Gus Baha: Meninggalnya Orang Alim, Bumi Menangis, Langit Bahagia

1403
Gus Baha. (Foto: narasi)

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam beberapa hari ini, Indonesia banyak kehilangan sosok ulama atau orang alim. Meninggalnya para ulama ini bahkan waktunya begitu berdekatan. Baik dari kalangan habaib, syekh, atau pun kiai sepuh yang ada di sejumlah daerah.

KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha menyatakan, dengan meninggalnya oranh alim, maka bumi akan menangis, sedangkan langit akan merasa bahagia. Mengapa demikian? Bumi menangis dan bersedih karena sudah kehilangan orang yang sujud dan berserah diri kepada Allah.

“Saya ingat-ingat kalau ada orang shalih meninggal, bumi itu menangis. Karena ada yang berkurang orang bersujud kepada Allah. Orang yang berprilaku baik kepada semua makhluk sudah Engkau panggil. Bumi menangis,” ujar Gus Baha dalam sebuah tayangan video di Youtube Kalam Kajian Islam yang dikutip Muslim Obsession, Senin (18/1/2021).

Setidaknya dengan orang alim meninggal, bumi bersedih karena tempat orang bersujud berkurang, sementara kemaksiatan semakin banyak. “Makanya langit senang kalau kedatangan orang shalih. Langit berterima kasih kepada Allah, orang yang sudah ditunggu lama akhirnya tiba,” jelasnya.

Apa mungkin bumi bisa menangis jika kehilangan orang shalih? Gus Baha menjelaskan jika yang memahami ini Kiai Dhahir, maka bumi menangis itu hanya dipahami sekedar bahw bumi susah karena kehilangan orang terbaik. Namun bagi ulama hakikat, bumi itu benar-benar menangis jika kehilangan orang shalih.

“Ulama hakikat ini percaya ini karena dia memahami bagimana betapa luasnya kekuasaan Allah. Kalau hanya untuk menjadikan bumi itu menangis, tidak ada yang sulit bagi Allah,” kata Gus Baha.

Gus Baha lalu menganalogikan tentang Nabi Adam. Manusia pertama ini diciptakan dari tanah yang diambil di Bumi. Adam sebagai manusia yang diciptakan dari tanah di bumi ini bisa menangis dan bahagia. Demikian juga bumi sebagai induknya Nabi Adam pasti bisa menangis.

“Kalau Nabi Adam yang terbuat dari tanah dari Bumi aja bisa menangis, maka, bumi sebagai induk Nabi Adam pun sangat mungkin bisa menangis,” tegasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here