Tahukah Anda, Semut Juga Bisa Tularkan Penyakit Lho!

1190

Muslim Obsession – Di dalam rumah, seringkali kita jijik dengan keberadaan hewan kotor seperti tikus, kecoak, cicak atau lalat. Namun, hewan semut yang berkoloni di dinding rumah, lantai, dan piring makanan Anda, dibiarkan bebas berkeliaran.

Padahal, semut juga bisa menularkan penyakit berbahaya lho! Kok bisa? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Dikutip dari situs Richlandpestbee, Kamis (20/5/2021) meskipun semut tidak membawa atau menyebarkan penyakit dengan cara yang sama seperti hama lainnya (seperti kutu dan nyamuk), semut dapat membawa beberapa penyakit yang ditularkan melalui makanan, termasuk beberapa yang serius seperti salmonella penyebab tifus.

Mari kita lihat lebih dekat dampak serangan semut terhadap kesehatan Anda:

Bagaimana Semut Menyebabkan Kontaminasi Silang

Semut dapat menemukan jalan masuk ke dalam rumah Anda tanpa banyak kesulitan. Seperti serangga lainnya, meskipun Anda hanya melihat satu atau dua semut setiap hari, Anda dapat yakin bahwa ada ratusan lagi yang bersembunyi di suatu tempat di dalam rumah Anda.

Oleh karena itu, penting untuk memulai pembasmian dengan cepat; pada saat semut Anda menjadi masalah yang terlihat, koloni itu bisa menjadi dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat ukurannya. Hal ini membuat pemusnahannya jauh lebih sulit.

Baca Juga: Madu, Musuh Terberat Bakteri

Begitu berada di dalam rumah, semut akan mencari sumber makanan dan air apa pun – termasuk toilet, tempat sampah, dan wastafel dapur. Meskipun dibersihkan secara teratur, bagian rumah Anda ini dapat menampung bakteri yang berpotensi berbahaya.

Bakteri ini dapat ditularkan ke seluruh rumah Anda saat semut berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya, jika semut mencari air di dekat toilet dan kemudian pindah ke meja samping tempat tidur, permukaan toilet tersebut dapat dengan cepat terkontaminasi.

Satu-satunya cara untuk menghentikan kontaminasi silang adalah memberantas infestasi semut di dalam rumah Anda.

Bagaimana Semut Mengangkut Penyakit yang Ditularkan melalui Makanan

Selain mengangkut bakteri yang sudah ada di dalam rumah, semut dapat membawa serta sejumlah penyakit lain yang ditularkan melalui makanan seperti Shigella, clostridium, salmonella, staph, strep, E. coli, dan berbagai jamur. Jika semut mendapatkan akses ke makanan Anda (baik di dapur atau bahkan saat Anda makan), mereka dapat menularkan bakteri secara instan.

Meskipun makanan diamankan dari semut, kontaminasi silang selalu berisiko. Anak-anak, orang tua, dan siapa saja yang mengalami imunosupresi memiliki peluang lebih besar untuk jatuh sakit karena terpapar bakteri.

Gigitan Semut Dapat Menyebabkan Infeksi atau Reaksi Alergi

Jika Anda pernah digigit atau disengat semut, Anda pasti tahu betapa sakit rasanya bukan? Hal ini secara tidak proporsional terkait dengan rahang kecil makhluk itu. Ini karena, seperti banyak serangga yang menggigit dan menyengat lainnya, semut juga menyimpan racun saat menggigit.

Bagi individu yang sudah sangat sensitif terhadap racun semut, satu atau dua gigitan saja sudah cukup untuk menyebabkan rasa gatal, terbakar, dan bengkak yang serius. Dan jika pembengkakan ini cukup untuk merusak kulit, korban gigitan bisa menjadi rentan terhadap infeksi kulit seperti selulitis.

Sementara itu, sengatan semut api dapat menyebabkan reaksi merugikan yang kuat bahkan pada mereka yang biasanya tidak sensitif terhadap racun semut. Sengatan ini dengan cepat menimbulkan luka yang menyakitkan dan gatal yang dapat merusak kulit.

Jika seseorang digigit oleh banyak semut api sekaligus, mereka bahkan berisiko mengalami syok anafilaksis. Meskipun infestasi semut api dalam ruangan cukup jarang terjadi, siapa pun yang berencana pergi hiking atau berkemah di area rekreasi harus memastikan untuk mengemas kotak P3K yang mencakup perban steril dan antihistamin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here