Hikayat

Mang Endut Pengin Langsing (Bagian 1)

TAK seperti biasanya, angin pagi di kawasan Bogor kali ini tidak begitu menggigit, menusuk lebih dalam ke rongga-rongga tulang. Selimut tebal yang semalam dipakai pun mulai disingkirkan karena rasa gerah sudah sangat terasa. Padahal, semalam hujan tampak begitu lebat dengan petirnya yang sesekali menghentakkan telinga....

Senja untuk Siti (Bagian 6 Habis)

Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Muslim Obsession - Di sebuah taman, dekat tasik buatan ini aku berdiri mengitari sekeliling. Sepertinya ini kejadian yang pernah aku alami sebelumnya. Namun ada yang berbeda. Entah dari mana, tiba-tiba hembusan angin datang begitu pelan dan halus menerpa tubuhku. Tubuhku seperti tak bisa bergerak seketika,...

Suerrr.. Akang Belum Ikhlas, Nyai! (Bagian 3)

“Oh, bisa. Sahabat Anas Ibnu Malik menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda mengenai ciri-ciri seorang mukhlis (orang yang memiliki keikhlasan), ‘Belenggu tidak akan masuk ke dalam hati seorang muslim jika ia menetapi tiga perkara; ikhlas beramal hanya bagi Allah, memberikan nasihat yang...

Senja untuk Siti (Bagian 5)

Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Muslim Obsession - Sama sekali aku tak bermaksud membual. Demi Tuhan dan demi ibuku, aku serius! Astaga! Kalau dia sudah bicara begitu, aku percaya penuh. Kau bisa masuk dalam mimpiku dengan satu kode rahasia. Ini memang terdengar seperti gurauan. Tapi sungguh tidak. Kau bisa membuktikannya, katanya kemudian. Maka...

Suerrr.. Akang Belum Ikhlas, Nyai! (Bagian 2)

“Assalamu’alaikum.” Sebuah suara yang datang dari arah depan mencairkan kebekuan suasana. Nyi Larung dan Mang Endut yang terdiam, kini, bergeming. Suasana hati yang semrawut mulai ditata agar peperangan kecil itu tak diketahui orang lain. Seulas senyum pun siap siaga dipasang menghadang siapapun yang tadi mengucapkan...

Senja untuk Siti (Bagian 4)

Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Muslim Obsession - Suatu siang di taman yang katanya indah itu, entah kenapa aku merasa bahagia ada di sampingnya, sambil bersandar di pundak lelaki yang belakangan rajin mengisi hari-hariku. Lelaki gila ini paling bisa mengarang cerita. Tapi aku tetap protes. “Mana kupu-kupunya? Katanya di taman...

Suerrr.. Akang Belum Ikhlas, Nyai!

Muslim Obsession - ANGIN malam berhembus pelan meniup setiap dedaunan yang seketika asyik bergoyang dengan syahdunya. Seperti sebuah orkestra, angin adalah sang arranger yang mengatur dedaunan untuk memunculkan sebuah alunan musik yang indah didengar. Meski tak bersyair, namun sesungguhnya irama orkestra malam itu mengandung pemaknaan...

Senja untuk Siti (Bagian 3)

Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Muslim Obsession - Aku sudah kebal. Kataku berusaha tak lagi membuat dia melancarkan pujian-pujian padaku, meski pada kenyataannya aku senang dipuji. Percayalah, dia pandai sekali dalam hal menggodaku. Tentu saja dia berbeda dengan Jimy. Tapi untuk kali ini aku tak mau membahas Jimy. Bukan apa-apa,...

Senja untuk Siti (Bagian 2)

Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Muslim Obsession - Dia mengangguk pasti. “Gila! Udah gila kamu!” kataku seraya memukul manja pundaknya. Tunggu sebentar, aku melihat matanya sedikit bercahaya tadi. Serasa ada binar-binar keteduhan di mata lelahnya. “Marahnya bisa ditunda nanti? Setelah kau memberikan aku seteguk air dan mempersilakan aku rebahan di rumahmu?” “Untung...

Senja untuk Siti (Bagian 1)

Ilustrasi Senja. Foto: phinemo.
Muslim Obsession - AKU pikir lelaki itu sudah gila. Paling tidak itulah yang aku rasakan selama mengenalnya beberapa Minggu belakangan ini. Aku mengenalnya dari suatu pertemuan pada sebuah perhelatan bedah buku puisi di Sanggar Kreatif. Dia pernah bilang, suatu saat akan memberitahukan satu rahasia besar...

TERBARU