Butuh Punya Anak yang Pintar Berdoa

646

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Saat kita masih hidup, In Syaa Allaah masih bisa beramal shalih, beribadah, bangun tengah malam Tahajjud, ke Masjid Shalat berjamaah, bersedekah, membaca Al-Quran, bersilaturrahim dan lainnya sebagai bekal untuk Akhirat kita.

Nanun setelah kita wafat, maka tinggallah 3 hal yang masih bisa menolong kita dari gelap sempit dan dahsyatnya siksa Kubur dan Hari Kiamat, yaitu: pahala sedekah, pahala ilmu yang ditebarkan dan dimanfaatkan orang, dan doanya anak shalih.

BACA JUGA: Peredam Hidup Nakal

TRUE STORY:

1- Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Apabila Manusia telah meninggal Dunia, maka terputuslah pahala amalnya, terkecuali tiga hal, yaitu: pahala sedekahnya, pahala ilmunya, dan doa anak shalih yang selalu mendoakannya,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim).

2- Sekecil apapun dosa kalau belum mendapat ampunan dari Allaah maka akan mendapat siksa Kubur dan Akhirat.

3- Orangtua kita yang telah meninggal dan saat ini ada di Alam Barzah atau “Ruang Tunggu”, sudah tidak bisa memohon ampun pada Allaah, mereka hanya mengharap dan menanti doa-doa kita terutama anak-anaknya yang masih hidup, dan menanti penuh harap pahala sedekah dan menunggu pahala ilmu yang dahulu diajarkan saat masih hidup di Dunia.

BACA JUGA: Antara Maghrib dan Isya

POINTERS:

1- Maka, didiklah anak-anak dengan agama, agar mereka menjadi Shalihiin/Shalihaat (صالحين وصالحات), kelak meraka rajin mendoakan, dan bersedekah untuk dan atas nama kedua orangtuanya.

2- Jangan sampai meningalkan anak-anak yang nakal, tidak kenal Agama, mereka pelaku kemaksiatan, dosa dan kezhaliman (طالحين و طالحات). Anak-anak Thoolihin dan Thoolihat ini, saat akan dimasukkan ke Api Neraka, mereka diberi kesempatan memprotes bahwa mereka tidak mengerti Agama, karena orangtuanya tidak mendidiknya Agama atau tidak menyekolahkan mereka di sekolah Agama.

Minimal, anak-anak menguasai DOA penting ini:

رب اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا

RABBIGH FIRLII WA LIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA RABBAYAANII SHAGHIIRAA.

“Yaa Allaah, ampuni dosa-dosa ku dan dosa-dosa kedua orangtuaku, sayangi dan manjakan mereka, sebagaimana kedua orangtua memelihara dan memanjakan anak-anak kecil)”.

BACA JUGA: Kesempatan Menambah Pahala

3- Rasuulullaah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ  الدَّرَجَة لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ  فَيَقُوْلُ: يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ؟  فَيَقُوْلُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sungguh, Allaah mengangkat derajat Hamba-Nya yang shalih di Surga. Mereka bertanya: “Yaa Allaah Tuhanku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allaah Menjelaskan; “Berkat Istighfaar anakmu untukmu,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad).

4- Anak Shalih yang berdoa untuk orangtua, termasuklah anak-anak didik dan anak angkat. Tidak terbatas hanya anak kandung, tidak pula hanya anak biologis.

Mari berdoa, agar Allaah SWT Menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu berbakti, mendoakan dan bersedekah untuk kedua orangtua.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here