi tradisional Indonesia melakukan riset dari proses skrining, uji in silico, penentuan kandidat, dan uji klinis. Saat ini uji klinis beberapa herbal masih berlangsung di RS Darurat Wisma Atlet.

Kemenristek/BRIN juga menyambut baik upaya semua pihak untuk mengembangkan obat, baik obat modern (OMAI-Obat Modern Asli Indonesia), fitofarmaka, obat herbal, obat tradisional, baik untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit secara umum maupun yang dapat melemahkan/membunuh Virus Corona, sepanjang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here