Gus Baha: Vatikan Selalu Iri dengan Ibadah Haji

1104

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam suatu kesempatan saat memberikan ceramah, KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan, Vatikan sebenarnya selalu iri dengan pelaksanaan ibadah haji yang luar biasa besar, dan mampu menghasilkan putaran ekonomi yang begitu dahsyat.

Sebelum mengatakan itu, Gus Baha awalnya mengatakan, dirinya turut prihatin karena perputaran ekonomi dunia ini masih banyak ditopang oleh kemaksiatan. Misalnya, bisnis perjudian, minuman keras, narkoba, hiburan malam, sampai prostitusi. Kemaksiatan melahirkan ekonomi.

Baca juga: Gus Baha: Indonesia Milik Bersama, Bukan Cuma PDI-P

“Seperti halnya di dolly waktu belum ditutup itu kan yang merasakan dampak ekonomi dari bisnis prostitusi itu bukan hanya pelacurnya, tapi banyak, tukung becak kecipretan, supir taksinya juga, penjual makanan, penjual kopi. Semua juga ikut kecipretan. Jadi Kemaksiatan melahirkan ekonomi,” kata Gus Baha dalam sebuah ceramahnya seperti dikutip Muslim Obsession dari Santri Gayeng.

“Ada perputaran uang di situ, meskipun tukung becaknya, penjual kopinya itu tidak ikut zina. Tapi mereka ikut merasakan rezeki dari orang-orang itu,” tambahnya.

Baca juga: Gus Baha: Yang Bertanya Tuhan Sedang Apa? Itu Pikiran Setan

Menurut Gus Baha, memang kenyataaan itu ekonomi dunia ini banyak ditopang oleh kemaksiatan. Ia mencontohkan misalnya lebih banyak mana penjualan tasbih dengan alat kontrasepsi. Jawabanya pasti lebih banyak penjualan alat kontrasepsi.

Dengan adanya ibadah haji ini, Gus Baha bersyukur ibadah ini bisa menghasilkan perputaran ekonomi yang luar biasa besar. Menurut Gus Baha, ini sangat baik, ekonomi dunia tergerak karena ibadah haji, dari pada ekonomi dunia tergantung kepada kemaksiatan.

Baca juga: Gus Baha: Ada Adzab yang Lebih Mengerikan daripada Neraka

“Jadi saya itu punya teman di Vatikan. Orang-orang Vatikan ini iri dengan ibadah haji. Mengapa Vatikan tidak seramai Makkah. Padahal umat Kristen kan lebih banyak dari umat Islam,” jelasnya.

Kata Gus Baha, Ka’bah memang diciptakan Allah SWT sebagai tiang penyanggahnya manusia. Karenanya Ka’bah selalu ramai dan tidak pernah sepi. Ia berharap banyak hal-hal yang bernilai ibadah bisa melahirkan perputaran ekonomi di masyarakat.

“Kita harus bersyukur ada ibadah yang menghasilan uang seperti ibadah haji, ziarah kubur dll. Karena banyak juga kemaksiatan yang menghasilkan uang,” jelasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here