Orang Arab Enggan Kunjungi Palestina, Kenapa?

347
Massa membentangkan bendera Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)

Iya kenapa ya? Yang terjadi adalah semata-mata urusan Visa Kunjungan. Dengan mengajukan visa ke Kedutaan Israel berarti mengakui keberadaan negara zionis tersebut. Jadi, orang-orang Indonesia yang berkunjung ke Palestina berarti telah mengakui keberadaan zionis Israel? Wallahu a’lam.

***

Tahukah kamu bahwa orang-orang Arab dan sekitarnya enggan berkunjung ke negara Palestina.

Bukan karena tidak peduli, orang Arab punya alasan sendiri mengapa tak pergi ke negara jajahan Israel itu padahal jarak yang ditempuh cukup dekat.

BACA JUGA: Ketika yang Ditemui Jalan Buntu

Seorang pria bernama Fouly di kanal YouTube-nya membongkar hal tersebut.

Pria asal Mesir yang tinggal di Indonesia itu menyebut bahwa dirinya pun tidak boleh mengunjungi Palestina, padahal jaraknya dapat ditempuh selama 10 jam lewat jalur darat.

“Aku kasih contoh, dari rumah aku di kota Giza Mesir kalau mau pergi ziarah ke Masjid Al-Aqsa mungkin 10 jam sudah sampai pakai mobil,” katanya.

Fouly mengatakan, sementara itu orang Indonesia yang jaraknya berpuluh-puluh ribu kilometer masih bisa berkunjung ke Palestina.

“Walaupun sedekat itu aku sebagai orang Mesir tidak bisa, padahal orang Indonesia bisa pergi ke Palestina bisa ziarah ke Masjid Al-Aqsa ke mana-mana,” pungkasnya.

Ia menerangkan bahwa Masjid Al-Aqsa yang terdapat di Palestina tak kalah penting dalam Islam.

“Jadi Al-Quds bukannya kota biasa, Al-Quds kota suci, karena ada masjid terpenting ketiga di Islam, tak kalah penting dari Masjid Haram dan Masjid Nabawi,” jelasnya.

Hal itulah yang membuat pemerintah negara Arab melarang warganya berziarah ke Masjid Al-Aqsa.

Sebab, jika ingin pergi ke Palestina, warga Arab harus mendaftarkan visa lebih dulu di Kedutaan Israel di Mesir atau Yordania.

“Pendaftaran visa tersebut hal yang sangat tidak enak bagi saudara kita di Palestina dan menyinggung perasaan mereka,” ujar Fouly.

Hal ini yang mana membuat warga Arab harus mengakui negara Israel.

Fouly menjelaskan, dengan mendaftar visa atau izin masuk, secara langsung seseorang itu mengakui kekuasaan pemerintah tersebut atas wilayah Palestina.

“Padahal itu bukan milik mereka dan bukan hak mereka,” ucapnya.

Fouly mengungkapkan satu cara yang lebih efektif untuk mendukung dan membantu Palestina adalah dengan mengingatkan generasi muda.

“Berbicara dengan mereka tentang Palestina, tentang kejahatan Israel, meyakinkan mereka kalau Israel merupakan penjajah yang suatu hari akan punah,” katanya.

Semoga Allah SWT melindungi segenap bangsa dan para pejuang Palestina.

 


#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here