Suplemen Jahe Dapat Obati Penyakit Autoimun

315

Muslim Obsession – Sebuah studi baru menemukan bahwa suplemen jahe dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan peradangan pada orang yang menderita penyakit autoimun.

Para peneliti mempelajari dampak suplementasi jahe pada jenis sel darah putih yang disebut ‘neutrofil’.

Mereka khususnya tertarik pada pembentukan perangkap ekstraseluler neutrofil (NET), yang juga dikenal sebagai NETosis, dan apa artinya dalam mengendalikan peradangan.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JCI Insight, sebagaimana dilansir Siasat, Selasa (3/10/2023) konsumsi jahe oleh orang sehat membuat neutrofilnya lebih tahan terhadap NETosis.

Hal ini penting karena NET adalah struktur mikroskopis seperti jaring laba-laba yang mendorong peradangan dan pembekuan, yang berkontribusi terhadap banyak penyakit autoimun, termasuk lupus, sindrom antifosfolipid, dan artritis reumatoid.

“Ada banyak penyakit di mana neutrofil menjadi terlalu aktif secara tidak normal. Kami menemukan bahwa jahe dapat membantu mengendalikan NETosis, dan ini penting karena merupakan suplemen alami yang mungkin berguna untuk mengobati peradangan dan gejala pada orang-orang dengan beberapa penyakit autoimun yang berbeda,” kata Kristen Demoruelle, rekan penulis senior, MD, PhD , profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado, AS.

Selama uji klinis, para peneliti menemukan bahwa asupan harian suplemen jahe selama tujuh hari (20 mg gingerol/hari) oleh sukarelawan sehat meningkatkan zat kimia di dalam neutrofil yang disebut cAMP.

Tingkat cAMP yang tinggi ini kemudian menghambat NETosis sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang berhubungan dengan penyakit.

“Penelitian kami, untuk pertama kalinya, memberikan bukti mekanisme biologis yang mendasari sifat anti-inflamasi jahe pada manusia,” ujar Jason Knight, rekan penulis senior, MD, PhD, profesor di Universitas Michigan.

Para peneliti berharap dengan memberikan lebih banyak bukti tentang manfaat jahe, termasuk mekanisme langsung jahe berdampak pada neutrofil, akan mendorong penyedia layanan kesehatan dan pasien untuk mendiskusikan apakah mengonsumsi suplemen jahe sebagai bagian dari rencana pengobatan mereka dapat bermanfaat.

“Kami pikir jahe mungkin memiliki kemampuan nyata untuk melengkapi program pengobatan yang sudah berjalan. Tujuannya adalah menjadi lebih strategis dan personal dalam membantu meringankan gejala masyarakat,” tandas Knight.

 

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here