Israel: Warga Sipil yang Tidak Mau Meninggalkan Gaza Utara adalah Teroris

232
Massa membentangkan bendera Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Muslim Obsession – Militer Israel akan menganggap warga sipil yang tidak meninggalkan Gaza utara karena melanggar perintah evakuasi sebagai mitra “teroris” dan mungkin akan membunuh mereka, menurut pesan peringatan yang dijatuhkan oleh tentara pada Ahad (22/10/2023).

Pesawat Israel menjatuhkan selebaran “peringatan mendesak” ke daerah kantong yang terkepung, mendesak warga Palestina di Gaza utara untuk pindah ke selatan.

“Kepada penduduk Jalur Gaza,” tulis tentara Israel.

“Berada di utara Lembah Gaza membahayakan nyawa Anda,” katanya, seraya menambahkan bahwa, “siapa pun yang tidak pergi ke selatan Lembah Gaza dan memilih untuk tidak tinggal di wilayah utara dapat dibunuh sebagai rekan dari organisasi teroris.”

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee membenarkan bahwa pernyataan yang tertulis di selebaran itu adalah milik tentara Israel.

Sebelumnya pada hari Sabtu, militer Israel memerintahkan evakuasi segera terhadap Rumah Sakit Al-Quds, “sebagai persiapan untuk pemboman.”

Dua puluh rumah sakit di Gaza utara juga diperintahkan untuk dievakuasi pada hari Sabtu.

Konflik di Gaza, yang berada di bawah pemboman dan blokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsha, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsha dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” untuk meringankan “penderitaan besar umat manusia.”

Setidaknya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak-anak dan 1.000 wanita telah tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara angkanya mencapai lebih dari 1.400 orang di Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here