Penelitian Ungkap Rokok Elektrik Dua Kali Lipat Sebabkan Stres Kronis pada Remaja

367
Vape (Foto: AP)

Muslim Obsession – Penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Internasional European Respiratory Society di Milan, Italia ini dilakukan terhadap 905 orang Kanada berusia antara 15 dan 30 tahun, di mana 115 orang di antaranya menggunakan rokok elektrik.

Studi tersebut menunjukkan bahwa generasi muda yang menggunakan rokok elektrik memiliki kualitas hidup yang lebih buruk.

Stres diketahui memicu stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh yang berperan penting dalam risiko berkembangnya kondisi kronis seperti asma, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

“Stres kronis dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Penting bagi generasi muda yang mengalami stres kronis untuk diberikan dukungan sejak dini untuk membantu mereka menghindari mekanisme penanggulangan yang tidak sehat seperti vaping atau merokok,” kata Dr Teresa To, ilmuwan senior di The Hospital for Sick Children di Kanada, dikutip dari Siasat, Jumat (15/9/2023).

“Vaping bukanlah cara yang efektif untuk mengatasi stres, namun stres dan kecemasan dapat memicu keinginan untuk menggunakan vape, dan mempersulit pengguna untuk berhenti,” tambahnya.

Para peneliti menunjukkan bahwa meskipun penelitian mereka menunjukkan hubungan antara vaping dan stres pada kaum muda.

Studi tersebut tidak menunjukkan apakah stres menyebabkan peningkatan penggunaan vaping, atau apakah vaping meningkatkan pengalaman stres, atau apakah ada faktor lain yang menyebabkan peningkatan keduanya.

Namun, penelitian mereka juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang diketahui mempengaruhi stres, seperti pendapatan, konsumsi alkohol, dan kondisi kesehatan seperti asma dan diabetes.

Menariknya, orang-orang yang menggunakan vape juga lebih aktif secara fisik dan lebih mungkin melaporkan mengalami stres kronis yang ekstrem dalam hidup mereka, menurut penelitian tersebut.

“Kami tidak tahu mengapa anak muda yang menggunakan rokok elektrik cenderung lebih aktif secara fisik, namun bisa jadi mereka mencoba mengendalikan berat badan mereka dengan berolahraga dan percaya bahwa vaping dapat membantu,” tambah To.

Lebih lanjut, temuan ini juga menunjukkan risiko yang lebih rendah terhadap beberapa tanda penyakit, seperti tekanan darah tinggi, meskipun temuan ini tidak mencapai signifikansi statistik.

“Pada saat penelitian dilakukan, kelompok anak muda ini memiliki kesehatan fisik yang baik secara keseluruhan; namun, kita perlu mempelajari dampak rokok elektrik dalam jangka panjang untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan generasi muda,” kata To.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here