TGB Zainul Majdi: Semangat Memimpin Sang Tuan Guru

3145

Mewarisi Darah Ulama dan Umarâ

Sosok yang bergelar adat Tuan Guru Bajang (TGB) ini merupakan pribadi kharismatik yang mewarisi darah dari sang kakek, Sosok bergelar adat Tuan Guru Bajang (TGB) ini, merupakan keturunan ulama besar Pulau Lombok. Kakeknya bernama Mawlânâ Syaikh Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, atau sering dipanggil Hamzanwadi yang merupakan singkatan dari Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul Wathan Diniyah Islâmiyah. Beliau juga dikenal sebagai Tuan Guru Pancor.

Hamzanwadi adalah pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi Islam dengan jumlah pengikut terbesar di Lombok. Di Mekah, Mesir dan Lebanon, ia dihormati sebagai ulama besar. Hamzanwadi menerbitkan banyak buku, yang menjadi rujukan bagi orang-orang yang mempelajari agama.

Gelar Tuan Guru Bajang diberikan masyarakat kepada Zainul Majdi, sebagai penghargaan. Tuan Guru merupakan gelar yang diberikan warga Suku Sasak, NTB, kepada ulama besar. Membimbing dan mengayomi umat Islam dalam kegiatan keagamaan dan kehidupan sosial merupakan tugas dari seorang Tuan Guru. Sedangkan Bajang bermakna muda, sebab di usai 30-an tahun ia telah dipercaya memimpin masyarakat.

Selain darah ulama, ia menuruni darah kepemimpinan dari ayahnya, HM Djalaluddin SH, yang merupakan seorang birokrat Pemerintah Daerah NTB. Ketertarikan TGB pada politik, boleh jadi, terinspirasi kiprah sang ayah untuk memajukan masyarakat NTB. Dengan berkiprah di birokrasi, TGB menginginkan adanya keseimbangan dalam hal kesalihan, yakni secara individual dan sosial.

Kelak, niat mulianya ini tersalurkan melalui politik, dimana TGB pernah terpilih sebagai anggota legislatif periode 2004-2009 melalui Partai Bulan Bintang (PBB). Belum genap menyelesaikan jabatannya, PBB dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusungnya sebagai calon gubernur.

Bagi TGB, berpolitik menjadi jalan baginya untuk menyapa dan mengayomi masyarakat lebih maksimal. Terlebih lagi, berdasarkan pengalamannya selama berdakwah, banyak sisi dakwah yang tidak bisa disentuh dengan cara kultural, tapi harus dengan sistem melalui struktur politik.

Keikhlasan niatnya untuk memajukan masyarakat NTB pada akhirnya diganjar dengan kemenangan dalam Pilgub 2008. TGB terpilih menjadi gubernur NTB untuk periode 2008-2013. Jabatan itu berlangsung hingga ia terpilih kembali pada Pilgub 2013, sehingga ia masih akan terus menjabat gubernur hingga 2018.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here