TGB Zainul Majdi: Semangat Memimpin Sang Tuan Guru

3143

Membangun dengan Visi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur

VISI menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr atau negeri makmur berlimpah ampunan dan kasih-sayang Tuhan sudah lama digaungkan the founding fathers negeri tercinta ini. Untuk mencapai visi itu tentu saja tidak mudah. Banyak jalan mendaki dan menurun dengan onak, duri, aral melintang serta jurang curam di kanan-kiri.

Namun, harapan itu harus selalu ada. Seperti semangat para pendekar zaman yang membangun Indonesia dari tak ada. Toh, Tuhan Semesta Alam pun melarang hamba-Nya untuk berputus asa. Selalu ada rahmat Tuhan di setiap niat, ide, dan proses menuju jalan yang diridhai-Nya.

Bagi Indonesia, keyakinan menembus visi itu adalah keniscayaan. Nyatanya, negeri ini memiliki sejumlah pemimpin daerah yang baik, memiliki kompetensi untuk menunaikan visi tersebut. Mereka tak hanya piawai me-manage sebuah wilayah (umarâ), melainkan juga menjadi penuntun dalam religiusitas (ulama).

Tak banyak memang. Tapi, segelintir sosok dengan predikat umarâ dan ulama itu menjadi gantungan harapan generasi muda di masa mendatang. Mereka memiliki ‘paket lengkap’ untuk menjadi pemimpin daerah yang ideal dalam konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. Sebuah konsep yang hanya akan terjadi ketika pemimpin daerah memiliki watak kepemimpinan Tuhan Semesta Alam.

Di satu sisi mereka menjadi pemimpin yang menentukan kebijakan, seorang inisiator, sekaligus penggerak rakyatnya. Di sisi lain, mereka berpikir dan bergerak dengan landasan sifat dan watak Tuhan: rahman, rahim, qudus, salam, muhaimin, dan seterusnya.

Indikator terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr pun jelas, yakni terciptanya kesejahteraan rakyat secara lahir dan batin, sumber daya alam yang terkelola dengan baik, dan menebarkan rasa damai bagi rakyat serta negara-negara di sekitarnya. Negeri model ini menjalankan manajemen pemerintahan dengan baik berdasarkan arahan Tuhan Sang Pencipta Alam.

Dan satu di antara segelintir itu adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi. Sosok umarâ sekaligus ulama ini mampu membuktikan kapasitasnya sebagai ulama dan pemimpin di daerahnya. Di bawah nakhodanya, NTB mencetak tingkat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Di saat yang sama, gairah masyarakat NTB untuk melaksanakan ibadahnya pun semakin meningkat.

Jejak keislaman selalu melekat pada setiap kebijakan yang dibuatnya. Misalnya terlihat dari perubahan tagline Provinsi NTB dari “Bumi Gora” menjadi “Bumi Quran”. Melalui tagline tersebut, gubernur yang merupakan seorang penghafal Al-Quran ini membuat kebijakan untuk membumikan Quran melalui pendidikan kepada anak-anak. Sebagai bukti keseriusannya, Pemprov NTB pernah mengundang dua anak penghapal Al-Quran dari Gaza Palestina untuk berbagi pengalaman. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here