Kisah Bule Australia Masuk Islam Karena Maulid Nabi

1631
Nadirsyah Hosen

Suatu hari saya dan keluarga berkunjung dan menginap di rumah Pak Usman. Maka bertemulah saya dengan Robo. Kami ngobrol ngalor-ngidul di meja makan. Kami saling melempar dan bertukar joke, termasuk joke yang nyerempet porno sekalipun. Pokoknya saya ladeni dia 🙂 Tidak ada perbincangan soal agama. Obrolan mengalir begitu saja. Malamnya ketika saya mau tidur, Mbak Rina menyapa saya, dan terjadilah dialog kecil sbb:

Rina: ‘Apa Nadir tahu soal Aura’? Saya: ‘Kenapa Mbak? Saya gak paham soal mistik spt itu’.

Rina: ‘Tadi Robo bilang bahwa dia terkejut melihat anak muda spt Nadir tapi aura di wajahnya nya tebal sekali. Dia bertanya-tanya apa rahasianya?” Saya: ‘Ahhh Robo bercanda kali…kan dari tadi dia bercanda terus’.

Rina: ‘Enggak…dia serius saat bilang begitu ke saya’

Saya: ‘besok kalau dia tanya lagi, bilang aja…itu karena wajah saya sering dibasuh dengan air wudhu minimal 5x sehari’

Setelah beberapa saat, saya mengundang komunitas Indonesia di Armidale utk merayakan maulid Nabi di rumah saya. Maklumlah kalau merayakannya di masjid, banyak yang gak suka dan menganggap itu bid’ah. Sebagai Imam masjid UNE, saya mengalah dan memilih memperingati maulid di rumah saya.

Pak Usman ikutan hadir dengan membawa serta isterinya Mbak Rina dan anaknya yg masih kecil (Hasan). Robo ikut diajak juga.

Pak Usman ikutan hadir dengan membawa serta isterinya Mbak Rina dan anaknya yg masih kecil (Hasan). Robo ikut diajak juga. Lantas Robo duduk di samping saya. Saya mulai berceramah dalam bahasa Indonesia (yg tentu saja tidak dipahami Robo). Selepas ceramah, terjadilah dialog saya dengan Robo:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here