Al-Quran Larang Hina Sesembahan Agama Lain

634

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Al-Quran adalah cerminan akhlak Rasuulullaah ﷺ yang harus diteladani oleh semua Muslim.

Di antara akhlak yang diajarkan Al-Quran dan diterapkan oleh Rasuulullaah ﷺ dalam kesehariannya adalah mengucapkan kata-kata yang baik dan santun. Termasuk tidak boleh mencela sesembahan Agama lain.

BACA JUGA: Agar Malaikat Aminkan Doa Kita

TRUE STORY:

1- Allaah SWT berfirman mengingatkan agar hati-hati dalam berkata-kata:

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ فَيَسُبُّوا اللهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلون. (الانعام ٦ الاية ١٠٨)

“Dan janganlah kalian memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allaah, karena mereka nanti akan memaki Allaah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap Ummat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan,” (QS. Al-An’aam, surah ke-6, ayat 108, halaman 141).

BACA JUGA: Kekacauan Merebak Akibat Ulah Manusia

2- Allaah SWT berfirman menegaskan jika berdiskusi, berdebat dengan penganut agama lain, lakukanlah dengan santun, baik dan tidak menghina:

 وَلَا تُجَادِلُوْٓا اَهْلَ الْكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۖ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ وَقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلٰهُنَا وَاِلٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَّنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ

“Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab (penganut Agama lain), melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang Zolim di antara mereka, dan katakanlah: ”Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri,” (QS. Al-Ankabut, surah ke-29, ayat 46, halaman 402).

3- Allaah SWT berfirman agar kita selalu bijak dan berkata santun:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Ajaklah semua Manusia ke jalan Allaah Tuhanmu dengan cara yang bijak penuh hikmah dan nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik pula. Sungguh, Allaah Tuhanmu, Dialah Yang lebih Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang lebih Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk,” (QS An-Nahl, surah ke-16, ayat 125, halaman 281).

BACA JUGA: Sedang Tidak Baik-Baik Saja

POINTERS:

1- Rasuulullaah ﷺ menegaskan bahwa ia diutus untuk memperbaiki etika, menyempurnakan akhlak dan tata gaul sosial masyarakat luas:

 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنما بعثت لأتمم صالح الأخلاق

“Sungguh, aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlak”.

2- Hal yang sangat mendasar dalam Islam adalah etika, akhlak atau kesantunan kepada siapa saja, tidak terbatas hanya sesama Muslim.

3- Jika menghina sesembahan mereka yang berbeda dengan kita, itu berarti mengajak mereka menghinaAllaah SWT, Tuhan yang kita sembah. Karena setiap yang disakiti, pasti membela diri, bahkan bisa berbuat lebih buruk dari perlakuan kita.

4- Terbukti, banyak yang masuk Islam, karena kesantunan, kemuliaan dan kesabaran Rasuulullaah ﷺ, bukan karena kekerasan, ancaman dan pedang.

Mari berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu santun dan berakhlak mulia.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here