Abah Raodl Bahar: Dakwah, Pekerjaan Terbaik di Sisi Allah

637
Abah Raodl Bahar saat memberikan taushiyah bertema 'Militansi Da'wah Ilallah' dalam Pengajian Online Parmusi, Sabtu (29/8/2020).

Jakarta, Muslim Obsession – Dewan Penasihat dan Syariah Majelis Az-Zikra Abah KH. Raodl Bahar menegaskan pentingnya posisi para pelaku dakwah ilallah.

Bahkan para dai atau pedakwah, sebut Abah Raodl, merupakan posisi tertinggi di antara jabatan-jabatan yang ada karena dakwah merupakan pekerjaan terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

“Berbeda dengan jabatan lainnya, seorang dai bebas teritorial. Dai bisa berdakwah di kalangan rakyat hingga presiden, bisa berdakwah kepada kopral hingga jenderal, bisa berdakwah di komunitas masyarakat miskin hingga orang-orang kaya,” kata Abah Raodl saat memberikan taushiyah lewat platform Zoom dalam Pengajian Online Parmusi, Sabtu (29/8/2020).

Abah Raodl menjelaskan bahwa sejatinya da’wah ilallah merupakan tugas istimewa yang hanya diemban para Rasulullah. Hal ini pula yang sempat menjadi pertanyaan dalam diri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang siapa penerus estafet da’wah ilallah.

Maka kemudian Allah jawab kegelisahan Nabi Saw. dengan QS. Yusuf ayat 108 yang memberikan informasi tentang siapa yang menjadi penerus da’wah ilallah.

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.

“Dan sejak turunnya ayat tersebut, maka umat Islam diberikan tanggung jawab istimewa untuk mengemban amanah menebarkan da’wah ilallah,” terang Abah Raodl.

Dengan memahami keistimewaan tanggung jawab tersebut, imbuh Abah Raodl, seorang dai seyogianya memiliki militansi kuat untuk da’wah ilallah.

Terlebih lagi umat Islam ditunjuk Allah Ta’ala sebagai khairu ummah, umat terbaik yang mengemban tiga tugas pokok yakni amar ma’ruf (menyeru pada kebaikan), nahy munkar (mencegah keburukan), dan tetap memegang keimanan.

“Termasuk dakwah amar ma’ruf dan nahy munkar kepada penguasa, ini yang paling utama. Maka jika para dai Parmusi memiliki militansi yang kuat, insya Allah Parmusi dapat berkontribusi besar bagi bangsa dan negara untuk melakukan perubahan kea rah yang lebih baik,” tegasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here