Abdullah bin Umar, Sahabat yang Melihat Neraka dalam Mimpinya

520

Muslim Obsession – Alkisah, pada suatu ketika, Abdullah bin Umar melakukan wudhu sebelum tidur dan berdoa. Sembari perlahan memejamkan mata, Abdullah bin Umar pun bertasbih menyebut nama Allah hingga tertidur.

Namun ia bermimpi melihat malaikat yang membawanya ke neraka. Neraka tersebut terlihat seperti sumur yang berkobar apinya dan terasa sangat panas.

Dalam sumur tersebut, Abdullah bin Umar melihat orang-orang yang dikenalnya tersiksa sangat pedih.

Saat menyaksikan itu, Abdullah bin Umar berkata, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari api neraka.” Kemudian, Abdullah bin Umar mendengar malaikat lain berkata, “Kau belum terjaga dari api neraka.”

Ketika pagi hari tiba, Abdullah pun menangis dan pergi ke rumah Hafshah bin Umar yang merupakan kakaknya sekaligus istri Rasulullah ﷺ.

BACA JUGA: Kisah Seorang Alim Abdullah bin Mubarak, Berhaji Tanpa ke Tanah Suci

Hafsah pun kemudian menemui Rasulullah ﷺ. Seketika Rasulullah ﷺ berkata, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar kalau dia mau melakukan shalat malam!”.

Hafsah pun mememui sang adik dan menyampaikan hal tersebut. Dalam mimpi itu, malaikat memintanya untuk terjaga dari api neraka dengan shalat tahajud.

Mimpi tersebut menginspirasi sekaligus mengingatkan bahwa shalat tahajud itu sangat baik dan tidak patut disia-siakan.

Akhirnya, Abdullah bin Umar pun mencari ridha Allah SWT dan melaksanakan shalat tahajud.

Demikian riwayat yang disebutkan dalam hadits berikut:

نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ، لَوْ كَانَ يُصَلِّى بِاللَّيْلِ. قَالَ سَالِمٌ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لاَ يَنَامُ مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَلِيلاً

“Sebaik-baik orang adalah ‘Abdullah (maksudnya Ibnu ‘Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam.” Salim mengatakan, “Setelah dikatakan seperti ini, Abdullah bin ‘Umar tidak pernah lagi tidur di waktu malam kecuali sedikit,” (HR. Bukhari no. 1122 dan Muslim no. 2479).

BACA JUGA: Kisah Saif Rasool, Tukang Sepatu yang Rela jadi Guru Ngaji di Pakistan Tanpa Dibayar

Terkait kisah di atas, Rasulullah ﷺ juga pernah mengingatkan Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda padanya:

يَا عَبْدَ اللَّهِ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

“Wahai ‘Abdullah janganlah seperti si fulan. Dahulu ia rajin shalat malam, sekarang ia meninggalkan shalat malam tersebut,” (HR. Bukhari no. 1152 dan Muslim no. 1159).

Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata (Fathul Bari, 3: 38) bahwa hadits dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash di atas menunjukkan akan disunnahkan merutinkan suatu ibadah yang baik tanpa menganggap remeh. Juga dapat dijadikan dalil akan makruhnya memutus suatu ibadah walaupun amalan tersebut bukanlah amalan yang wajib.

“Kesimpulannya, hadits di atas memotivasi seseorang agar semangat untuk rutin dalam melakukan suatu ibadah, juga bersikap sederhana dalam ibadah -yaitu tidak berlebih-lebihan dan tidak memandang remeh-. Adapun bersikap berlebih-lebihan (terlalu memaksakan diri dalam ibadah) akan membuat seseorang meninggalkan suatu ibadah,” ungkap Ibnu Hajar.

Wallahu a’lam bish shawab. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here