Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-17)

III. Nabi Ya’qub dan Nabi Yusuf.

371
Ilustrasi.

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

A. Ya’qub dan Esau.

3. Anak-anak Nabi Ya’qub.

Kitab kejadian menguraikan tentang kelahiran anak-anak Nabi Ya’qub dengan sangat unik. Secara berturut-turut dari anak pertama sampai keempat lahir dari Lea. Yang pertama laki-laki dinamakan Ruben, yang mempunyai arti sengsara yang menunjukkan kesulitan dan perasaan Lea pada awal kehidupan rumah tangga.

Anak yang kedua laki-laki dinamakan Simeon yang mempunyai arti cinta. Anak yang ketiga laki-laki dinamakan Lewi yang mempunyai arti erat, dan anak yang keempat bernama Yahuda yang mempunyai arti syukur.

Kitab Kejadian mengkisahkan bahwa pemberian nama itu mempunyai kisahnya masing-masing dengan keunikannya. Lea merasa Nabi Ya’qub lebih mencintai Rahel dari pada dirinya, karena yang diminta Nabi Ya’qub kepada Laban untuk diperistri adalah Rahel. Hal itu membuat Lea selalu dalam keadaan sedih yang membuat kesehariannya terasa sulit sehingga memberi nama kepada anaknya, yaitu Ruben.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-16)

Setelah kelahiran anak pertamanya tersebut, Lea merasa Nabi Ya’qub mulai mencintainya sehingga ketika lahir anak yang kedua diberikan nama Simeon. Setelah kelahiran anak kedua, Lea merasa Nabi Ya’qub lebih sayang lagi kepadanya sehingga ketika lahir anak ketiga diberikan nama Lewi. Dan kemudian ketika lahir anak keempat sebagai wujud syukur atas kasih sayang Nabi Ya’qub kepada dirinya dan anak-anaknya, maka anak keempatnya diberikan nama Yahuda.

Setelah kelahiran 4 anak dari Lea tersebut, muncul kecemburuan Rahel yang merasa dirinya mandul karena tidak segera mendapatkan anak. Kemudian Rahel memberikan budaknya, yaitu Bilha untuk dikawini Nabi Ya’qub. Anak yang lahir dari Bilha akan menjadi hak Rahel. Dari Bilha kemudian lahir dua anak yang secara berurut lahir anak laki-laki yang oleh Rahel diberi nama Dan yang mempunyai arti keadilan.

Ketika kemudian lahir anak laki-laki lagi kemudian diberikan nama Naftali yang mempunyai arti menang. Pemberian nama itu karena Rahel merasa Allah telah mengabulkan permohonannya dan memberikan keadilan kepadanya. Kelahiran anak laki-laki yang kedua dari Bilha membuat Rahel yang merasa telah lama bergulat dalam persaingan tersembunyi dengan kakaknya merasakan kemenangan sehingga anak laki-laki kedua yang lahir dari Bilha diberikan nama Naftali.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-15)

Setelah itu giliran Lea yang karena telah beberapa lama dirinya tidak melahirkan kemudian memberikan budaknya yaitu Zilpa untuk dikawini Nabi Ya’qub. Ternyata Zilpa kemudian melahirkan anak laki-laki yang itu membuat Lea merasa beruntung atau mujur sehingga anak tersebut diberikan nama Gad yang mempunyai arti beruntung. Dan ketika Zilpa melahirkan anak laki-laki lagi, Lea merasa orang lain akan melihat bahwa dirinya adalah orang yang berbahagia, sehingga kemudian anak tersebut dinamakan Asyer yang mempunyai arti bahagia.

Ternyata kemudian Lea dapat melahirkan anak-anak lagi yang kemudian dinamakan Isakhar yang mempunyai arti upah. Lea merasa bahwa kelahiran anaknya yang kelima itu sebagai upah atas diberikannya Zilpa kepada Nabi Ya’qub. Dan kemudian ketika Lea melahirkan anak laki-laki lagi, maka itu melengkapi kebahagiannya, sehingga anaknya diberikan nama Zebulon yang mempunyai arti hadiah yang indah.

Bahkan kemudian Lea melahrkan anak perempuan satu-satunya yang kemudian diberi nama Dina yang mempunyai arti putri (dari Ya’qub) yang cantik. Rahel yang tidak putus berdoa memohon kepada Allah agar diberikan anak kepadanya, akhirnya mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kemudian diberika nama Yusuf yang mempunyai arti Allah telah mengabulkan dan menghapus aibnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here