Setiap Manusia Boleh Khilaf Melakukan Kesalahan, Tapi Harus Sadar Diri

232

Muslim Obsession – Setiap manusia niscaya melakukan kesalahan, namun sebaik-baiknya mereka adalah yang segera bertaubat dan tidak mengulangi kesalahannya. Rasulullah Saw bersabda,

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi 2499).

Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, sikap terbaik seorang muslim yang telah melakukan kesalahan adalah tidak mengulanginya, termasuk tidak terlarut dalam penyesalan.

“Jadi yang lalu biarlah berlalu, kira-kira move on, bahasa Jawanya sing wis yowes, yang sudah ya sudah, itu jangan diulangi lagi, gitu,” jelasnya.

Dilansir laman resmi muhammadiyah.or.id., Senin (1/5/2023) Mu’ti mengatakan bahwa melakukan kesalahan adalah manusiawi, termasuk ketika seseorang itu melakukan dosa besar.

Oleh karena itu, seorang muslim setelah menyadari kesalahannya dan bertaubat, diharapkan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah.

“Karena itu di dalam Alquran dijelaskan di antara ciri dari orang yang bertakwa itu adalah orang yang apabila dia berbuat zalim kepada diri mereka sendiri atau dia berbuat sesuatu yang keji maka dia segera sadar dengan semuanya itu,” kata Mu’ti mengutip Surat Ali Imran ayat 135 yang artinya,

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka (segera) ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

“Karena itu maka dia harus senantiasa menjadi orang yang menyadari kesalahannya. Jadi proses dia diampuni itu harus sadar dulu dia salah. Kalau sekarang ada istilah ‘siap salah’. Maka dia sadar salah dan mengaku salah karena ada orang yang salah nggak mau ngaku salah, gitu,” imbuhnya.

“Karena itu kalau dia mengaku dirinya sudah bersalah dan kemudian bertaubat maka ada yang harus dia lakukan berikutnya, apa? walam yussirruh, dia tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. No return,” pungkas Mu’ti.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here