Pemerintah Saudi Tetapkan Aturan Berpakaian bagi Wanita yang Melakukan Umrah

244
Haji dan Umrah (Foto: Istimewa)

Muslim Obsession – Kementerian Haji dan Umrah di kerajaan tersebut baru-baru ini mengeluarkan pedoman yang bertujuan untuk memastikan bahwa jamaah perempuan tetap menjaga kesopanan saat melakukan ibadah umrah.

Menurut pengumuman kementerian, jamaah umrah perempuan memiliki fleksibilitas untuk memilih pakaian mereka, asalkan mematuhi peraturan tertentu.

Persyaratan utamanya mencakup pakaian longgar yang bebas dari elemen dekoratif dan menjamin penutup tubuh wanita secara sederhana.

Pedoman ini dimaksudkan untuk melestarikan nilai-nilai tradisional dan menghormati tempat suci dalam Islam.

Perkembangan ini menjadi yang terdepan ketika musim umrah mendapatkan momentum di Arab Saudi.

Dilansir The Islamic Information, Rabu (20/9/2023) diperkirakan sekitar 10 Juta Muslim akan melakukan umrah pada musim ini dari seluruh dunia.

Musim haji dimulai 2 bulan setelah berakhirnya ibadah haji yang mengakibatkan kembalinya sekitar 1,8 juta umat Islam setelah periode pembatasan pandemi selama 3 tahun.

Umrah berfungsi sebagai perjalanan spiritual bagi umat Islam yang tidak mampu melakukan ibadah haji yang menuntut fisik dan finansial.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah memperkenalkan beberapa peningkatan untuk memfasilitasi kedatangan Muslim luar negeri untuk umrah.

Salah satu perubahan penting adalah perpanjangan visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari, sehingga jamaah memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan perjalanan keagamaan.

Selain itu, individu yang memegang berbagai jenis visa masuk, termasuk visa pribadi, kunjungan, dan turis, kini diizinkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, yang merupakan makam Nabi Muhammad (SAW) di Masjid Nabawi.

Hal ini dapat dilakukan dengan memesan janji temu secara elektronik, sehingga menyederhanakan proses bagi jamaah.

Otoritas Saudi juga telah menerapkan pembatasan perjalanan yang lebih longgar. Peziarah kini dapat memasuki kerajaan melalui berbagai cara, termasuk jalur darat, udara, dan laut, dan berangkat dari bandara mana pun pilihan mereka. Selain itu, jamaah haji perempuan tidak wajib didampingi mahram laki-laki.

Program visa turis juga telah diperkenalkan yang memungkinkan negara-negara GCC untuk mengajukan visa turis sehingga semakin memudahkan individu untuk berpartisipasi dalam umrah.

Perubahan dan pedoman dari pemerintah adalah untuk memastikan perjalanan umrah yang mudah diakses dan nyaman bagi semua umat Islam sesuai dengan pemerintah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here