Hari ke-25 Agresi Israel ke Jalur Gaza, 8.525 Syahid Mayoritas Anak dan Perempuan

321
Agresi Zionis Israel membuat ribuan anak Palestina wafat. (Foto: Anas Al-Sharif/Int'l Journalist for Palestine)

Gaza, Muslim Obsession – Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Ashraf Al-Qudrah, Selasa (31/10/2023), mengabarkan bahwa agresi Zionis Israel dalam 24 jam terakhir melakukan kejahatan 18 pembantaian yang menelan korban 216 syahid.

“Mayoritas adalah pengungsi ke Selatan Jalur Gaza yang diklaim Pendudukan Israel sebagai tempat aman,” ujarnya dalam Konferensi Pers, kemarin.

Ia menambahkan, jumlah pembantaian yang dengan sengaja dilakukan oleh Penduduka Israel terhadap keluarga di Jalur Gaza sebanyak 926 keluarga.

Jumlah warga sipil terbunuh akibat agresi Israel bertambah menjadi 8.525 syahid, 3.542 di antaranya adalah anak-anak, 2.187 perempuan, dan 21.543 luka-luka.

“Kementerian Kesehatan di Gaza juga menerima laporan orang hilang sebanyak 2.000 di bawah puing-puing reruntuhan, di antaranya 1.100 anak-anak. Kejahatan Israel terhadap sistem kesehatan menyebabkan 130 paramedia syahid, dan 25 mobil ambulance berenti beroperasi,” terangnya.

Menurutnya, Pendudukan Israel sengaja menarget lembaga-lembaga kesehatan sehingga mengakibatkan 15 rumah sakit berhenti beroperasi, dan 32 UGD akibat serangan atau pasakan bahan bakar diputus.

Pendudukan Israel masih terus mengancam rumah sakit Persahabatan Turki dan belum ada tindakan untuk mencegahnya. Hal tersebut menjadi lampu hijau untuk Israel melakukan serangan, dan terbukti Israel sudah menghancurkan bagian rumah sakit akibat serangan pada Selasa (31/10) pagi.

“Kami meminta Presiden Turki Recep Thayyib Erdogan agar menyelamatkan simbol kemanusiaan Turki di Gaza,” seru Ashraf.

Pendudukan Israel terus mengulang menarget komplek Rumah Sakit Al-Quds dan Rumah Sakit Indonesia yang membahayakan kehidupan pasien yang terluka dan tim medis dan para pengungsi.

“Kami juga meminta lembaga-lembaga kemanusiaan untuk mengaktifkan Undang-Undang Humaniter internasional dan Perjanjian Jenewa No. 4 untuk melindungi sistem kesehatan dari bahaya dan sasaran serangan,” kata Ashraf.

Saat ini Kementerian Kesehatan di Gaza mulai menghitung mundur berhentinya generator utama di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia dengan berakhirnya hari Rabu besok.

Pihaknya meminta untuk segara melakukan intervensi menyelamatkan sistem kesehatan dengan bantuan bahan bakar, obat-obatan dan fasilitas kesehatan agar memungkinkan fungsi kembali berfungsi menyelamatkan ribuan orang terluka dan pasien.

“Kami minta saudara kami di Mesir agar membuka perbatasan darat Rafah sebagaimana biasa dan memasukkan bantuan kesehatan, bahan bakar, dan tim medis dan transfer pasien luka dan sakit dengan cepat,” pungkas Ashraf. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here