Jakarta, Muslim Obsession – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti turut menyinggung isu politik dinasti yang saat ini diarahkan kepada keluarga Presiden Joko Widodo dimana putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka mendaftar calon wakil presiden.
Abdul Mu’ti menyebut ada tiga cara orang mendapatkan sebuah kekuasaan. Ada yang memakai jalur pintas, ada juga yang berdarah-darah.
“Hehehe, saya sempat bercanda, ada orang yang dapat jabatan dengan menumpahkan darah, ada yang dapat jabatan dengan berdarah-darah, ada yang dapat jabatan dengan hanya modal hubungan darah,” katanya saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
PP Muhammadiyah sendiri mendorong sistem meritokrasi, bukan sistem dinasti dalam penentuan orang yang duduk di sebuah jabatan. “Meritokrasi sebenarnya meniscayakan siapa pun yang tidak ada hubungan darah, kalau dia berprestasi, dia berintegritas, seharusnya dia memiliki peran dalam kehidupan kebangsaan dan peran dalam memajukan bangsa dan negara,” ucapnya.
“Jadi Muhammadiyah prinsipnya mendorong meritokrasi memperkuat demokrasi dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya sehingga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik,” tandasnya.