Miskin Tapi Rajin Sedekah

277
Ilustrasi sedekah: Orang yang senang berbuat baik kepada orang lain termasuk yang dicintai Allah.

Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)

مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya,” (QS. Saba’: 39).

***

Alkisah di zaman hidup Nabi Musa AS, ada sepasang suami istri yang beriman kepada Allah namun hidupnya sangat miskin. Namun meskipun miskin mereka tak lupa rajin bersedah apa adanya. Sampai pada suatu saat keduanya merasa jenuh menjadi orang miskin.

BACA JUGA: Handphone Juga Bisa Buat Dakwah

Akhirnya sepasang suami istri ini memutuskan untuk mendatangi Nabi Musa AS. Keduanya meminta kepada Nabi Musa agar berbicara secara langsung pada Allah SWT dan meminta agar dikeluarkan dari kemiskinan dan diberikan kekayaan.

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Musa untuk menyampaikan kepada pasangan suami istri tersebut bahwa Allah mengabulkan permintaannya.

Namun dalam hal ini Allah hanya akan memberikan kekayaan pada mereka selama satu tahun saja, setelahnya Allah akan mengambil kekayaan tersebut dan menjadikan mereka miskin kembali.

Setelah itu, benar saja dalam waktu yang tak terlalu lama sepasang suami istri tersebut akhirnya menjadi kaya dan mendapatkan rezeki dari berbagai arah yang tak disangka-sangka.

BACA JUGA: Sedekah (karena) Terpaksa

Sampai pada suatu hari sang istri mengingatkan suaminya bahwa kekayaan mereka hanya akan bertahan selama setahun.

Lantas sang istri memberikan ide untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti menyantuni anak yatim sebagaimana yang telah biasa mereka lakukan, dan juga kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

Sang suami pun setuju dan mereka membangun rumah singgah khusus untuk para musafir. Setiap musafir yang singgah akan dijamu dan dilayani dengan sebaik-baiknya. Setahun berlalu dan rumah singgah mereka masih kokoh berdiri.

Suami istri tersebut pun masih sibuk melayani para musafir yang berdatangan. Harta kekayaan mereka pun tidak berkurang dan tetap menjadi orang kaya. Lantas Nabi Musa heran dengan hal tersebut dan menanyakan keheranannya pada Allah SWT.

BACA JUGA: Orang Arab Enggan Kunjungi Palestina, Kenapa?

Allah pun menjawab bahwa Ia malu pada hamba-Nya tersebut yang sudah dengan ikhlas memberikan bantuan kepada hamba-Nya yang lain (para musafir) dan juga anak-anak yatim serta para dhuafa.

Allah malu jika harus mencabut kekayaan suami isteri tersebut. Maka Allah senantiasa mengalirkan rezeki pada keduanya tanpa mengurangi dan menjadikannya miskin. Kisah orang miskin jadi kaya karena sedekah ini sudah jadi kisah teladan yang sangat populer.

Semoga kita bisa memetik hikmahnya … bila telah berhasil jadi kaya tetap rajin bersedah. Salam sedekah.

 


#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here