Wajib Tahu! Ini 6 Keutamaan Sujud di Dalam Shalat

361
Sujud (Foto: Freepik)

Muslim Obsession – Sujud merupakan salah satu rukun di dalam shalat yang memiliki keistimewaan di dalamnya, baik shalat fardhu atau wajib maupun shalat sunnah.

Sujud dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua ujung kaki kanan dan kiri yang ditekuk, serta dahi dan hidung menyentuh lantai sambil membaca tasbih.

Posisi sujud di dalam shalat menjadi bahasan khusus karena banyak keutamaan yang bisa diperoleh seseorang yang melakukannya.

Berikut ini enam dari banyak keutamaan sujud, antara lain:

Pertama, sujud adalah bagian dari Ibadah, bahkan termasuk puncak perendahan diri seorang hamba kepada Allah. Hal ini tergambar saat Rasulullah ﷺ mengatakan:

لاَ يَصْلُحُ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ، وَلَوْ صَلُحَ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا مِنْ عِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا

“Tidak sepatutnya bagi manusia bersujud kepada sesama manusia. Seandainya patut bagi manusia bersujud kepada sesama manusia, niscaya aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya, karena besarnya haknya atas isterinya,” (HR. Tirmidzi [1159], Ahmad [18913] dan lain-lain. Al-Albani rahimahullah dalam Shahih At Targhib [1936] dan [1937], menyatakan ‘Shahih’)

Di hadits tersebut dinyatakan, sekalipun ketaatan istri terhadap suami sedemikian besarnya, namun Nabi ﷺ melarang istri sujud kepada suaminya, karena sujud itu hanya boleh ditujukan kepada Allah Ta’ala. Ini menunjukkan betapa tingginya nilai sujud sebagai suatu peribadatan.

Kedua, posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat sujud dalam shalat. Hal ini ditegaskan Rasulullah ﷺ dalam sabdanya:

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ

“Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah dalam keadaan dia sujud,” (HR. Muslim [482], Abu Dawud [875]).

Ketiga, bergugurunnya dosa saat sujud shalat. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي أُتِيَ بِذُنُوبِهِ فَوَضَعَتْ عَلَى رَأْسِهِ أَوْ عَاتِقِهِ فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ تساقطت عنه

“Sesungguhnya, tatkala seorang hamba berdiri shalat, didatangkanlah seluruh dosanya, kemudian diletakkan di atas kepala dan kedua bahunya, maka ketika ia rukuk dan sujud, dosa-dosa tersebut berguguran,” (HR. Ibnu Hibban [1734]’ Thobroni dalam al Ausath [7314]; Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash Shahihah [1398] mengatakan ‘dan ini merupakan sanad yang shahih, seluruh perawinya dapat dipercaya).

Keempat, sujud dalam shalat dapat meninggikan derajat. Ma’dan bin abi Thalhah Al-Ya’muri rahimahullah mengisahkan:

لَقِيتُ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ لَهُ: حَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ، فَقَالَ: عَلَيْكَ بِالسُّجُودِ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً، إِلَّا رَفَعَ اللَّهُ لَهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

“Aku pernah menjumpai Tsauban radhiyallahu ‘anhu -seorang bekas pelayan Rasulullah ﷺ.  Aku berkata kepadanya, “Ceritakan padaku suatu hadits yang mudah-mudahan Allah akan memberikan manfa’atnya padaku dengan hadits tersebut”.

Tsauban radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Hendaklah engkau (bersungguh-sungguh memperbanyak) sujud, karena aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang hambapun yang bersujud kepada Allah dengan sekali sujud, melainkan Allah akan mengangkatnya beberapa derajat dan menghapuskan beberapa dosa,” (HR. Ibnu Hibban [1735], Nasa’i dalam As-Shughra [1139], dan lain-lain. Kata Syaikh Muqbil dalam Shahihul Musnad [248] : ‘Shahih’).

Kelima, memperbanyak sujud merupakan wasilah syar’iyyah untuk dapat berkumpul bersama Nabi ﷺ di Surga. Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu mengisahkan:

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

“Saya bermalam bersama Rasulullah ﷺ, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku: “Mintalah kepadaku!” Maka aku berkata: “Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di Surga”. Beliau berkata: “Atau ada selain itu?”. Aku menjawab: “Itulah yang dia katakan”. Maka, beliau menjawab: “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan BANYAK MELAKUKAN SUJUD,” (HR. Muslim [489]; dan lain-lain).

Keenam, anggota tubuh sujud tidak akan dimakan api neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَحَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ… فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلَّا أَثَرَ السُّجُودِ

“Dan Allah mengharamkan api Neraka untuk memakan (membakar) bekas sujud… Maka semua anak Adam akan dimakan api Neraka selain bekas sujudnya,” (HR. Bukhari [806] dan Muslim [182]).

Sementara dalam hadits lain Rasulullah ﷺ seakan membatasi bahwa yang tak akan tersentuh api neraka adalah wajah/kening saja. Beliau bersabda:

إِنَّ قَوْمًا يُخْرَجُونَ مِنَ النَّارِ يَحْتَرِقُونَ فِيهَا، إِلَّا دَارَاتِ وُجُوهِهِمْ حَتَّى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ

“Sesungguhnya ada sekelompok orang yang dikeluarkan dari Neraka. Mereka dibakar habis di dalamnya kecuali lekukan-lekukan wajah mereka (karena pengaruh sujud), kemudian mereka akhirnya masuk ke dalam Surga,” (HR. Muslim [191]).

Demikian 6 keutamaan sujud yang dinukil dari sejumlah hadits. Semoga keterangan ini semakin menguatkan dan menyempurnakan tata cara kita saat shalat terutama saat sujud. Kepada Allah Ta’ala kita berharap agar senantiasa diberikan bimbingan dan kemampuan untuk melaksanakan sujud kepada-Nya.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here